Berita Seleb
PENCARIAN 8 Penambang yang Terjebak di Banyumas Dihentikan, Keluarga Ikhlas, Tangisan Pecah
Tujuh hari sudah Tim SAR gabungan mencoba mengevakuasi delapan penambang emas di Banyumas. Nyatanya proses evakuasi tersebut mengalami jalan buntu.
TRIBUN-MEDAN.com - Pencarian 8 penambang yang terjebak di Banyumas dihentikan, keluarga ikhlas, tangisan pun pecah
Tangis haru keluarga mewarnai penutupan operasi SAR delapan penambang yang terjebak dan tidak dapat dievakuasi di Desa Pancurendang, Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas, Selasa (1/8/2023).
Tujuh hari sudah Tim SAR gabungan mencoba mengevakuasi delapan penambang emas di Banyumas.

Nyatanya proses evakuasi tersebut mengalami jalan buntu.
Hingga akhirnya Basarnas menutup operasi tersebut dengan menyatakan delapan penambang hilang.
Keluarga korban mengaku ikhlas dan mengapresiasi Basarnas dan gabungan yang telah berusaha keras mengevakuasi.
"Kami sudah ikhlas. Saya wakil dari pada pihak keluarga semuanya. Ketentuan dari Allah," ujar salah satu perwakilan keluarga korban, Idik (63) warga Desa Kiarasari, Kecamatan Sukayaja, Kabupaten Bogor, kepada Tribunbanyumas.com.
Baca juga: Polisi Amankan Lima Penambang Timah Ilegal di Bangka, Halaman Rumah Warga Jadi Danau Dikeruk Pelaku
Saat tabur bunga di Sumur Bogor lokasi delapan penambang terjebak, ia dan keluarga lainnya sempat meneteskan air mata dan menahan haru.
Marfudin (42) yang merupakan kakak kandung dari salah satu korban bernama Marmukmin (32), warga Desa Kiarasari, Kabupaten Bogor, mengaku sudah mengikhlaskan kepergian para korban.
Apalagi melihat Tim SAR gabungan yang sudah bekerja selama tujuh hari dan berusaha secara maksimal.
"Terakhir ketemu mungkin sekitar 20 hari waktu mau ke sini, dia berangkat dari kampung.

Dia pamit mau kerja, pesan-pesan tidak ada, saya tahunya mau nambang di Banyumas," terangnya.
Keahlian menambang Marmukmin dikatakan oleh Marfudin belajar secara otodidak dan karena tuntutan ekonomi.
Sehingga adiknya memberanikan diri berangkat ke Desa Pancurendang.
"Nambang tidak belajar, otodidak saja dan tuntutan pekerjaan saja. Sebelumnya dia kerja serabutan apa saja, bangunan juga," terangnya.
Marmukmin meninggalkan istri dengan dua orang anak yang masih kecil yang masik TK dan umur 2 tahun.
Delapan Penambang Emas di Banyumas Terjebak di Kedalaman 60 Meter
Delapan pekerja tambang terjebak di kedalaman 60 meter, pada area pertambangan emas di Desa Pancurendang, Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Peristiwa tersebut telah terjadi sejak Selasa (25/7/2023).
Dikutip tribunmedan.com dari tribunnewsmaker.com, para penambang terjebak di lubang sedalam kurang lebih 60 meter yang dipenuhi air.
Kepala Kepolisian Resor Kota (Kapolresta) Banyumas Kombes Edy Suranta Sitepu mengatakan, para penambang masuk lubang pada Selasa malam.
Baca juga: OTT KPK, Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Henri Alfiandi Jadi Tersangka Diduga Terima Suap Rp 88 M
"Informasi yang kami terima mulai bekerja pukul 19.00 WIB. Kemudian, sekitar pukul 22.00 WIB, dilaporkan ada air yang mengalir dari (lubang) sebelah," ujarnya, Rabu (26/7/2023).
Koordinator lapangan Basarnas Cilacap Amin Riyanto menuturkan, berdasarkan denah lokasi tambang, lubang berkedalaman 60-70 meter itu terdiri dari beberapa tingkatan.
Di bagian pertama, penambang mulanya harus menuruni lubang dengan kedalaman 20 meter, lalu berbelok sepanjang 10 meter.
Tingkat berikutnya, lubang menuju ke bawah kembali dengan kedalaman 12 meter, kemudian berbelok sepanjang 3 meter.
Baca juga: Sosok Henri Alfiandi, Kepala Basarnas Jenderal Bintang 3 TNI AU Jadi Tersangka Korupsi oleh KPK
Basarnas menganalisis, para penambang diperkirakan terjebak di tingkat keempat.
Jika diukur dari mulut lubang, lokasi terjebaknya korban berada di kedalaman sekitar 60 meter.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Cilacap selaku SAR Mission Coordinator (SMC), Adah Sudarsa, menjelaskan, air yang menggenangi lubang tersebut diduga muncul secara tiba-tiba.
Ia mengungkapkan, ketinggian air dari dasar lubang tersebut diperkirakan mencapai 45 meter.
Baca juga: Anggota DPRD Partai PDI-P Ditetapkan Jadi Tersangka, Kapolsek Sosa: Pukul Suami Pakai Sapu
Untuk mengevakuasi korban, tim SAR gabungan melakukan sejumlah langkah, di antaranya menyedot air dalam lubang menggunakan mesin.
"Sampai malam ini, ketinggian air baru turun sekitar 1 meter," ucap Adah, Rabu malam.
Karena jumlah air dalam lubang masih tinggi, operasi SAR pada Rabu dihentikan.
"Proses evakuasi dihentikan sementara dan akan dilanjutkan besok mulai pukul 07.00 WIB," ungkap Adah.
Baca juga: Prabowo Subianto Akui Penculikan Aktivis 1998 ke Budiman Sudjatmiko : Sudah Dikembalikan Semua
Pada Kamis, tim SAR berencana melakukan penyedotan air kembali seandainya debit air belum surut.
Identitas 8 penambang
Delapan penambang yang terjebak itu seluruhnya berasal dari Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Berikut identitasnya:
- Cecep Suriyana (29), asal Desa Cisarua RT 002 RW 008, Kecamatan Sukajaya
- Rama Abd Rohman (38), asal Desa Cisarua RT 002 RW 005, Kecamatan Nanggung
- Ajat (29), asal Desa Kiarasari RT 001 RW 006, Kecamatan Sukajaya
- Mad Kholis (32), asal Desa Kiarapandak RT 002 RW 007, Kecamatan Sukajaya
- Marmumin (32), asal Desa Kiarasari, RT 002 RW 006, Kecamatan Sukajaya
- Muhidin (44), asal Desa Kiarasari RT 001 RW 004, Kecamatan Sukajaya
- Jumadi (33), asal Desa Cisarua RT 001 RW 008, Kecamatan Sukajaya
- Mulyadi (40), asal Desa Kiarasari RT 002 RW 006, Kecamatan Sukajaya
(*/tribun-medan.com)
Artikel ini sudah tayang di TribunJateng.com
Baca Berita Tribun Medan Lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.