TERKAIT Bupati Ponorogo Bersama 13 Orang Lainnya Terjaring OTT KPK, Ini Respon PDIP

OTT Bupati Ponorogo oleh KPK:

Ringkasan Berita:

• Kronologi Penangkapan
• Pejabat dan Pihak yang Diamankan
• Proses Hukum dan Penanganan Kasus
• Respons dari PDIP Jawa Timur

TRIBUN-MEDAN.COM - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan operasi tangkap tangan (OTT) yang mengejutkan publik dengan menangkap Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, pada Jumat (7/11/2025) sore.

Operasi ini diduga terkait dengan praktik suap dalam proses mutasi dan promosi jabatan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Ponorogo.

OTT ini tidak hanya melibatkan Bupati, tetapi juga sejumlah pejabat daerah, pegawai negeri, dan pihak swasta yang diduga terlibat dalam transaksi jual beli jabatan.

Diketahui, sekitar pukul 16.45 WIB, tim penyidik KPK yang terdiri dari 10 orang tiba di rumah dinas Bupati Ponorogo di kawasan Pringgitan menggunakan tiga mobil berwarna hitam berpelat luar daerah.

Mereka langsung menuju pos jaga timur untuk mencari keberadaan empat orang yang dekat dengan Bupati Sugiri.

Awalnya, terjadi ketegangan dengan petugas keamanan setempat karena belum ada identifikasi resmi dari KPK.

Namun, setelah surat tugas resmi KPK ditunjukkan dan salah satu orang yang dicari keluar dari pintu timur, situasi menjadi kondusif.

Tak lama kemudian, penyidik masuk ke rumah dinas dan mengamankan Bupati Sugiri Sancoko.

Malam harinya, Bupati bersama sejumlah orang dibawa ke Mapolres Ponorogo untuk pemeriksaan awal.

Proses ini menjadi titik awal penyelidikan lebih lanjut oleh KPK.

Pejabat dan Pihak yang Diamankan

Dalam operasi tersebut, KPK mengamankan total 13 orang.

Di antara mereka terdapat beberapa pejabat penting di lingkungan Pemkab Ponorogo, seperti Sekretaris Daerah Ponorogo, Agus Pramono; Kepala Bidang Mutasi BKPSDM, Arif Pujiana; serta Elly Widodo, adik kandung Bupati Sugiri.