Berita Viral
Heboh Motto Supir Bus Pilih Hilangkan Nyawa Orang di Mobil Lain Ketimbang Nyawa Penumpangnya
Viral sebuah motto sopir bus yang memilih menghilangkan nyawa orang di mobil pribadi ketimbang nyawa penumpang didalam bus. Video pun kini memantik am
Penulis: Angel aginta sembiring | Editor: Angel aginta sembiring
TRIBUN-MEDAN.COM – Viral sebuah video sopir bus yang memilih menghilangkan nyawa orang di mobil.
Sopir bus tersebut memilih menghilangkan nyawa orang di dalam mobil ketimbang menghilangkan nyawa penumpang di dalam bus.
Video yang memperlihatkan sopir bus mengatakan lebih baik menghilangkan nyawa penumpang satu mobil ketimbang nyawa penumpang bus pun kini viral di media sosial.
Pernyataan tersebut sontak memantik amarah warganet yang menontonnya lantaran sopir bus terkesan menyepelekan nyawa pengendara lain di jalan.
Dalam cuplikan video yang beredar, sopir bus berkata demikian setelah ditegur oleh penumpang mobil yang kendaraannya dipepet oleh bus tersebut.
"Hati2 kalo di jalan mobil kamu dipepet bus. Karena motto mereka supir bus said (mengatakan) : lebih baik hilang 1 nyawa mobil pribadi," tulis narasi yang ada di video berdurasi 12 detik itu.
Video yang diunggah oleh akun Tiktok @revandz73 dinarasikan bahwa sopir bus berkata demikian usai ditegur lantaran telah berkendara terlalu mepet dengan mobil pribadi.
Baca juga: Viral Jip Wisatawan Bromo Masuk ke Jurang Sedalam 20 Meter, Penumpang Histeris Minta Tolong
Hanya saja, tidak disebutkan lokasi dan kapan kejadian tersebut terjadi.
Sontak video viral itu menimbulkan berbagai tanggapan dari pengguna media sosial lantaran sopir seolah ingin menghilangkan nyawa penumpang yang ada di mobil.
Berdasarkan keterangan warganet yang mengomentari video ini, pendapat yang dilontarkan sopir bus itu lazim di kalangan sopir bus dan truk atau tronton.
Benarkah demikian?
Baca juga: Tampang Pembobol Kotak Infaq di Musala Tanjung Morawa, Ada Maling yang Terjebak di Atap Rumah
Menanggapi video viral tersebut, Direktur Utama Perusahaan Otobus (PO) Siliwangi Antar Nusa (SAN) Kurnia Lesani Adnan menegaskan tidak ada yang menganjurkan untuk menghilangkan nyawa penumpang kendaraan lain demi menyelamatkan penumpang bus.
"Yang pasti tidak ada anjuran untuk 'mengorbankan' siapa pun di jalan," ujarnya dikutip dari Kompas.com, Rabu (28/6/2023).
Menurutnya, sopir bus yang ada di video tersebut tidak sungguh-sungguh mengatakan hal tersebut.
Dia menilai perkataan sopir bus hanyalah sebagai analogi dari kondisi yang sedang dialami.
"Kalau saya mencermati perdebatan yang terjadi ini si pengemudi mungkin ingin menganalogikan kondisi yang mereka alami namun kalimatnya tidak tepat," ucapnya.
Meski demikian, dia tetap tidak membenarkan kalimat yang dilontarkan sopir bus dalam video tersebut.
Namun, kata dia, perlu dipahami setiap kendaraan besar seperti bus, truk, dan tronton pasti memiliki titik buta (blind spot) yang luas.
Selain itu, kendaraan besar ini tidak bisa serta-merta mengerem kecepatannya semudah kendaraan kecil seperti mobil.
Baca juga: Dewi Perssik Geram Sapi Kurbannya Ditolak Ketua RT di Lingkungannya, Siap Lapor ke Kelurahan
"Intinya sesama pengguna jalan raya harus sama-sama mentaati peraturan lalu lintas dan saling mengerti kalau berbeda dimensi itu berbeda pula handling-nya," pesannya.
Saat ditanyai mengenai identitas perusahaan yang mempekerjakan sopir bus itu, dia mengaku tidak mengetahuinya.
Namun yang jelas, kata dia, kemungkinan itu merupakan sopir bus pariwisata.
Dia juga meyakini, sopir bus yang berada di bawah PO SAN tidak ada yang memiliki pemikiran seperti sopir bus yang viral itu.
"InshaAllah pengemudi saya tidak akan seperti itu," tuturnya.
Sementara itu, Cak Ikin salah satu sopir bus AKAP dari PO Efisiensi, mengatakan, dirinya tidak bisa banyak berkomentar lantaran tidak mengetahui secara pasti bagaimana kronologi lengkap dari kejadian tersebut.
Apalagi, menjalani profesi menjadi sopir bus bukanlah hal yang mudah lantaran harus mengambil beberapa keputusan untuk menyelamatkan banyak nyawa.
Baca juga: Harga Pertamax Turun, Simak Rincian Terbaru Harga BBM di Seluruh Sumatera
“Mungkin ada benarnya juga kalau memang sudah kepepet sekali tidak ada pilihan, sudah pasti semua sopir bus akan mengambil risiko yang paling ringan,” kata Cak Ikin.
Namun, disarankan hendaknya pengguna media sosial lebih bijak untuk mengetahui kronologi lengkap kejadian.
Sehingga masyarakat bisa mengetahui secara jelas mengapa sopir bus melakukan tindakan berbahaya tersebut.
Sementara itu, sebaiknya bagi para pengguna mobil atau kendaraan kecil yang berkendara di sekitar bus harus menjaga jarak aman.
Mengalah dengan bus justru merupakan pilihan yang tepat agar terhindar dari manuver berbahaya bus.
(*/TRIBUN-MEDAN.COM)
Baca juga: 20 Tahun Dibohongi Istrinya, Pria Ini Syok Saat Lakukan Tes DNA Pada 3 Buah Hatinya
Baca juga: Inilah Sosok Pengusaha Lamar Anak Petani Bermahar Rp 5,5 Miliar, Ternyata Bisnisnya Gak Main-main

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.