Pilpres 2024

LSI: Elektabilitas Prabowo Terus Menguat, Ini Rencana PDI-P Terkait Penentuan Calon Wakil Presiden

Elektabilitas kandidat Capres 2024, Lembaga Survei Indonesia (LSI): Prabowo Subianto Terus Menguat

Editor: AbdiTumanggor
KOMPAS.com/Ardito Ramadhan D
JOKOWI PRABOWO: Salah satu baliho berisi gambar Presiden Joko Widodo dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto terpampang di Jalan Kramat Raya, Jakarta. (KOMPAS.com/Ardito Ramadhan D) 

TRIBUN-MEDAN.COM - Elektabilitas kandidat Capres 2024, Lembaga Survei Indonesia (LSI): Prabowo Subianto Terus Menguat

Survei yang digelar Lembaga Survei Indonesia (LSI) mencoba melakukan simulasi hasil perolehan suara jika Pilpres 2024 dilakukan dua putaran.

Survei ini digelar mulai awal Juli 2023. Kandidat yang diuji tiga nama bakal capres teratas dalam berbagai survei, yakni Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan. 

Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan menjelaskan, jika melihat ada tiga nama yang selalu unggul di berbagai survei ada kemungkinan Pilpres 2024 berjalan dua putaran. 

Lantas siapa yang akan mungkin menang di putaran kedua?

Dalam simulasi nama Anies Baswedan melawan Ganjar Pranowo dimenangkan oleh Ganjar dengan perolehan 48,0 persen berbanding 34,1 persen.

Sedangkan responden yang tidak memilih atau tidak menjawab 17,9 persen.

Kemudian simulasi Anies melawan Prabowo di putaran kedua Pilpres, maka selisihnya 24 persen dimenangkan Prabowo.

Anies memperoleh 27,9 persen sedangkan Prabowo 50,9 persen, dan responden yang tidak menjawab atau tidak menentukan pilihan 21,2 persen. 

"Nah kalau Ganjar melawan Prabowo di putaran kedua, maka saat ini Prabowo unggul signifikan 10 persen. Ganjar 38,1 persen dan Prabowo 48,1 persen. Tetapi karena belum mencapai 50 persen Prabowo belum aman," ujar Djayadi dikutip dari kanal YouTube Lembaga Survei Indonesia, Rabu (12/7/2023).

LSI juga melakukan simulasi pemenang Pilpres 2024 jika dilakukan saat survei berlangsung kepada ketiga kandidat yang sudah mendapatkan pasangan calon.

Jika Anies berpasangan dengan Agus Harimurti Yudhoyono, hasil survei LSI 19,7 persen.

Kemudian jika Prabowo berpasangan Erick Thohir hasilnya 34,8 persen.

Sedangkan Ganjar dengan cawapres Ridwan Kamil hasilnya 34,0 persen.

Pasangan Ganjar-RK hanya kalah tipis dari pasangan Prabowo-Erick.

"Kalau Ganjar berpasangan dengan Ridwan itu salah satu pilihan terbaik untuk Ganjar karena bisa saling memperkuat."

Selanjutnya jika Anies dipasangkan dengan Khofifah Indar Parawangsa hasilnya 21,0 persen.

Sedangkan Ganjar dipasangkan dengan Erick Thohir mendapat hasil 34,0 persen. 

Dalam simulasi ini Prabowo kalah dengan Ganjar jika ketua umum Partai Gerindra itu dipasangkan dengan Muhaimin Iskandar.

Namun renggang kekalahannya tidak terlalu tinggi, Prabowo-Muhaimin mendapat 30,7 persen. 

Simulasi lain Anies dipasangkan dengan Yenny Wahid mendapat 18,2 persen.

Ganjar dipasangkan dengan Sandiaga Uno mendapat 35,1 persen.

Kemudian Prabowo jika dipasangkan dengan Gibran Rakabuming Raka hasilnya 33,9 persen.

"Kita coba nama baru di sini, kalau Prabowo berpasangan dengan Gibran melawan Ganjar-Sandiaga maka posisinya sama kuat meskipun ada sedikit kecenderungan walau tidak signifikan sedikit unggul Ganjar-Sandi," ujar Djayadi.

"Kemudian Anies kalau berpasangan dengan Yenny Wahid, posisinya tidak lebih baik jika Anies berpasangan dengan AHY ataupun Khofifah," pungkas Djayadi.

BALIHO JOKOWI PRABOWO: Salah satu baliho berisi gambar Presiden Joko Widodo dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang terpampang di pinggir jalan. (istimewa)
BALIHO JOKOWI PRABOWO: Salah satu baliho berisi gambar Presiden Joko Widodo dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang terpampang di pinggir jalan. (istimewa)

Penyebab Tingginya Elektabilitas Prabowo

Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan menilai tingginya elektabilitas Prabowo tidak terlepas dari aktivitasnya mendampingi Presiden Jokowi di berbagai acara. 

Menurut Djayadi, publik melihat kehadiran Prabowo di samping Jokowi sebagai sinyal ajakan untuk mendukung Prabowo.

Di satu sisi, Presiden Jokowi juga beri sinyal mendukung Ganjar, sehingga publik menilai seolah Presiden menyodorkan dua pilihan, yakni Ganjar dan Prabowo.

"Trennya terjadi tren penguatan dukungan kepada Prabowo secara konsisten sejak Januari 2023, jadi tujuh bulan terakhir Prabowo mengalami penguatan. Sebaliknya, Ganjar mengalami penurunan dari Januari ke April 2023, kita tahu masalahnya soal persoalan sepak bola," ujar Djayadi saat rilis hasil survei secara daring, Selasa (11/7/2023).

Lebih lanjut, Djayani menilai dalam tujuh bulan terakhir, hasil survei dari berbagai lembaga terkait Anies Baswedan cenderung mengalami stagnasi hingga penurunan. 

Salah satu faktor yang menekan elektabilitas Anies yakni tingkat kepuasan publik terhadap pemerintahan Jokowi dan mulai menguatnya suara yang sebelumnya ragu-ragu kepada Prabowo. 

"Jika tingkat kepuasan publik di pemerintah meningkat dan elektabilitas Prabowo naik, itu seperti memberi tekanan kepada elektabilitas Anies, dan ini masuk akal karena yang puas terhadap Presiden Jokowi cenderung pilihannya kepada Prabowo dan Ganjar, tidak kepada Anies," ujar Djayadi. 

Adapun survei LSI digelar pada 1-8 Juli 2023 dengan sampel sebanyak 1.242 responden yang dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak atau metode random digit dialing (RDD).

Survei dilakukan melalui wawancara telepon dengan responden yang dilakukan pewawancara terlatih.

Margin of error diperkirakan kurang lebih 2,8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, asumsi simpel random sampling.

Sekjen PDI-P: Megawati akan Konsultasikan Bakal Cawapres Ganjar dengan Jokowi dan Parpol

Di sisi lain, Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDI-P Hasto Kristiyanto mengatakan, ketua umumnya, Megawati Soekarnoputri akan mengkonsultasikan sosok bakal cawapres Ganjar Pranowo bersama Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan jajaran partai politik (parpol) pendukung.

Diketahui, kini Ganjar selain dari PDI-P sudah mendapatkan dukungan dari PPP, Hanura, dan Perindo untuk maju di Pilpres 2024 mendatang. Ia menjelaskan, kini Megawati sudah menggodok 10 nama calon pendamping Ganjar untuk sebelum nantinya diumumkan kepada publik yang rencananya pada September 2023.

"Sehingga ada 10 bakal cawapres yang akan digodok hingga Agustus, sehingga September sudah siap. Tapi apakah Ibu Megawati Soekarnoputri bersama ketua umum yang mengusung Pak Ganjar akan mengumumkan pada bulan itu (September), kita akan konsultasikan bersama termasuk dengan Presiden Jokowi," kata Hasto dalam program Satu Meja The Forum KompasTV, Rabu (12/7/2023).

Hasto menyebut, sepuluh nama bakal cawapres tersebut merupakan komposisi usulan dari Presiden Jokowi dan Megawati. 

"Bulan Juli dan Agustus ini kan penggodokan terhadap bakal calon wakil presiden yang tanggal 22 April Presiden Jokowi sudah menyampaikan ke publik nama-nama yang akan mendampingi Pak Ganjar Pranowo. Kemudian, ibu ketum Megawati Soekarnoputri menambahkan," ujarnya. 

Megawati minta publik sabar

Sebelumnya, Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri meminta publik bersabar menantikan pasangan bacapres ganjar Pranowo.

Menurut Presiden ke-5 Indonesia ini, pasangan Ganjar akan diumumkannya di waktu yang tepat. "Sabar saja. Tunggu pengumuman saya," ucap Megawati singkat usai meresmikan Animalium BRIN di Cibinong, Jawa Barat, Rabu (5/7/2023), dalam liputan Jurnalis KompasTV Ni Putu Krisnanda dan Wandi Yansen.

Sementara itu isu bakal pasangan Ganjar telah hilir mudik di tengah publik. Beberapa nama yang menonjol telah mengemuka. Di antaranya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, yang baru saja berpindah partai dari Gerindra ke Partai Persatuan Pembangunan.

Kemudian, Menteri BUMN Erick Thohir yang juga Ketua PSSI, Gubernur Ridwan Kamil yang baru saja bergabung dengan Partai Golkar, hingga sekaliber Menkopolhukam Mahfud MD.

Nama-nama di atas juga muncul dalam berbagai survei sebagai tokoh yang cocok mendampingi Ganjar Pranowo.

(*/tribun-medan.com)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved