Berita Sumut

Kapolres Langkat Irit Bicara Soal Uang Setoran dari Koordinator Togel Meski Pelaku Ubah Keterangan

Kapolres Langkat, AKBP Faisal Rahmat Husein Simatupang irit bicara pasca-pengakuan koordinator judi jenis togel bernama Supriatin.

|
Istimewa
Para pelaku yang diamankan Deninteldam I/BB kasus judi Togel, Minggu (13/8/2023).  

TRIBUN-MEDAN.com, LANGKAT - Kapolres Langkat, AKBP Faisal Rahmat Husein Simatupang irit bicara pasca-pengakuan koordinator judi jenis togel bernama Supriatin.

Supriantin sebelumnya menyatakan jika Polres Langkat serta beberapa polsek jajaran ada  menerima upeti atau uang setoran hingga puluhan juta rupiah. 

Baca juga: Ditangkap TNI, Koordinator Togel Ngaku Setoran Rp 25 Juta ke Kanit Pidum Polres Langkat

Tak hanya itu, Faisal pun enggan berkomentar soal anggotanya yang bertugas di Polsek Stabat berinisial Aipda JPH, yang disebut-sebut sebagai koodinator lapangan (korlap) judi jenis togel di Kecamatan Stabat dan Secanggang.

"Sedang didalami ya," singkat Faisal, Selasa (15/8/2023). 

Meski demikian, saat ini Supriati,n koordinator togel yang ditangkap petugas Detasemen Intelijen Kodam I/Bukit Barisan telah mengubah keterangannya usai diserahkan ke polisi oleh TNI.

Dalam video baru yang diduga direkam di kantor polisi, Supriatin membantah semua pengakuannya yang sempat direkam anggota Deninteldam I/Bukit Barisan.

Supriatin justru menuduh prajurit Kodam I/Bukit Barisan mengintimidasi dirinya soal setoran ke polisi. 

Dalam video terbarunya, Supriatin yang ditangkap TNI AD itu meralat seluruh pernyataannya mengenai setoran judi.

Baca juga: Begini Respons Kapolsek Stabat Soal Tudingan Setoran Uang dari Koordinator Judi Togel

Dia menyebut, semua setoran itu tidak ada dan hanya karangan belaka karena dikelilingi tentara, meski dia sempat menunjukkan bukti transfer.

"Nah, masalah uang yang saya transfer Rp 25 juta ke Kanit Pidum Herman itu tidak ada. Yang dibilang ke Polres itu juga tidak ada. Ke Polsek itu juga tidak ada semua," ucap Supriatin.

Sebelumnya, koodinator judi jenis togel di Kecamatan Stabat dan Secanggang, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, bernama Supriatin diringkus tim Deninteldam I/BB.

Penangkapan yang dilakukan oleh tim Deninteldam I/BB ini, berdasarkan laporan dari masyarakat atas merajalelanya judi jenis togel di Kabupaten Langkat yang diduga dibackup polisi. 

Informasi yang diperoleh wartawan, Supriatin diamankan di Lingkungan IX, Desa Wonosari, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langakat, Sabtu (12/8/2023) sekitar pukul 22.11 WIB. Tak hanya Supriatin sebagai koodinator, dua orang pelaku lainnya sebagai pembeli dan penulis juga diamankan tim Deninteldam I/BB.

Identitas penulis atau juru tulis itu ialah, Abdul Ari (67) warga Desa Wonosari, Kecamatan Stabat, Langkat. 

Baca juga: SOSOK Supriatin, Koordinator Togel Rutin Bayar Oknum TNI dan Polisi: Koramil Rp 1,5 Juta

Sedangkan identitas pembeli ialah, Agus Sari (47) warga Desa Wonosari, Kecamatan Stabat, Langkat. 

Setelah ketiganya diringkus, salahseorang diduga personel Polsek Stabat bernisial Aipda JPH sempat menghubungi tim Deninteldam I/BB, meminta agar melepaskan para pelaku yang diringkus. 

Parahnya yang diduga personel Polsek Stabat tersebut, mengejar tim Deninteldam I/BB hingga ke pintu Tol Stabat, untuk melakukan upaya koordinasi dan meminta untuk melepaskan pelaku yang diamankan. 

"Saya sebagai koordinator togel bermerek jiki yang berada di Kecamatan Stabat dan Kecamatan Secanggang. Selama ini yamg menjadi bos besarnya adalah Bos Jiki. Di mana bos tersebut tidak tersentuh hukum karena telah memberikan upeti atau setoran," ujar Supriatin melalui video interogasi yang beredar, Senin (14/8/2023). 

Lanjut Supriatin, adapun upeti atau setoran yang dimaksud ialah uang koordinasi yang diberikan ke Polres Langkat sebesar Rp 25 juta/dua Minggu, diterima oleh Kanit Pidum Polres Langkat, Iptu HS.

Uang ini dikirim melalui rekening BRI atas nama Lukman Santoso. 

"Polsek Stabat sebesar Rp 7 juta/dua Minggu, yang diterima Bripka HG. Polsek Secanggang juga menerima Rp 3 juta/bulan yang diterima oleh Bripka HG," ujar Supriatin.

Baca juga: Kodam I/Bukit Barisan Tegaskan Oknum Polisi yang Jadi Koordinator Lapangan Judi Togel di Langkat

"Sedangkan Aipda JPH (sebagai korlap judi togel) mendapat upah sebesar 6 persen dari omset yang didapat/harinya. Dan dibagi tiga secara merata," sambungnya. 

Sementara itu, pada Minggu (13/8/2023) pihak Deninteldam I/BB telah menyerahkan para pelaku ke Polda Sumut. 

Akan tetapi laporan tersebut ditolak dan disarankan agar melaporkan ke Polres Langkat.

(cr23/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter

 


 

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved