Berita Viral

Kisah Nyata Seorang Manusia Hidup Dengan Serigala Dibesarkan Selama 12 Tahun

Marcos telah tinggal bersama hewan-hewan itu sejak ia masih kecil setelah kematian ibunya dan ditinggalkan oleh ayahnya.

Editor: Satia
youtube
Marcos Rodriguez Pantoja masih bisa bersosialisasi dengan kawanan serigala 

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Bagi anda pecinta film pertualangan yang dibumbui dengan adegan kehidupan manusia dengan hewan buas, pastinya sudah tidak asing dengan Aplha

Dalam film ini, penonton akan diajak berpetualang menyaksikan kehidupan sebuah suku di benua Amerika yang hidup berdampingan dengan hewan buas Serigala.

Film ini menceritakan perjalanan hidup seorang anak dan seekor serigala

Di mana, serigala dan anak ini sama-sama mengalami kesulitan, hingga harus bertahan hidup karena cidera.

Baca juga: Spesifikasi dan Harga Terbaru Oppo Find X3 Pro 5G di Bulan Agustus

Hingga pada akhirnya, keduanya saling hidup berdampingan.

Nah, kisah hidup antara manusia dan serigala terjadi di dunia nyata.

Dikutip Tribunnewsmaker.com, seorang pria dibesarkan oleh serigala selama 12 tahun.

Bahkan, pria tersebut juga sempat tak mau kembali lagi hidup dengan manusia.

Pria itu merasa kecewa dengan sikap manusia. Seperti apa kisah lengkapnya?

Baca juga: Eksekusi SPBU Simpang Limun Diwarnai Keributan, Juru Sita Sempat Dilempari Kotoran

Dilansir DailyStar, seorang pria bernama Marcos Rodriguez Pantoja ditemukan tinggal di sebuah gua dengan sekelompok Serigala.

Ia diduga telah tinggal bersama hewan buas tersebut selama 12 tahun terakhir sebelum ditemukan.

Marcos telah tinggal bersama hewan-hewan itu sejak ia masih kecil setelah kematian ibunya dan ditinggalkan oleh ayahnya.

Sang ayah menjual Marcos kepada seorang petani yang tinggal di pegunungan Sierra Morena, di Spanyol.

Marcos Rodriguez Pantoja masih bisa bersosialisasi dengan kawanan serigala
Marcos Rodriguez Pantoja masih bisa bersosialisasi dengan kawanan serigala (youtube)

Dia memperkirakan bahwa usianya ketika itu sekitar enam atau tujuh tahun.

Tetapi petani tersebut meninggal segera setelah membeli Marcos.

Hal itulah yang menyebabkannya pergi ke gunung dan berinteraksi dengan satwa liar.

Marcos berusia 19 tahun ketika ia ditemukan oleh pasukan Garda Sipil Spanyol.

Pasukan itu membawanya kembali ke dunia manusia.

Tetapi di situlah segalanya benar-benar berubah.

Baca juga: Jadwal Wali Kota Bobby Nasution dan Ketua TP PKK Kahiyang Ayu Hari Ini

Kisah hidup Marcos didokumentasikan dalam berbagai buku, film, kajian antropologis, dan sebuah film dokumenter pendek karya BBC News.

Kini Marcos berusia 72 tahun. Ia tinggal di desa kecil Rante, di provinsi Ourense, Spanyol.

Namun meskipun hidup di antara manusia selama beberapa dekade, ia mengakui bahwa kenangan bahagia terakhirnya adalah dengan serigala.

Marcos mengungkapkan bahwa dia merasa seperti dia telah ditipu dan disalahgunakan oleh manusia.

Ia merasa dieksploitasi oleh atasannya dalam industri konstruksi dan perhotelan.

"Saya pikir mereka menertawakan saya karena saya tidak tahu tentang politik atau sepak bola," kata Marcos.

Meskipun ia merasa seperti tidak akan pernah dapat sepenuhnya menyesuaikan diri dengan kehidupan manusia, tetangganya telah menerima Marcos sebagai bagian dari komunitas manusia.

Serigala
Serigala ()

Kelompok lingkungan hidup Amig@s das Arbores berusaha mengumpulkan uang untuk membantu meningkatkan kondisi kehidupan Marcos saat ini.

Ketika Marcos kecewa dengan cara hidup manusia, dia mengakui bahwa dia telah mencoba kembali ke gunung.

Tetapi sayangnya, serigala tidak lagi mengenalinya sebagai bagian dari mereka.

"Ada serigala dan jika saya panggil, mereka akan merespons, tetapi mereka tidak akan mendekati saya. Karena saya berbau seperti manusia, saya memakai cologne," beber Marcos.

Pria itu menambahkan bahwa ia bahkan kembali ke lokasi gua yang dulu ia tinggali.

Baca juga: Terkejutnya Para Ilmuan Ini Melihat Seekor Buaya Berada di Dalam Perut Ular Piton yang Membengkak

Namun betapa sedihnya Marcos ketika mengetahui bahwa sekarang ada pondok dan gerbang listrik di lokasi tersebut.

Tapi tidak semua hal tentang hidupnya didominasi oleh kekecewaan. 

Dia secara teratur diundang ke sekolah oleh kelompok Amig@s das Arbores.

Marcos berbicara tentang pengalamannya dan pentingnya merawat dunia di sekitar kita pada anak-anak sekolah.

 

Baca Berita Tribun Medan Lainnya di Google News

(tribunmedan)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved