Siap Maju di Pilgub 2024, Pengamat Nilai Edy-Ijeck Berhak Klaim Karya Masing-masing Selama Menjabat

Shohibul mengatakan, untuk merealisasikan rencananya maju kembali menjadi gubernur, Edy Rahmayadi harus segera memeriksa data yang dibangun dengan ukuran-ukuran parametrik keberhasilan dan kekurangberhasilan pelaksanaan visi, misi dan program kerja selama ia menjabat.

Menurutnya, merupakan hal yang penting untuk Edy Rahmayadi merasionalkan fakta-fakta kekurang-berhasilan seluruh program kerjanya bukan dengan permohonan maaf, melainkan dengan data yang objektif.

"Sebagai contoh misalnya pemerintahan Edy Rahmayadi – Musa Rajekshah mewarisi utang ratusan miliar dari periode yang mereka gantikan. Saya tidak tahu tahun kapan cicilannya selesai," kata Shohibul.

Kemudian, contoh lainnya, ujar Shohibul, adalah dampak yang tidak sedikit dari pandemi Covid-19.

"Seperti pertumbuhan ekonomi merosot, dunia usaha kolaps dengan pilihan sulit harus PHK banyak tenaga kerja, pendidikan berubah cara dan waktu belajar, anggaran direfocusing serta daya beli rakyat merosot tajam," ungkapnya.

Menurut Shohibul, Edy Rahmayadi juga tak perlu enggan untuk mencari waktu yang tepat mengundang wakilnya Musa Rajekshah untuk bertemu dengan semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Badan dan BUMD di lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.

"Tentu untuk memberitahu dengan cara sangat bermartabat bahwa mereka akan menempuh pilihan masing-masing dan diharapkan semua pihak dapat memahami," pungkasnya.

(cr14/tribun-medan.com)