Bus Masuk Jurang

Pakai Aplikasi Penujuk Arah Google Maps, Dua Bus Masuk Jurang di Gayo Lues, Sutu Supir Tewas

"Kita duga kedua sopir hanya ikuti jalan sesuai arahan GPS, sebagaimana pengakuannya kepada kami," kata petugas Pospol, Bripka Sutrisno

Editor: Satia
HO
Ilustrasi 

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Dua unit bus asal Sumatera Selatan kecelakaan dan masuk jurang, di kawasan Bur Nipis, Desa Tongra Persada, Kecamatan Terangun, Kabupaten Gayo Lues pada Minggu (30/7/2023).

Bus ini terperosok ke jurang dengan kedalaman 150 meter.

Akibat kecelakaan ini, supir meninggal dunia dan penumpang lain mengalami luka.

Dikutip tribunmedan.com dari serambinews.com, Kejadian naas ini berawal ketika dua bus tersebut di beli oleh pihak perusahaan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Kabupaten Nagan Raya dari Sumatera Selatan.

Baca juga: Jaksa Langkat Penjarakan Lurah Bukit Jengkol Akibat Korupsi Pembangunan Sumur Bor

Bus bernomor polisi BG 7152 DA yang di sopiri Tantok Hariyono (40), warga Desa Somangkaan, Kecamatan Panurukan, Kabupaten Jember, Jawa Tengah.

Sedangkan bus kedua bernomor polisi nomor polisi BG 7144 DA, di sopiri Hermansyah (39), warga Desa Tegal Rejo, Kecamatan Lawang Kidul, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan.

Kedua orang ini ditugaskan untuk membawa bus dari Muara Enim, Sumatera Selatan ke Nagan Raya, Aceh dengan melalui rute Medan, Tanah Karo- Aceh Tenggara hingga Gayo Lues.

Baca juga: Dua Penyelam Diturunkan Mencari Jasad Mahesan Korban Tenggelam di di Pantai Muara Masin Lampung

Mereka melakukan perjalanan dari Muara Enin pada Kamis (27/7/2023).

Saat kedua bus sudah memasuki Kota Medan, sopir menggunakan aplikasi penujuk arah Google Maps.

Diduga, Google Maps mengarahkan rute melalui Tanah Karo dan melintas Kabupaten Aceh Tenggara hingga masuk Gayo Lues.

Lalu dari Gayo Lues, diarahkan melewati jalan Terangun-Babahrot.

Nah, Google Maps tidak mengarahkan melewati Kota Subulussalam atau jalur selatan saat masuk ke Aceh Tenggara.

Sehingga saat melintas di kawasan Terangun, nahas menimpa kedua bus.

Baca juga: KPK Diminta Tak Gentar dengan TNI Soal: Jangan Sampai UU Peradilan Militer Jadi Penghalang!

Keduanya mengalami kecelakaan dengan terjun ke jurang sedalam 150 meter di lintasan Terangun-Babahrot di kawasan Bur Nipis sekitar pukul 12.05 WIB, Minggu (30/7/2023).

Tantok Hariyono meninggal dunia akibat insiden kecelakaan ini.

Ia meninggal dunia dalam perjalanan menuju RSUD Muhammad Alikasim setelah mengalami luka parah di tubuhnya.

Sementara Hermansyah selamat dari mau dan hanya mengalami sejumlah luka lebam di sekujur tubuhnya.

Hermansyah mengatakan, ia dan rekannya belum pernah melintasi jalan Medan Kutacane maupun ke Gayo Lues hingga ke Nagan Raya.

Baca juga: Enam Unit Damkar Diturunkan Padamkan Kebakaran di Pasar Kampung Galapuang Sumbar: 18 Kios Hangus

Sehingga keduanya hanya bermodalkan aplikasi petunjuk arah dari Google Maps untuk mengantar mobil bus yang baru dibeli pihak perusahaan di Kabupaten Nagan Raya tersebut.

Hal itu diungkapkan Hermanysah kepada petugas Pospol Persada Tongra.

"Kita duga kedua sopir hanya ikuti jalan sesuai arahan GPS, sebagaimana pengakuannya kepada kami," kata petugas Pospol, Bripka Sutrisno, dikutip dari TribunGayo.

Kini kedua bus tersebut mengalami rusak parah setelah terjun ke jurang.

Kapolres Gayo Lues, AKBP Setyawan Eko P melalui Kasat Lantas Iptu Syafaruddin kepada Tribungayo.com, menjelaskan kronologi kecelakaan kedua bus tersebut.

Baca juga: DICAP BURUK Saat Tangani Perkara Internal, Puspom TNI Diminta Transparan Bongkar Kasus Kabasarnas!

Menurutnya, bus tujuan Blangpidie atau Terangun Babahrot itu melaju dengan kecepatan sedang.

Namun, setibanya di jalan penurunan dan tikungan kawasan Bur Nipis, kedua bus itu sebelumnya telah mengalami rem blong.

Akibatnya kedua bus tersebut hilang kendali dan menabrak pembatas jalan sebelah kiri arah Terangun Babahrot.

Selain rem blong pengemudi juga diduga tidak menguasai Medan lintasan Terangun Babahrot itu.

Terhadap perkara ini polisi telah melakukan olah TKP dan mengamankan barang bukti.

Baca juga: Suami Istri Pengurus DPD Partai Gelora Meninggal Dunia Usia Kecelakaan di Jalan Tol Trans Sumatera

Disisi lain, Kapolsek Terangun Ipda Darwandi kepada Tribungayo.com mengatakan, dugaan sementara kecelakaan tersebut akibat rem blong.

Lebih lanjut ia mengatakan, karena kondisi jalanan yang sepi, kecelakaan itu baru diketahui satu jam kemudian.

"Penyebab kecelakaan beruntun dua mobil bus asal Sumatera Selatan itu, diduga akibat rem blong dan pengemudi tidak menguasai Medan lintasan Terangun Babahrot,”

“bahkan kasus kecelakaan lalulintas tersebut terjadi pukul 12.05 WIB, namun baru diketahui sekitar pukul 13.40 WIB," pungkas Ipda Darwandi.

 

(tribunmedan)

 

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved