Polisi Tembak Polisi
TERUNGKAP! Bripda Ignatius Dwi Frisco atau Bripda IDF Sempat Cekcok sebelum Tewas Tertembak di Leher
Pengamat Kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Bambang Rukminto, mengingatkan Polri agar transparan mengusut kasus
Sementara, Pengamat Kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Bambang Rukminto, mengingatkan Polri agar transparan mengusut kasus kematian Bripda Ignatius Dwi Frisco (IDF).
Bambang meminta Polri bersikap transparan agar tidak mengulangi kasus yang pernah terjadi di Duren Tiga, Jakarta Selatan, saat Ferdy Sambo menembak mati ajudannya, Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat. “Agar tidak mengulang kasus Duren Tiga (pembunuhan Brigadir Yosu), Polri harus benar-benar transparan dalam mengungkap kasus tersebut (penembakan Bripda IDF),” kata Bambang, Jumat (28/7/2023).
Menurut Bambang, Polri harus membuka seterang-terangnya siapa pelaku yang melakukan penembakan terhadap Bripda IDF.
Selain itu, Polri juga harus transparan mengenai pelaku menggunakan senjata apa pada saat menembak korban. Lalu, kapan, dan di mana tempat kejadian perkaranya.
“Semua harus dibuka secara transparan, dan sebaiknya melibatkan pihak-pihak eksternal untuk menjaga objektivitas dan transparansi,” ujar Bambang.
Bambang menuturkan, kasus kekerasan seperti tewasnya Bripda IDF akan terus terulang bila tidak ada revolusi mental di tubuh Polri.
“Problemnya, revolusi mental itu tak akan pernah ada bila selalu ada toleransi pada pelanggaran hukum oleh anggota,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia pun mengkritisi pernyataan Polri yang menyatakan tidak akan memberikan toleransi kepada anggotanya yang melanggar aturan atau perundangan yang berlaku.
Menurutnya, pernyataan itu menjadi klise dan sekadar retorika belaka bila dalam kasus sebelumnya yakni pembunuhan Brigadir Yosua, Polri menoleransi pelaku pembunuhan dengan tidak memberikan sanksi maksimal kepada pelaku. “Publik memiliki logika sendiri yang tidak bisa diatur dengan retorika-retorika yang tidak masuk logika,” kata Bambang.
Baca juga: Malam Berdarah, Polisi Ungkap Kronologi Bripda Ignatius Tertembak, Pistol Meledak
Baca juga: Pesan Terakhir Bripda Ignatius Dwi Ke Pacar, Sebelum Tewas Tertembak Senior di Cikeas
Peran Densus 88 dievaluasi
Selain itu, Bambang menyarankan harus ada ada evaluasi terkait peran Densus 88 Antiteror Polri sebagai satuan ad hoc pemberantasan terorisme. Mengingat, Densus 88 bukan di bawah struktur Polri, dan bukan pula di bawah Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). “Posisi ini riskan dan menjadi duplikasi peran satuan perlawanan teror (wanteror) yang juga sudah ada di Korbrimob dalam upaya penindakan dan BNPT sebagai lembaga pencegahan terorisme,” ujarnya.
Bambang menyebut kasus kekerasan oleh oknum yang berulang ini selalu bisa dikaitkan dengan perilaku dan budaya organisasi.“Sebuah negara hukum, akuntabilitas institusi sangat penting. Bila terjadi kasus kekerasan yang berulang seperti ini, kepada siapa negara harus memintai tanggung jawab tersebut ?,” kata Bambang.
Sebelumnya, Bripda IDF tewas tertembak senjata api milik seniornya Bripda IMSP pada Minggu (23/7/2023), pukul 02.50 WIB di Flat Rutan Cikeas, Kabupaten Bogor, Jawa barat.
Peluru dari senjata api diduga milik Bripda IG yang menembus leher bagian belakang telinga Bripda IDF dari kanan ke kiri. Ia tewas setibanya di Rumah Sakit Polri Kramat Jati Jakarta.
Jenazah Bripda IDF telah dipulangkan ke kampung halamannya di Pontianak, Kalimantan Barat, dan dikebumikan pada Selasa (25/7/2023). Juru Bicara Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri Kombes Pol. Aswin Siregar mengatakan kasus penembakan Bripda IDF diusut secara ilmiah dan transparan baik dugaan pidana maupun kode etiknya.
“Kasus ini disidik secara scientific dan transparan, baik yang pidana maupun kode etiknya,” kata Aswin.
(*/tribun-medan.com)
Baca juga: Alasan Densus Tewasnya Bripda Ignatius, Bukan Ditembak tapi Tertembak, Senpi Meletus saat Keluar Tas
Baca juga: Bripda Ignatius Frisco Tewas Ditembak, Masyarakat Dayak Minta Ketegasan Kapolri Hukum Berat Pelaku
polisi tembak polisi
Viral Medsos
Bripda Ignatius Dwi Frisco
Bripda IDF
Bripda Ignatius tewas ditembak seniornya
bripda
ignatius
dwi frisco
cekcok
tewas
tertembak
Leher
Tribun-medan.com
Harta Kekayaan AKP Dadang Iskandar, Polisi Beking Galian C Ilegal yang Tembak Mati AKP Ryanto Ulil |
![]() |
---|
Tak Ajukan Banding, Terpidana Pembunuhan Brigadir Yosua, Bharada E Telah Bebas Bersyarakat |
![]() |
---|
Mahkamah Agung Kabulkan Kasasi, Sambo Lolos Hukuman Mati, Dua Hakim Tak Setuju Penjara Seumur Hidup |
![]() |
---|
Mahkamah Agung Terima Kasasi Eks Kadiv Propam Fredy Sambo, Hukumannya Diganti Penjara Seumur Hidup |
![]() |
---|
Fakta Baru, Sebelum Tewas Ditembak Bripda Ignatius Sering Dicekoki Alkohol dari Senior di Densus 88 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.