Pakpak Bharat

Pemkab Pakpak Bharat Gelar Pertunjukan Seni dan Budaya Pakpak di PRSU, Dihadiri Ribuan Pengunjung

Pertunjukan seni dan budaya Pakpak yang  bertajuk "Tintoa Serser" atau tarian semangat gotong royong ini digelar untuk sebagai ajang pepalum tedoh.

|
Editor: AbdiTumanggor
Diskominfo Pakpak Bharat
Ribuan pengunjung dan masyarakat Pakpak memadati area pertunjukan seni dan budaya Pakpak yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat di Pekan Raya Sumatera Utara (PRSU) Kota Medan, Jumat (30/6/2023) malam.(Diskominfo) 

TRIBUN-MEDAN.COM - Ribuan pengunjung memadati area pertunjukan seni dan budaya Pakpak yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat di Pekan Raya Sumatera Utara (PRSU) di Jalan Gatot Subroto, Kota Medan, Jumat (30/6/2023) malam.

Pertunjukan seni dan budaya Pakpak yang  bertajuk "Tintoa Serser" atau tarian semangat gotong royong hingga kejujuran ini digelar sebagai ajang pepalum tedoh (obat kerinduan) bagi masyarakat Pakpak yang berada di Kota Medan dan sekitarnya, serta untuk memperkenalkan adat dan budaya Pakpak kepada seluruh dunia.

Bupati Franc Tumanggor di PRSU
BUPATI FRANC BERNHARD TUMANGGOR - Ribuan pengunjung dan masyarakat Pakpak memadati area pertunjukan seni dan budaya Pakpak yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat di Pekan Raya Sumatera Utara (PRSU) Kota Medan, Jumat (30/6/2023) malam.(Diskominfo Pakpak Bharat)

Acara ini turut dihadiri Bupati Pakpak Bharat Franc Bernhard Tumanggor beserta seluruh jajarannya di Pemkab Pakpak Bharat.

" Lias ate (terima kasih) telah hadir dalam acara pepalum tedoh ini, semoga acara malam ini membawa kesan bagi kita semua, bawalah cerita terbaikmu, untuk Pakpak Bharat yang berbudaya, nduma dan sejahtera,"ucap Bupati Franc Benrhard Tumanggor.

Alparet Padang, seorang Tokoh masyarakat Pakpak Bharat, yang hadir ke lokasi PRSU menyampaikan rasa bangganya terhadap pertunjukan seni dan budaya Pakpak yang bertajuk "Tintoa Serser" ini.

"Pastinya kita bangga bagaimana budaya kita kian dikenal di daerah lain hingga seluruh dunia,"ujar Alparet Padang.

Seni budaya Pakpak di PRSU
Pertunjukan seni dan budaya Pakpak yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat di Pekan Raya Sumatera Utara (PRSU) Kota Medan, Jumat (30/6/2023).

Alparet Padang juga mengapresiasi berkat upaya keras seorang Bupati Franc Bernhard Tumanggor yang punya visi yang kuat untuk menjaga kelestarian adat dan budaya Pakpak.

"Mari kita mengemas sebuah kolabirasi yang baik sehingga bersatu dan kuat, lewat budaya ini juga program kita di Pakpak Bharat kian mantap,"ujar Alparet Padang.

Pentas seni budaya Pakpak di PRSU Medan
Pertunjukan seni dan budaya Pakpak yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat di Pekan Raya Sumatera Utara (PRSU) Kota Medan, Jumat (30/6/2023) malam.(Diskominfo Pakpak Bharat)

Demikian halnya dengan Wakil Ketua DPRD Pakpak Bharat, Elson Angkat,  menyampaikan apresiasi bagi Pemerintah Pakpak Bharat atas upaya dan program nyata yang dipandang mampu mempertahankan eksistensi adat dan budaya Pakpak di era modern sekarang ini.

"Kami mengapresiasi banyaknya kegiatan bersifat budaya yang dilakukan oleh Pemerintah, kegiatan budaya ini mudah-mudahan mampu mempertahankan eksistensi budaya Pakpak, serta mendongkrak ekonomi kita,"ujar Elson.

Pengunjung Pakpak Bharat di PRSU
Ribuan pengunjung dan masyarakat Pakpak memadati area pertunjukan seni dan budaya Pakpak yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat di Pekan Raya Sumatera Utara (PRSU) Kota Medan, Jumat (30/6/2023) malam.

Sementara itu, Ketua DPP HIMPAK (Himpunan Masyarakat Pakpak), Citra Efendy Capah, mengajak segenap insan Pakpak di seluruh dunia agar terus berbenah dan merevolusi mental.

"Lestarikan terus budaya Pakpak, pertahankan supaya kita semakin maju, ulang melukah tembohen (jangan gampang merajuk atau marah), mari kita revolusi mental kita menjadi mental baja, supaya kita semakin maju,"pungkasnya.

Pertunjukan seni dan budaya Pakpak bertajuk "Tintoa Serser" ini sendiri mengisahkan seorang pemuda yang difitnah telah berbuat jahat, sehingga harus dihukum sesuai aturan adat yang berlaku.

Namun berkat kejujuran dan ketulusan hatinya fitnah itu bisa terbantahkan, dan si pemuda ini terbebas dari hukuman.

"Tintoa Serser" kemudian ditutup dengan menari dan merdembas bersama.

(*/Tribun-medan.com)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved