5 Rekomendasi Tempat Makan Nasi Padang di Medan, Kuliner Medan yang Enak dan Legendaris

Untuk rasa, daging ayam kampung goreng memang lebih padat dan renyah tulangnya. Walaupun kalau ukuran lebih kecil karena menyusut, tapi soal rasa lebih nikmat dan gurih.

Seporsinya ayam kampung goreng berisi enam potong dan cukup untuk dua orang. Ada pilihan menu sambal hijau dan sambal merah untuk melengkapi rasa ayam, yang biasanya dimakan dengan mencocol ayam dengan sambal.

Santapan ayam juga disajikan dengan sayur daun ubi rebus, potongan timun, dan gulai nangka.

Sayur atau pauk tersebut merupakan khas makanan tradisional khas di sini.

4. Nasi Kapau Hj Uni Emi

Menikmati Nasi Kapau khas nagari Kapau, tak harus ke nagari Kapau, Tilatang Kamang, Kabupaten Agam, Sumatra Barat.

Karena di Kota Medan juga ada pedagang Nasi Kapau yang tak kalah rasa enaknya dari daerah asal tersebut, hari Jumat (19/7/2019).

Pedagang itu merupakan Nasi Kapau Hj Uni Emi, yang begitu legendaris di Kota Medan. Nasi Kapau Hj Uni Emi sendiri berdiri semenjak tahun 1982 di Kota Medan.

Pemilik Nasi Kapau Hj Uni Emi, yaitu Emi menceritakan bahwa Ia menjual Nasi Kapau karena dia Orang Asli nagari Kapau.

Sebab, kata Emi, jika tidak Orang asli yang berasal dari nagari Kapau maka tidak bisa berjualan Nasi Kapau dan ini merupakan peraturan dari konvensi masyarakat adat.

Nasi Kapau ini juga merupakan usaha turun menurun dari keluarga Uni Eni, yang merantau dari nagari Kapau ke Kota Medan. Dahulu sebelum berdiri Nasi Kapau Hj Uni Eni, sang pemilik, Eni masih mengikuti neneknya berjualan Nasi Kapau di Pajak Hongkong Medan tahun 1970-an.

Akan tetapi, tak bertahan lama ia mengikuti neneknya berjualan. Ia pun membuka Nasi Kapau pertama kali di kaki lima jalan Cirebon kota Medan tahun 1980-an.

Kemudian, pindah ke kaki lima jalan Kota Baru pada tahun 1980-an dan mengalami penggusuran serta pindah kembali ke Jalan Rotan. Setelah itu, masih mengalami penggusuran dan pindah ke Komplek Golden Jalan Gugur dengan menyewa kios. Hingga sekarang, Emi memiliki ruko sendiri di Jalan Rotan Baru Nomor 82/83 Kota Medan.

Rukonya berbeda dengan penjual nasi-nasi Padang dan Kapau yang ada di Kota Medan. Dari rukonya terlihat konsep arsitektur rumah adat Minangkabau dan nuansa seperti di Kampung halaman Sumatera Barat bagi orang daerah tersebut.

Kemudian, pindah ke kaki lima jalan Kota Baru pada tahun 1980-an dan mengalami penggusuran serta pindah kembali ke Jalan Rotan. Setelah itu, masih mengalami penggusuran dan pindah ke Komplek Golden Jalan Gugur dengan menyewa kios. Hingga sekarang, Emi memiliki ruko sendiri di Jalan Rotan Baru Nomor 82/83 Kota Medan.