Guru Profesi Sintua Diduga Pelecehan Seksual di Kota Wisata Rohani Dilapor Siswinya ke Polres Taput

Guru Sekaligus Penetua Gereja "Sintua" di Kota Wisata Rohani Taput Dilaporkan Siswinya ke Polres Taput Atas Dugaan Pelecehan Seksual

TRIBUN-MEDAN.COM, TARUTUNG-Seorang siswi inisial SSE berusia 19 tahun korban dugaan pelecehan seksual mengadukan gurunya ke Polres Taput Senin (14/8/2023).  Korban melapor didampigi Karlos Hutagalung abang kandungya.

Karlos mengatakan, SSE adiknya menjadi korban dugaan pelecehan oleh seorang guru yang juga Wakil Kepala Sekolah di SMK Negeri 1 Siatas Barita Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara.

"Saya Karlos Hutagalung abang kandung dari korban pelecehan seksual yang telah terjadi di SMK Negeri 1 Siatas Barita Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara telah resmi membuat Laporgan Pengaduan ke Polres Tapanuli Utara dengan seorang oknum Guru Beriniaial SMS,"ujar Karlos di Taput, Kamis (16/8/2023).

SSE yang menjadi korban warga Sipoholon ini bercerita, praktik korban pencabulan ini dilakukan oknum gurunya berinisial SMS. SMS diduga mencabuli korban di di ruang kerja saat dia sedang Praktek Kerja Lapangan atau PKL disekolahnya pada Senin, 7 Agustus 2023 lalu.

Berdasarkan penelusuran Tribun Medan, oknum guru SMS tersebut menjabat sebagai Wakil Kepala Sekolah dan pengurus gereja (sintua) salah satu sekte gereja ternama di kota Wisata Rohani Tarutung.

Dalam laporannya sesuai surat tanda penerimaan laporan Nomor STTLP/132/VII/2023/SPKT/Polres Taput Polda Sumut 14 Agustus 2023 pukul 12.45 WIB, SSE menguraikan kronologis dugaan perbuatan cabul tersebut.

Peristiea dugaan pencabulan itu dilakukan pada Senin 07 Agustus 2023 sekira Pukul 10.00 WIB oleh SMS. Ketika itu, korban dan pelaku sama-sama berada di ruangan Wwakil Kepala Sekolah Sekolah Kurikulum SMK N 1 Siatas Barita Tapanuli Utara.

Tiba-tiba tangan SMS menyentuh paha kanan siswinya, lalu memegang tangan kanan korban sambil mengelus. Tak berhenti sampai disitu,  selanjutnya sang guru menyenggol P\payudara sebelah kanan dengan tangan kanannya.

Lalu korban pun sempat berupaya menghindar, dan saat korban berusaha pergi meninggalkan sang guru, pipinya malah ditarik pelaku dengan kedua tangannya. Kemudian sang guru datang lalu menyentuh dagunya. Akibat dari kejadian tersebut Pelapor membuat Laporan dikantor SPKT Polres Tapanuli Utara.

Korban SSE mengaku, saat ini takut ke sekolah karena mengalami trauma atas dugan perbuatan sang guru yang jugapengurus gereja tersebut. Korban terpaksa berdiam diri dirumah beberapa hari ini.

"Saya sangat takut kembali ke sekolah melakukan PKL. Bapak itu berlaku tidak wajar dengan meraba tubuh saya, di ruang kerjanya," kata S di komplek markas Polres Tapanuli Utara.

"Saya sendiri korban dari pelecehan seksual di SMK N I Siatas Barita sangat berharap kepada Polri dan Dinas Pendidikan Sumut agar memperhatikan kasus yang saya alami saat ini,"ujarnya lagi.

Melihat kejadian yang menimpa adiknya, Carlos Hutagalung, kakak korban S akhirnya memutuskan membuat pengaduan resmi ke pihak berwajib. Carlos berharap agar Kepolisian yang bermotto Presisi mengedepankan keadilan hukum atas kejadian memalukan itu.

"Pengaduan resmi sudah kami ajukan. Kami berharap jadi atensi serius Polri mengingat kejadian ini terjadi di lingkungan pendidikan," kata Carlos Hutagalung di Tarutung Senin, 14 Agustus 2023.