Viral Medsos

Dikira Sedang Haid, Ibu Bertanya ke Putrinya Berusia 13 Tahun, Amarah saat Tahu Fakta Sebenarnya

Seorang putri inisial V berusia 13 tahun dikira orangtuanya sedang menstruasi karena ditemukan bercak darah di celana dalamnya.

Editor: AbdiTumanggor
Shutterstock/Mita Stock Images
ILUSTRASI - Seorang anak gadis berusia 13 tahun disetubuhi tetangganya berkali-kali hingga kedua orangtuanya menemukan bercak darah di celana dalam putrinya. 

Pertama kali putri Vuong yang berusia 13 tahun dirayu dan dianiaya oleh Long adalah pada musim dingin tahun 2022.

Dan terakhir kali pada tanggal 11 Maret 2023, terbukti waktu yang relatif lama.

Marah dengan fakta ini, Vuong dan istrinya melaporkan kejadian tersebut ke polisi pada tanggal 21 April 2023.

Segera setelah itu, Long ditangkap.

Yang lebih mengerikan adalah dia juga mengungkapkan 3 pria lain yang juga ikut melakukan perbuatan bejat itu.

Mereka semua adalah tetangga, keduanya berusia 70-an.

Polisi menyelidiki dan menemukan bahwa dari 3 tersangka yang tersisa, 2 diduga menganiaya gadis itu.

Mereka semua memberi gadis itu uang untuk merayu dan mengancam akan membungkamnya, mencegah gadis itu memberi tahu keluarganya.

Setelah penangkapannya, Long meminta seseorang untuk mengirim surat kepada Vuong dan istrinya.

Long meminta maaf dan memohon pengampunan, berharap dia akan diberikan hukuman ringan.

Namun, keluarga Vuong menolak untuk menerima permintaan maaf ini.

Keluarga bertekad untuk menutaskan kasus ini sampai akhir dan menginginkan keempat tersangka membayar harga yang pantas di hadapan hukum.

Sedangkan korban, polisi juga membawa gadis berusia 13 tahun itu ke rumah sakit untuk diperiksa kesehatannya.

Perlindungan Perempuan dan Anak setempat juga turun tangan dalam insiden ini untuk menuntut keadilan bagi gadis remaja itu.

Saat ini, gadis tersebut sudah kembali bersekolah namun keadaan psikologisnya tidak positif.

Ia sering mudah tersinggung dengan orang sekitar, bahkan curhat ke teman bahwa dia berniat bunuh diri.

Vuong mengatakan: "Saya juga ingin membawanya ke psikiater, tetapi saya tidak punya uang, keluarga sangat sulit. Kami selalu memperlakukan anak-anak kami sama, baik laki-laki atau perempuan. Sejak kecil, saya mencintai sulungnya putri sangat banyak, sering memberikan uang sakunya. Sekarang, suami saya dan saya dekat dengan anak-anak kami dan berharap untuk menebus waktu yang hilang."

(*/Tribun-medan.com/Tribunnewsmaker.com)

Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved