Rumahnya Dikurung, Lansia Tantang Pihak Hotel Buktikan Omongan Penawaran atau Tempuh Jalur Hukum

Lansia bernama Ngadenin (63) yang rumahnya dikurung menantang pihak hotel untuk membuktikan ucapannya yang mengaku pernah menawar lahan Ngadenin Rp 8

|
KOLASE/TRIBUN MEDAN
Pihak hotel yang kurung rumah lansia bernama Ngadenin (63) di Pondok Gede akhirnya buka suara. 

"(Penawaran) tahun 2021 pas pandemi Itu sudah ada penawaran Rp 8 juta (satu meter)," ujarnya.

Namun, Devin menyebut pihak Ngadenin menolak dan meminta tukar rumah atau penawaran di harga Rp 15 juta per meter.

"Tapi pihak Ngadenin belum sepakat, beliau mintanya Rp 15 juta,” kata Devin, Rabu (12/7/2023).

Baca juga: Babak Baru Hotel Kurung Rumah Lansia, Rupanya Ngibul Soal Penawaran, Cuma Ngasih Harga Rp 5 Juta

Baca juga: Jurus Terakhir Lansia Perjuangkan Rumahnya yang Terkurung, Bakal Gugat Pemilik Hotel

“Makanya, dari pihak hotel untuk menarik tawaran itu akhirnya buntu, tidak terjadi kesepakatan harga," ucap Devin.

Sementara itu, alasan Ngadenin mematok Rp 15 juta per meter yakni rumah tersebut dibelinya dengan harga normal sesuai harga pasar sebelum adanya penutupan akses jalan.

Ngadenin tidak terima setelah akses tertutup tembok hotel, lahannya menjadi tidak bernilai dan ditembak harga murah.

"Kenapa rumah dan tanah itu yang Pak Ngadenin beli dengan harga normal,” ungkapnya.

“Tiba-tiba dengan dibangunnya hotel, tanah itu tidak bernilai. Jangankan orang mau beli, kalau dikasih pun enggak bakal mau kalau masuknya lewat got," kata Zaenal.

Lantaran hal tersebut, pihak Ngadenin menduga bahwa ada niat jahat dari pihak hotel.

Baca juga: Pihak Hotel yang Kurung Rumah Lansia Buka Suara : Dia Minta Tukar Rumah atau Rp 15 Juta Per Meter

Baca juga: Bocah 7 Tahun Meninggal setelah Meminum Cairan Diduga Pembersih Lantai

Yang mana pihak hotel sengaja membangun tembok tinggi hingga menutup toal akses rumah lansia Ngadenin.

Sehingga pihak hotel bisa membeli rumah Ngadenin dengan harga yang murah.

Zaenal juga menuturkan bahwa rumah Ngadenin di Pondok Gede, Bekasi, yang sudah terlanjur terkurung oleh bangunan hotel itu, sudah tak bisa lagi dipertahankan.

Dan kini membuat kliennya (Ngadenin) tidak bisa menikmati kenyamanan rumah.

Lantaran, Ngadenin kini terpaksa harus melewati sekolan dengan sepatu boots untuk bisa masuk ke rumahnya sendiri.

Sehingga dengan taktik jahat pemilik hotel sengaja membuat begitu.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved