Kecelakaan Kereta Api
Baru Saja Meja Hijau, Mikael Sinamo Tewas Ditabrak Kereta Api, Pendeta Bonar Kritis, HKBP Mohon Doa
Mikael Johannes Haposan Sinamo, mahasiswa STT HKBP Pematangsiantar tewas dalam kecelakaan kereta api di Kota Tebingtinggi
TRIBUN-MEDAN.COM,DAIRI- Insiden kecelakaan lalu lintas di perlintasan kereta api Jalan Lama, Kelurahan Sri Padang, Kecamatan Rambutan, Kota Tebingtinggi pada Rabu (16/8/2023) kemarin turut menewaskan seorang mahasiswa STT HKBP Pematangsiantar.
Ia adalah Mikael Johannes Haposan Sinamo.
Korban merupakan warga Jalan Mekar Ujung, Kelurahan Batang Beruh, Kecamatan Sidikalang, Kabupaten Dairi.
Menurut keluarga dan kerabat, korban ini baru saja menyelesaikan sidang meja hijaunya.
Pada September 2023 nanti, korban akan menggelar wisuda.
Namun, kehendak tuhan berkata lain.
Korban meninggal dunia bersama seorang sopir bernama John Devries Hendri Ginting (49) warga Jalan Renville No 155, Kelurahan Merdeka, Kecamatan Siantar Timur, Kota Tebingtinggi.
Dalam insiden ini, seorang pendeta masih kritis.
Pendeta Bonar Lumbantobing kini dirawat di RS Columbia Medan, setelah sempat mendapat perawatan di RS Sylvani Tebingtinggi.
Selain Pendeta Bonar Lumbantobing, korban lainnya yang tengah berjuang adalah Andreas Apriyono Hutabarat (22) warga Jalan Viyata Yudha, Komplek PU, Kelurahan Bah Kapul, Kecamatan Siantar Sitalasari, Kota Siantar.
HKBP Memohon Doa
Dalam laman media sosial Facebook @KantorPusatHKBP, pihak HKBP memohon doa atas kesembuhan Pendeta Bonar Lumbantobing.
HKBP Maranatha Distrik XIV Tebingtinggi juga memohon doa kepada masing-masing korban yang meninggal dunia.
Menurut informasi, sebelum mobil Toyota Calya BK 1983 WU yang ditumpangi para korban ditabrak kereta api, mereka baru saja berkunjung ke Gereja HKBP Maranatha Distrik XIV Tebingtinggi.
Pendeta Bonar Lumbantobing baru saja memberi sesi dalam pembinaan parhalado dan bergegas pulang menumpangi mobil dimaksud.
Namun, saat di perjalanan, korban Mikael teringat, bahwa ada obatnya yang tertinggal di gereja.
Rombongan pun kemudian kembali lagi mengambil obat tersebut.
Usai mengambil obat, rombongan kembali melanjutkan perjalanan untuk pulang ke rumah masing-masing.
Nahas, saat melintas di Jalan Lama, Kelurahan Sri Padang, Kecamatan Rambutan, Kota Tebingtinggi, mobil dihantam kereta api Sribilah Utama U51 dengan seri lokomotif No CC 2019206 yang datang dari arah Tebingtnggi menuju ke arah Medan.
"Mahasiswa yang bernama Michael Sinamo yang baru menyelesaikan Studi S1 nya di STT HKBP Pematangsiantar ketinggalan obat. Mereka kembali lagi ke gereja tersebut, dan setelah mengambilnya, mereka beranjak pulang. Mobil yang ditumpangi Pdt Bonar bersama dua orang mahasiswa STT HKBP Pematangsiantar dan sopir terseret kereta api yang menabraknya," tulis pesan dalam Facebook @KantorPusatHKBP.
Setelah kejadian, sopir bernama John Devries Hendri Ginting dan Mikael Sinamo meninggal dunia.
Pendeta Bonar Lumbantobing dan Andreas Apriyono Hutabarat kini kritis dan masih menjalani perawatan.
"Sahabat HKBP yang terkasih, mohon dukungan doa untuk amang Pdt Bonar Lumbantobing, M.Th dan Andre Hutabarat yang mengalami kecelakaan di Tebing Tinggi. Serta mendoakan keluarga dari amang Ginting dan Michael Sinamo agar diberikan kekuatan dan ketabahan serta penghiburan dari Tuhan kita," tulis pesan tersebut.
Dimakamkan Hari Ini
Menurut Oppung Mikael, Pendeta Ampe Sinamo, jenazah cucunya akan dimakamkan hari ini, Jumat (18/8/2023).
Pemakaman akan dilakukan di pekuburan nasrani yang ada di wilayah Sidiangkat, Kecamatan Sidikalang, Kabupaten Daoro.
Pendeta Ampe Sinamo mengatakan, bahwa cucunya ini baru saja menyelesaikan studinya di STT HKBP Pematangsiantar.
"Mereka ini ada kegiatan di HKBP Maranatha, kegiatan pelatihan pelayan sintua resort Maranatha. Setelah selesai acara, mereka pulang, lalu itulah kejadiannya. Datang kereta api, tertabrak," kata Pendeta Ampe Sinamo di rumah duka.
Ia mengatakan, cucunya meninggal dunia di tempat dan sempat dievakuasi ke RS Sri Pamela Kota Tebingtinggi.
Setelah dinyatakan meninggal dunia, jenazah Mikael Sinamo kemudian diberangkatkan ke rumah duka di Kabupaten Dairi.
Hari ini, Jumat (18/8/2023), prosesi pemakaman jenazah akan dimulai pukul 09.00 WIB, hingga selesai pukul 15.00 WIB.
Kondisi Mobil Ringsek
Kecelakaan lalu lintas di palang pintu kereta api Jalan Lama, Kelurahan Sri Padang, Kecamatan Rambutan, Kota Tebingtinggi menewaskan seorang pengendara mobil Toyota Calya.
Menurut laporan, korban tewas adalah John Devries Hendri Ginting (49) warga Jalan Renville No 155, Kelurahan Merdeka, Kecamatan Siantar Timur, Kota Tebingtinggi.
Saat kejadian, Jhon tengah membawa mobil Toyota Calya BK 1983 WU, yang di dalamnya ada tiga penumpang lain, masing-masing Pendeta Bonar Lumbantobing, Mikael Johannes Haposan Sinamo dan Andreas Apriyono Hutabarat.
Karena kondisi mobil dalam keadaan ringsek berat, Jhon meninggal dunia di lokasi.
Kronologis Kecelakaan
Menurut Kasi Humas Polres Tebingtinggi, AKP Agus Arianto, tragedi nahas ini bermula saat mobil yang dikendarai Jhon melintas dari arah Jalan Sudirman menuju ke arah Jalan Lama (HKBP Maranatha).
Saat tiba di perlintasan kereta api Jalan Lama, Kelurahan Sri Padang, Kecamatan Rambutan, Kota Tebingtinggi, korban Jhon diduga kurang berhati-hati.
Ia tidak melihat ada kereta api Sribilah Utama U51 dengan seri lokomotif No CC 2019206 yang datang dari arah Tebingtnggi menuju ke arah Medan.
Karena perlintasan tidak memiliki palang pintu, mobil Toyota Calya yang dikemudikan Jhon kemudian ditabrak bagian samping sebelah kanan hingga terpental.
"Sopir meninggal dunia di lokasi kejadian dan dibawa ke RS Pamela. Sementara tiga korban luka lainnya dibawa ke RS Chevani," kata AKP Agus Arianto, Rabu (16/8/2023).
Agus mengatakan, petugas Sat Lantas Polres Tebingtinggi sempat menyambangi lokasi kejadian.
Mobil Toyota Calya yang hancur sudah dievakuasi dari perlintasan.
Informasi diperoleh tribun-meda.com, tiga korban selamat adalah warga Siantar dan Simalungun.
Pendeta Bonar Lumbantobing diketahui merupakan warga Jalan Haji Ulakma Sinaga, Desa Rambung Merah, Kecamatan Siantar, Simalungun.
Sementara korban Mikael Johannes Haposan Sinamo (21) merupakan warga Jalan Mekar Ujung No 1, Desa Batang Beruh, Kecamatan Sidikalang, Kabupaten Dairi.
Lalu, korban Andreas Apriyono Hutabarat (22) warga Jalan Viyata Yudha, Komplek PU, Kelurahan Bah Kapul, Kecamatan Siantar Sitalasari, Kota Siantar.(tribun-medan.com)
Update berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.