Polisi Tembak Polisi

TERUNGKAP! Bripda Ignatius Dwi Frisco atau Bripda IDF Sempat Cekcok sebelum Tewas Tertembak di Leher

Pengamat Kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Bambang Rukminto, mengingatkan Polri agar transparan mengusut kasus

|
Editor: AbdiTumanggor
kolase tribun-medan.com/tribunpontianak
TERUNGKAP Bripda Ignatius Mash Telepon Ibunya sebelum Tewas Ditembak Seniornya Sesama Densus 88. Foto sang ibunda, Inosensia Antonia Tarigas dan sang ayah, Y. Pandi, dan juga sang pacar dari Bripda Ignatius Dwi Frisco. (kolase tribun-medan.com/tribunpontianak) 

"Tidak ada (pertengkaran). Yang terjadi adalah kelalaian anggota pada saat mengeluarkan senjata dari tas, kemudian meletus dan mengenai rekannya yang berada di depannya," ujar Aswin.

Kombes Aswin lantas mengungkapkan kronologis penembakan yang menewaskan Bripda Ignatius tersebut.

Ia menuturkan peristiwa penembakan itu bermula ketika terduga pelaku Bripda IMS mengajak rekannya berinisial Bripda A berkunjung ke salah satu flat Rusun Polri di Cikeas, Bogor, Jawa Barat, pada Sabtu (22/7/2023) pukul 22.35 WIB.

Sesampainya di rusun itu, keduanya lantas bertemu dengan korban Bripda IDF. Selain itu, ada pula Bripda Y dalam pertemuan tersebut. 

“Pada pukul 01.38 WIB, mereka berkumpul di kamar flat Rusun Cikeas bersama Bripda IMS, Bripda IDF, Bripda A, dan Bripda Y,” kata Aswin dalam keterangannya pada Kamis (27/7/2023).

Selanjutnya, kata Aswin, pada pukul 01.42 WIB, Bripda IMS mengeluarkan senjata api yang disimpan di dalam tasnya untuk diperlihatkan kepada korban Bripda IDF.

“Tiba-tiba senjata itu meletus dan mengenai bagian leher Bripda IDF,” kata Kepala Bagian Perencanaan dan Administrasi (Kabagrenmin) Densus 88 AT Polri itu.

Setelah Bripda IDF tertembak, kata Aswin, Bripda IMS kemudian langsung dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

“Korban segera dilarikan ke Rumah Sakit Kramat Jati oleh saksi dan penghuni flat Cikeas yang lain,” ujarnya.

Namun, Aswin mengatakan, korban Bripda IDF dinyatakan meninggal dunia pada saat tiba di rumah sakit.

Menurut Aswin, pelaku penembakan dalam kasus ini adalah Bripda IMS. Korban Bripda IDF dan Bripda IMS diketahui sama-sama bertugas sebagai anggota Sub-Bagian Tahanan dan Barang Bukti (Subbagtahti) Bagian Operasional (Bagops) Densus 88 AT Polri.

Aswin menambahkan, kasus penembakan yang menewaskan Bripda IDF saat ini ditangani dan didalami oleh Polres Bogor bersama Divisi Provos Densus 88.

Kombes Aswin menuturkan, pelaku penembakan saat ini sudah ditahan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

“Para pelaku sudah diamankan dan dilakukan penahanan. Korban sudah dijemput oleh keluarga untuk dimakamkan di Melawi, Kalimantan Barat,” kata Aswin.

Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage alias Rico tewas ditembak oleh seniornya sesama anggota Polri yang bertugas di Densus 88 Antiteror. Penembakan antar anggota Densus 88 Antiteror Polri itu terjadi pada Minggu (23/7/2023) pukul 01.40 WIB, di Rusun Polri Cikeas, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. (ho)
Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage alias Rico tewas ditembak oleh seniornya sesama anggota Polri yang bertugas di Densus 88 Antiteror. Penembakan antar anggota Densus 88 Antiteror Polri itu terjadi pada Minggu (23/7/2023) pukul 01.40 WIB, di Rusun Polri Cikeas, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. (ho) 

Baca juga: Saat Urus Jenazah Anaknya di Jakarta, Orantua Bripda Ignatius Akui Diberi Kesempatan Bertemu Pelaku

Baca juga: Sifat Asli Bripda Ignatius ke Pacar Terungkap, Jalani LDR hingga Berpisah Selamanya

Pengamat Ingatkan Polri Transparan Usut Kematian Bripda IDF: Jangan Ulang Kasus Brigadir Yosua

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved