Berita Viral

TERKUAK Pengeluaran Fantastis Ponpes Al Zaytun: Alat Tulis Rp4,3 M, BBM Rp2,9 M, Dapur Rp44 M

Dalam video yang tersebar luas di media sosial, Panji Gumilang membeberkan pengeluaran Ponpes Al Zaytun. Di antaranya untuk membeli alat tulis, biaya

Editor: Liska Rahayu
YouTube
Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang 

TRIBUN-MEDAN.com - Selain dikenal karena kontroversinya, Pondok Pesantren Al Zaytun juga diketahui sebagai pesantren yang memiliki banyak fasilitas mewah.

Tak heran, pesantren ini menggelontorkan dana yang besar untuk operasionalnya.

Baru-baru ini, terkuak pengeluaran Ponpes Al Zaytun.

Dalam video yang tersebar luas di media sosial, Panji Gumilang membeberkan pengeluaran Ponpes Al Zaytun.

Di antaranya untuk membeli alat tulis, biaya makan dan honor, biaya internet hingga membeli bahan bakar minyak (BBM) untuk mobil dan alat berat.

Jumlah tagihan masing-masing pos pengeluaran sangat mengejutkan, sebab nilainya mencapai miliaran rupiah. 

"Gimana dengan alat tulis? Satu bulan cuma sedikit kalau alat tulis, hanya Rp 363.694.316. Itu untuk alat tulis sebulan, satu tahunnnya Rp 4.364.331.768," ungkap Panji Gumilang.

Sedangkan pengeluaran untuk biaya makan sebanyak 10.000 orang di Ponpes Al Zaytun mencapai Rp 3.738.779.695 per bulan atau Rp 44.865.356.399 per tahun.

"Nah ini dapur, dapur ini hampir sama dengan honor-honor. Bagaimana dengan dapur? untuk memberi makan 10 ribu orang lebih ini?" ungkap Panji Gumilang.

"Ini termasuk yang kerja di perkebunan, persawahan, semua kita kasih makan, yang (kerja) satu hari ya (makan) tiga kali. Yang setengah hari dua kali," jelasnya.

"Itu jumlah untuk dapur ini tidak banyak, karena memang menghasilkan sendiri, harganya di bawah rata-rata, terjadilah satu bulannya Rp 3.738.779.695, dalam satu tahun yang 12 bulan itu, Rp 44.865.356.399," bebernya.

Sementara untuk biaya listrik dan internet, menurut Panji Gumilang tidak banyak.

Jumlahnya pengeluaran listrik hanya sebesar Rp 351.646.190 per bulan atau Rp 4.219.754.285 per tahun.

Sedangkan internet sebesar Rp 18.209.809 per bulan atau Rp 218.517.000 per tahun.

"Sekarang listrik, listrik kita ini besar apa tidak? nggak-nggak besar, internet juga," ujarnya.

Sumber: Warta kota
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved