Dugaan Kecurangan Masuk Polisi

6 Casis Polwan Tantang Polda Sumut Gelar Ujian Ulang, Akibat Tidak Lulus Tes Kesehatan Jiwa

Enam calon siswa Polisi Wanita (Casis Polwan) menantang Polda Sumut menggelar tes ulang untuk menguji kemampuan mereka

Editor: Array A Argus
TRIBUN MEDAN
Tim dokter seleksi Keswa, Prof Dr dr Elmeida Effendy, dan PJU Polda Sumut menjelaskan seluruh jawaban keenam Casis Polwan itu tidak menunjukkan kepribadiannya, Rabu (21/6/2023). 

TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN - Enam calon siswa (Casis) Polwan yang dinyatakan tidak lulus tes kejiwaan menantang Polda Sumut untuk menggelar ujian ulang kemampuan para casis.

Adapun keenam casis Polwan yang dinyatakan tidak lulus kemarin yakni Sukma Eka Wiana, Fatha Inaya Siagian, Clara Rosa Prilia, Chrisna Putri Hutabarat, Amanda Dian Pulungan, dan Maria Rosida Febriyanti Sinaga.

Mereka meminta agar diuji ulang secara transparan.

Baca juga: Fakta 6 Casis Polwan Polda Sumut TMS Dalam Kesehatan Jiwa, Jawaban Tidak Sesuai Kepribadian

Sebab, mereka meyakini ada dugaan permainan di dalam tes kesehatan jiwa yang mereka jalani sebelumnya.

Melalui kuasa hukumnya, Jonen Naibaho, kliennya itu akan membuktikan jika apa yang dijawab sebelumnya sudah tepat.

Apalagi enam orang tersebut telah mempelajari soal sekitar sembilan bulan lamanya, sehingga mereka yakin dengan apa yang dijawab.

Belum lagi soal-soal ujian kesehatan jiwa yang dijalani itu tak pernah berubah tahun ke tahun dan sudah beredar luas di internet.

Baca juga: Enam Casis Polwan Protes karena Tak Lulus Ujian Tes Kesehatan Jiwa, Begini Penjelasan Polda Sumut

"Kita siap apabila Polda Sumut berkenan menguji kembali enam Casis Polwan yang dinyatakan gagal. Karena apa, kita meyakini kalau enak Casis ini memang memahami, mempelajari soal itu. Selama kurang-lebih 9 bulan mereka belajar,"kata Jonen Naibaho, Sabtu (24/6/2023).

Jonen menerangkan, apabila diberikan kesempatan ujian kembali, mereka meminta agar hasil kedua ini tetap dibandingkan dengan hasil Casis Polwan yang sebelumnya sudah dinyatakan lulus.

Namun apabila tidak diperbolehkan juga mereka semakin merasa ada sesuatu yang janggal dalam tes ini.

Meski demikian, jika pada tes ini kliennya tetap dinyatakan tak lulus maka mereka akan menerima.

Baca juga: 6 Casis Polwan yang Dinyatakan Gagal Desak Polda Sumut Tunjukan Penilaian Satu Bimbel yang Lolos

Asalkan, tetap dilakukan secara transparan tanpa ditutupi.

"Tetapi kita minta hasilnya nanti jika di ulang ditunjukkan, dibandingkan juga dengan hasil Casis yang dinyatakan lulus sebelumnya. Kalau tetap dinyatakan tidak lulus kita terima asal transparan."

Diberitakan sebelumnya, Polda Sumut menanggapi soal enam Casis Polwan yang sempat protes karena tak lulus tes kejiwaan.

Melalui tim dokter seleksi kesehatan jiwa (Keswa), Prof Dr dr Elmeida Effendy Polda Sumut menyatakan, enam Casis itu dianggap berbohong berdasarkan hasil ujian, sehingga dinyatakan tidak memenuhi syarat (TMS) dalam ujian kesehatan jiwa (Keswa).

Baca juga: Tak Terima Disebut Bohong, 6 Casis Polwan yang Tak Lulus Singgung Nilai Teman Satu Bimbel yang Lolos

Enam calon siswa Polwan itu dianggap tidak memenuhi syarat karena jawaban mereka sama persis, penuh kebohongan dan tidak sesuai kepribadiannya.

"Jadi ada suatu mis understanding soal nilai. Tapi kami menilai dengan skala validasi dan klinis validasi ada empat tanda. Yaitu tanda tanya, f, L dan K. Kalau skala tanda tanya lebih dari 10, tidak valid, atau skala L lebih dari 75 dan F dan K lebih dari 70 tidak bisa diinterpretasi,"kata Prof Dr dr Elmeida, tim dokter seleksi kesehatan jiwa (Keswa) rekrutmen Casis Polri, Rabu (21/6/2023).

Elmeida menambahkan, ada juga penilaian 10 skala berikutnya dan tidak bisa diinterpretasi diantaranya mencakup banyak mengeluh sakit badan, depresi, psikopat, histeria, feminim, maskulin dan paranoid.

Dalam ujian ini disebut bukan soal maupun pertanyaan, melainkan pernyataan, sehingga tidak ada benar maupun salah.

Baca juga: Dinyatakan Tak Lulus, 6 Casis Polwan Minta Polda Sumut Lakukan Uji Ulang secara Transparan

Dia mencontohkan, ada pernyataan antara penakut atau pemberani. Baik dijawab penakut maupun pemberani tidak ada yang salah jika dalam batas normal.

"Tentunya kita akan menjawab sesuai dengan kepribadian kita. Jangan mengadopsi kepribadian orang. Jadilah nilai kebohongan kita tinggi dan nilai itu jadi tidak memenuhi syarat," tegasnya.

Dengan demikian Tim Panitia Seleksi Bagian Keswa menjelaskan casis Polwan itu dianggap berbohong karena mengisi tidak sesuai dengan kepribadian mereka.

Baca juga: Enam Casis Polwan Tantang Polda Sumut, Siap Diuji Kembali Usai Dinyatakan Tak Lulus Kesehatan Jiwa

Tim panitia menyebut soal tersebut dari tahun ke tahun tetap sama, sehingga mereka memahami kalau casis Polwan tersebut mempelajari soal sehingga jawaban mereka sama.

"Tapi itulah untuk mendeteksi kebohongan. Jujur gak, soal itu mengajarkan untuk sesuai dengan kepribadian mereka," ujarnya.

Sebelumnya, sebanyak enam calon siswa (Casis) Polwan Polda Sumut yang dinyatakan tidak memenuhi syarat pada tes kesehatan kejiwaan (keswa) protes.

Mereka merasa menjadi korban ketidak profesionalan panitia daerah seleksi penerimaan Bintara Polri Polda Sumut.(tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved