Viral Medsos

Aktivis 98 Ucok Siahaan Hilang Tanpa Jejak, Keluarga Pernah Diteror, Diikuti, Ditelepon Orang Asing

Detik-detik Aktivis 98 Ucok Siahaan Menghilang Tanpa Jejak. Keluarga Ucok Munandar Siahaan Pernah Diteror, Diikuti, dan Ditelepon Orang Asing.

Editor: AbdiTumanggor
Kompas.com
Ucok Munandar Siahaan merupakan seorang aktivis yang diculik saat Mei 1998. Ia anak kedua dari pasangan suami istri Paian Siahaan dan Damaris Hutabarat. (Kompas.com) 

Pihak keluarga bergegas mencari tahu keberadaan Ucok. Seluruh saudara di Ibu Kota diinformasikan. Mulai dari saudara yang tinggal di Bekasi, Tanjung Priok, hingga Tangerang, semuanya dimintai tolong untuk membantu mencari Ucok Siahaan.

Seluruh teman-teman kuliah Ucok pun ditanyai, meski tidak membuahkan hasil. Mulai 14 Mei, Paian sekeluarga mencarinya ke seluruh kantor polisi di Jabodetabek.

"Kami sekeluarga mendatangi kantor polisi se-Jabodetabek untuk mencari, takutnya Ucok ditahan. Kalau ditahan, biasanya ada daftar nama-namanya (orang yang ditahan)," jelas Paian.

Lantaran Ucok belum ditemukan, pencarian dilanjutkan ke seluruh rumah sakit, termasuk RS Cipto Mangunkusumo.

Pencarian ke rumah sakit dilakukan sebagai antisipasi jika Ucok ditabrak, dibawa ke rumah sakit, dan/atau meninggal di sana.

"Kalau meninggal kan bakalan ada di kamar mayat. Kami cek ke RSCM, banyak sekali yang meninggal (akibat kerusuhan). Ternyata Ucok masih enggak ada," kata Paian.

Paian Siahaan, ayah dari Ucok Munandar Siahaan yang dihilangkan secara paksa pada kerusuhan Mei 1998, ketika ditemui oleh Kompas.com di kediamannya di Beji, Depok, Senin (22/5/2023).(kompas.com / Nabilla Ramadhian)
Paian Siahaan, ayah dari Ucok Siahaan yang dihilangkan secara paksa pada kerusuhan Mei 1998, ketika ditemui oleh Kompas.com di kediamannya di Beji, Depok, Senin (22/5/2023).(kompas.com / Nabilla Ramadhian)

Melapor ke KontraS hingga Komnas HAM

Ia tidak mengingat pasti pencarian berlangsung berapa lama. Namun, ada satu waktu ketika Paian sedang berada di kantor di tengah-tengah pencarian anaknya yang masih menghilang.

Pada saat itu, ada pengumuman dari KontraS. Pengumuman berisi imbauan agar keluarga yang merasa kehilangan anggota keluarga untuk melapor ke mereka.

Paian sekeluarga pun datang ke sana untuk memberikan data seputar Ucok, serta hal-hal lainnya yang ditanyakan pihak KontraS.

"Setelah melaporkan hilangnya Ucok, kami bertemu dengan orangtua dari 12 orang lainnya yang hilang," ucap Paian.

"Pas ke KontraS dan ketemu keluarga lainnya, baru sadar kalau Ucok diculik. Karena, yang diculik 23. Tapi hanya sembilan yang dikembalikan," ungkap Paian.

Adapun sembilan orang yang kembali ini diculik dalam rentan Februari-Maret 1998. Beberapa dikembalikan usai diculik selama 1,5-2 bulan. Namun, ada yang baru dikembalikan pada Juni.

Sembari menunggu instruksi lebih lanjut dari KontraS, langkah selanjutnya yang Paian sekeluarga lakukan adalah mengunjungi banyak instansi, termasuk Polda Metro Jaya dan Pomdam Jaya.

Mereka melakukan pelaporan agar instansi-instansi tersebut membantu pencarian Ucok. Lantaran masih tidak membuahkan hasil, Paian akhirnya melapor ke Komnas HAM.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved