Mahasiswi USI Diduga Dibunuh
Mahasiswa Hukum Siantar Minta Pembunuh Mahasiswi USI Dihukum Seberat-beratnya
Perhimpunan Mahasiswa Hukum Siantar mengutuk keras pembunuhan mahasiswi USI yang dilakukan pembuat tahu bernama Arya Lesmana
Penulis: Alija Magribi | Editor: Array A Argus
Namun, pelaku yang kalap dan panik kembali memukul korban.
Kali ini, pelaku menghantamkan batu ke arah wajah dan kepala korban berkali-kali hingga mengucurkan darah segar.
Usai menghabisi korban, pelaku lantas mengambil semua harta benda korban, termasuk sepeda motor.
Pelaku pun kemudian pergi meninggalkan lokasi, dan membuang jenazah korban di semak-semak.
Korban Anak yang Baik
Kepala Desa/Pangulu Karanganyar, Syafii mengatakan bahwa Tantri Yulaila Tanjung adalah anak yang baik, ceria dan lugu.
"Kebetulan dia sering ke rumah kakeknya di sini (sebelah rumah kepala desa). Dia anak semata wayang," ujar Syafii di ruangan kepala desa.
Berdasarkan interaksi yang terjalin dengan tetangga termasuk perangkat desa, kata Syafii, bahwa Tantri adalah anak yang baik.
Saat ini Tantri mengenyam pendidikan di perguruan tinggi Universitas Simalungun, dan sudah memasuki semester VI Fakultas Ekonomi Manajemen.
"Sudah semester akhir lah dia ini. Dia ini bagus, baik, dan lugu. Makanya sempat emosi saya dengan pelaku, kok tega lah dia melakukan itu. Saya tanya itu ke dia (pelaku)," terang Syafii.
Menurut Syafii, jenazah korban dibawa ke RS Bhayangkara Kota Tebingtinggi.
Setelah pemeriksaan, jenazah akan dibawa ke rumah kakek korban di Huta V, Nagori/Desa Karang Anyar, Kecamatan Gunung Maligas, Kabupaten Simalungun.
Sesuai rencana, jenazah akan dimakamkan di pemakaman umum keluarga yang berada di Huta V ini.
Pembunuh Tantri Pekerja Serabutan
Arya Lesmana, pelaku pembunuhan terhadap Tantri Yulaila Tanjung merupakan pria yang bekerja serabutan.
Menurut pengakuan teman-temannya, Arya bekerja di pabrik tahu/tofu.
Namun, ia kerap tidur di Jalan Cempaka Bawah, Nagori Pematang Simalungun, Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun.
"Dia enggak tetap kerjanya itu, bang. Kalau malam dia ke sini nginap sama kami. Kalau kerjanya dia di pabrik tahu. Tapi kadang kerja, kadang enggak. Serabutan lah," ucap teman-teman pelaku.
Teman-teman Arya Lesmana ini tak mengetahui siapa keluarga Arya di Simalungun.
Sebab, berdasarkan informasi yang mereka tahu, Arya sudah tak tinggal bersama orangtuanya lagi.
Senada dengan teman-teman pelaku, Syafi'i yang merupakan Pangulu/Kepala Desa Karang Anyar, (pimpinan desa tempat tinggal korban) menyebut bahwa pelaku sudah tinggal sendirian.
"Kebetulan tadi malam saya ikut lokasi kejadian. Karena memang keluarga sudah melaporkan kehilangan Tantri kepada Gamot/Kepling kita sejak beberapa hari lalu. Ternyata terungkap bahwa pelaku adalah Arya Lesmana," katanya.
"Jadi berdasarkan info dari Gamot ke saya dan saya juga hadir di kantor polsek, bahwa si pelaku ini anak brokenhome. Orangtuanya di Rantauprapat," sambung Pangulu.
Pangulu Syafi'i pun mengaku sangat kesal dengan psikologis Arya Lesmana yang seperti tak berdosa dan menyesal setelah menghabisi nyawa Tantri Yulaila Tanjung. Arya mengaku hanya ingin menguasai barang-barang Tantri seperti sepeda motor, HP dan cincin emas.
"Saya tanya kok tega dia membunuh, katanya dia butuh barang-barang korban. Kalau nggak dibunuh, nggak bisa dikuasai," ujar Syafii yang kebetulan ikut dalam proses pengungkapan kasus ini.(alj/tribun-medan.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.