TV Digital
TV Analog Beralih ke Digital, Ibu dan Anak di Langkat Sampai Bertengkar, Menyangka TV Rusak
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemeninfo), mengalihkan siaran Televisi Analog ke Televisi digital.
Penulis: Muhammad Anil Rasyid | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN-MEDAN.com, LANGKAT - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemeninfo), mengalihkan siaran Televisi Analog ke Televisi digital.
Hal ini telah terjadi dibeberapa kabupaten dan kota di Provinsi Sumatera Utara. Adapun beberapa daerah yang sudah beralih ialah, Kota Medan, Kota Binjai, Kabupaten Langkat, Kabupaten Deliserdang, dan Kabupaten Serdang Bedagai.
Namun dibalik itu semua, peralihan ini membuat gelak tawa satu keluarga. Seperti yang dialami warga bernama Ahmad (38) warga Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat, Sumatra Utara.
Pada mulanya, Ahmad tak mengetahui dan menyadari peralihan ini.
Baca juga: Mulai Hari Ini Warga Medan Tidak Bisa Lagi Nikmati Siaran TV Analog
Diutarakan Ahmad, awalnya terjadi kegaduhan antara anak pertamanya dengan sang istri. Sebab, anak yang paling kecil hendak menonton televisi, tetapi sama sekali tidak bisa membuka siaran apapun, pada Senin (31/7/2023) pagi.
Sehingga menangis dan memberitahukan hal ini kepada ibunya.
Ketika dilihat, sang ibu pun memeriksa saluran televis. Tapi tidak juga bisa melihat tayangan televisi.
Ibu muda ini pun memanggil anak yang paling besar. Karena terakhir kali pada malam hari sebelumnya, anaknya itulah yang menonton.
"Kau apain TV ini, kok gak ada siaranya sama sekali," ucap Ahmad, meniru perkataan istri kepada anaknya.
"Tak ada tak apa-apain kok mak. Orang tadi malam bagus kok dan gak ada otak atik," sambung anak Ahmad yang paling besar.
Pertengkaran mulut antara ibu dan anak inipun membangunkan Ahmad, sebagai seorang kepala rumah tangga.
"Ada apa, kok ribut kali ini," tanya Ahmad, kepada istri.
Lalu sang istri menjelaskan kalau televisi tidak bisa ditonton sama sekali atau tidak dapat siaran.
Mendengar perkataan dari sang istri, Ahmad dengan enteng menjawab "gampangnya itu, hal sepele".
Sementara anak paling besar Ahmad, sudah kabur takut dimarahi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.