Rayakan Hari Jadi ke-40, Yapidi Wujudkan Gerakan Perempuan yang Berkeadilan Jender
Perkumpulan Pemberdayaan Perempuan Pijer Podi (Yapidi) merayakan hari jadinya yang ke-40 tahun.
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN – Perkumpulan Pemberdayaan Perempuan Pijer Podi (Yapidi) merayakan hari jadinya yang ke-40 tahun melalui perayaan yang dipusatkan di Jambur Retreat Sukamakmur, Deliserdang, Selasa (24/5/2023). Ribuan peserta mulai dari unsur pendiri, pengurus, pengawas, staf, hingga dampingan hadir dalam perayaan tersebut.
Direktur Yapidi. Reantina Novaria Gurusinga dalam keterangan persnya yang diterima Tribun-Medan.com, Rabu (25/5/2023) mengatakan, Yapidi hadir sebagai lembaga pemberdayaan dan motivator perempuan pedesaan yang dimulai tahun 1983 di Kabupaten Karo.
Pendiriannya dilatarbelakangi adanya ketimpangan, diskriminasi dan ketidakadilan pada perempuan yang berlatar dari ajaran agama dan budaya patriarkhi yang sangat kuat pada waktu itu. Yapidi bertujuan untuk memberdayakan, menguatkan dan mendidik perempuan agar bangkit dari ketertindasan, bebas dari diskriminasi dan memutus rantai belenggu ketidakadilan.
“Selanjutnya gerakan ini bergerak dari Kabupaten Karo ke Kabupaten Deli serdang pada tahun 1993. Pada tahun 2005 kami berangkat ke Meulaboh Aceh untuk misi pemberdayaan dan gerakan perempuan yang sama,” kata Reantina.
Menurut Reantina, tidak mudah mewujudkan mimpi perubahan. Situasi sosial politik waktu itu membuat masyarakat sulit menerima pelayanan Yapidi ke desa-desa. Dianggap gerakan Yapidi adalah gerakan gelap. Namun akhirnya, dengan berbagai cara dan metode, Yapidi berhasil membangun kepercayaan masyarakat.
Melalui metode belajar yang khusus diciptakan untuk kaum perempuan, pendidikan-pendidikan kepemimpinan, cara-cara berorganisasi, manajemen keuangan simpan pinjam dan pendidikan-pendidikan perempuan dewasa kita membangun kesadaran perempuan.
“Perempuan semakin percaya diri yakin bahwa perempuan mampu dan bisa setara dengan laki-laki karena Tuhan menjadikan kita untuk saling melengkapi, saling menghormati dan saling mengasihi. Berbeda tapi bukan untuk dibeda-bedakan. Perempuan memiliki mandat, harkat dan martabat yang sama dengan laki-laki. Maka dari itu kaum laki-laki atau para suami anggota dampingan juga tidak luput dari perhatian pendampingan Yapidi. Laki-laki sebagai mitra sejajar perempuan,” ujarnya.
Yapidi dalam mewujudkan visi misinya hingga saat ini, kata Reantina mendaratkan delapan program unggulan yaitu: pengorganisasian dan pemberdayaan ekonomi perempuan melalui Credit Union (CU), program kesetaraan jender dan HAM, Sekolah Perempuan Merdeka, Pendidikan Keluarga Adil Setara Jender (sebelumnya Pendidikan Keluarga Harmonis), Pertanian Organik dan Permakultur, Advokasi Desa, dan Bina Sentra Remaja.
“Gerakan Yapidi adalah gerakan kolektif perempuan untuk mewujudkan gerakan perempuan yang berkeadilan jender menuju keutuhan ciptaan. Gerakan ini bersifat inklusif untuk membangun tatanan kehidupan yang lebih baik bagi perempuan, keluarga dan lingkungannya. Hidup bahagia, adil setara jender adalah tujuannya,” katanya.
Sementara itu, Ketua Badan Pengurus Yapidi, Pdt Setia Ulina Tarigan mengatakan, 40 tahun Yapidi berjalan bersama perempuan bukanlah waktu yang singkat. Namun juga belum cukup waktu untuk mencapai cita-cita bersama keberanian perempuan berbicara, menyampaikan pendapat dan berdiskusi vocal dalam berbagai forum dan masuknya perempuan dalam jabatan publik desa hingga nasional untuk memperjuangkan hak-hak perempuan dan kelompok rentan. 40 tahun kebersamaan banyak hal sudah dialami baik suka duka.
“Kesuksesan maupun kegagalan dirasakan bersama, tetapi tetap solid dalam gerakan kolektif bersama perempuan. Rasa solidaritas, rasa persaudaraan, tolong-menolong, hukum kasih bukan hanya teori melainkan dipraktekkan sejak awal pendampingan, sejak awal berdiri CU. Yang kuat menolong yang lemah. Bersolidaritas dalam gerakan jender,” katanya.
Kegiatan perayaan diisi dengan napak tilas 40 tahun Yapidi, pemberian ikrar Gerakan HUT secara simbolik ke kelompok dampingan Yapidi, pemotongan kuie ulang tahun, hiburan, pemngumuman lomba dan pemberian hadiah.
Sementara itu Bupati Karo dalam sambutannya yang dibacakan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Kependudukan dan Keluarga Berencana Kabupaten Karo, dr Arjuna Wijaya mengatakan, pihaknya memberikan apresiasi kepada Yapidi yang terus konsisten melalukan gerakan pemberdayaan perempuan. Bupati berharap seluruh pihak terus bahu membawu mewujudkan keadilan jender di berbagai bidang.
“Pemerintah akan tetap mendukung keadilan jender utnuk mewujudkan Indonesia yang maju, adil, dan makmur,” kata Bupati. (*/Tribun-Medan.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.