Viral Medsos
Sosok Jansen Sitindaon, Politisi Demokrat Sindir Balik Luhut: Hasil Kerja Luhut Terasa Kampungan
Jansen Sitindaon seorang politikus Partai Demokrat. Ia menjabat sebagai Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) di partai itu sejak tahun 2020.
Penulis: AbdiTumanggor | Editor: AbdiTumanggor
Terbaru, Wasekjend DPP Demokrat, Jansen Sitindaon melayangkan protes atas pernyataan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan.
Dirinya pun memprotes keras atas pernyataan Luhut yang menyebut Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) kampungan.
Protes keras itu disampaikan Jansen lewat status twitternya @jansen_jsp pada Jumat (22/7/2023) malam.
Dirinya menyampaikan delapan poin terkait pernyatan Luhut yang menyebut AHY kampungan, Begal Partai Demokrat yang dilakukan oleh Kepala Staf Kepresidenan Republik Indonesia, Moeldoko. Dalam postingannya, Jansen juga menyampaikan desakan untuk resuffle Moeldoko dari Kabinet Indonesia Maju.
Jansen pun dalam statusnya membandingkan prestasi ketika era Kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono dan Joko Widodo
Jansen meminta agar Luhut fokus dalam mengurus kementerian tempatnya bertugas saat ini di Menko Marves. Luhut diminta Jansen untuk menjauh dari urusan politik dan hukum di negara.
Jansen menganggap penting bagi Luhut untuk fokus pada bidangnya. Sebab, bidang investasi Luhut kurang memberikan hasil yang kurang optimal. “Fokus saja Anda [Luhut] soal investasi, Tesla dan lain-lain, yang jadi bidang Anda. Dimana banyak juga hasilnya yang terasa kampungan,” tulis Jansen dalam akun Twitternya, Sabtu (22/7/2023).

Jansen juga meminta Luhut untuk mereshuffle Kepala Staff Presiden, Moeldoko, yang selama ini dituduh telah berusaha untuk mengambil Demokrat dari AHY. Padahal, Moeldoko tidak memiliki kartu tanda anggota (KTA) Demokrat. “Kalau dia tidak punya KTA dan jadi kader Demokrat pun tidak pernah, terus apa dasar dia terus mengingini jadi Ketum Demokrat?” kata Jansen.
Jansen pun menyebut Moeldoko sebagai pengganggu dan begal karena berusaha mengambil sesuatu yang dia tidak memiliki hak sama sekali.
Pengganggu namanya ini. Begal kalau istilah skrg. Mengingini sesuatu padahal dia sama sekali tidak punya hak atas itu.
Jika Moeldoko berhasil mengambil Demokrat maka akan banyak yang dirugikan.
“Jadi atas dasar tersebut, menurut saya, bukan kami Demokrat atau mas AHY yang kampungan. Tetapi anda dan pemerintahan yang didalamnya ada Moeldoko ini Pak LBP. Karena terus membiarkan orang seperti ini ada di kabinet. Ingat, bukan kami yang mulai pakai istilah kampungan ini tetap Anda Pak LBP (Luhut)” kata Jansen.
Jansen juga menyinggung mengenai pencapaian Demokrat saat membawa Indonesia ini masuk ke G-20.
Pertumbuhan ekonomi pada masa Demokrat juga dan belum berhasil dikalahkan selama Jokowi dan kabinetnya memimpin.
PDB bangsa ini, kata Jansen, Demokrat bawa pertama kali tembus ke angka di atas Rp10.000 Triliun.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.