Polisi Tembak Polisi
Ayah Bripda Ignatius Sebut Anaknya Tewas Ditembak Usai Tolak Bisnis Senjata Api Ilegal dari Senior
ayah Bripda Ignatius Dwi Frisco mengatakan, sebelum anaknya tewas, sempat diajak seniornya untuk menjalani bisnis senjata api.
Diminta Segera ke Jakarta
Pihak kepolisian mengatakan anaknya sakit keras sehingga harus cepat ditemui. Mendengar hal tersebut, pihak kepolisian juga meminta Pandi untuk segera datang ke Jakarta.
"Mereka mengatakan bahwa 'Bapak ini betul orangtua Ignatius? Begini pak, anak bapak ini sakit keras, kalau bisa bapak sekarang ke Jakarta, kami tunggu'," ucap Pandi menceritakan telepon yang diterimanya waktu itu dikutip TribunJakarta.com dari YouTube Tribun Pontianak, Kamis (27/7/2023).
Tak langsung percaya, Pandi sempat mengira telepon tersebut penipuan sampai akhirnya panggilan kedua kembali diterimanya.
Baca juga: OTT KPK - Jadi Tersangka Dugaan Suap Rp 88 Miliar, Kepala Basarnas: Saya Akan Bertanggung Jawab. . .
"Tidak lama kemudian dari Polres Melawi nelepon kami juga, pas kebetulan yang nelpon itu kenal (jadi percaya) apalagi dia anggota," katanya.
Hal senada juga disampaikan oleh Polres Melawi, untuk meminta Pandi datang ke Jakarta.
"Menanyakan juga hal yang sama 'Kami dapat pesan dan berita dari Mabes Polri supaya bapak turut ke Jakarta, anak bapak sakit keras dan anak di RS Polri Kramat Jati dan berada di ruang ICU'," sambung Pandi.
Dua telepon sudah diangkat Pandi, hingga telepon ketiga dari kepolisan yang memintanya segera berangkat ke Jakarta.
Telepon ketiga dikatakan Pandi dari Polda Kalimantan Barat.
"Dari tim wilayah Kalimantan Barat dari tim Densus 88 juga kebetulan perjalanan kami dari Pontianak ke Jakarta dan sebaliknya didampingi mereka," ucap Pandi.
Baca juga: Propam Polresta Deliserdang Gelar Test Urine Personel, Ini Hasilnya
Saking gentingnya kondisi Bripda Ignatius, polisi meminta saat itu juga Pandi mencari informasi penerbangan pesawat ke Jakarta.
Polisi pun mengatakan bakal memfasilitasi segala keperluan Pandi ke Jakarta sampai balik lagi ke Kalimantan Barat.
"Kami fasilitasi katanya kalau bisa pesawat kalau ada segera berangkat langsung ke Jakarta," sambung Pandi.
Lebih lanjut, Pandi baru terbang ke Jakarta sehari setelah penembakan anaknya lantaran baru mendapatkan jadwal penerbangan.
Pandi mengaku merasa was-was dengan keadaan anaknya.
Harta Kekayaan AKP Dadang Iskandar, Polisi Beking Galian C Ilegal yang Tembak Mati AKP Ryanto Ulil |
![]() |
---|
Tak Ajukan Banding, Terpidana Pembunuhan Brigadir Yosua, Bharada E Telah Bebas Bersyarakat |
![]() |
---|
Mahkamah Agung Kabulkan Kasasi, Sambo Lolos Hukuman Mati, Dua Hakim Tak Setuju Penjara Seumur Hidup |
![]() |
---|
Mahkamah Agung Terima Kasasi Eks Kadiv Propam Fredy Sambo, Hukumannya Diganti Penjara Seumur Hidup |
![]() |
---|
Fakta Baru, Sebelum Tewas Ditembak Bripda Ignatius Sering Dicekoki Alkohol dari Senior di Densus 88 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.