Viral Medsos

Ini Jawaban Bos Wagner Prigozhin Ketika Dua Kali Diperingatkan Presiden Belarusia Agar Berhati-hati

Akhirnya Presiden Rusia Vladimir Putin angkat suara dan membantah bahwa Kremlin telah memerintahkan untuk membunuh Prigozhin.

Editor: AbdiTumanggor
VLADIMIR NIKOLAYEV / AFP
Seorang anggota kelompok tentara bayaran swasta Wagner memberikan penghormatan kepada Yevgeny Prigozhin (kiri) dan Dmitry Utkin, sosok bayangan yang mengelola operasi Wagner dan diduga bertugas di intelijen militer Rusia, di peringatan darurat di depan kantor PMC Wagner di Novosibirsk, pada bulan Agustus 24 Agustus 2023. (VLADIMIR NIKOLAYEV / AFP) 

Presiden Vladimir Putin dengan Tegas Mengatakan Tidak Ada Memerintahkan untuk Membunuh Bos Wagner Yevgeny Prigozhin dan Tangan Kanannya, Dmitry Utkin. Sementara, Presiden Belarusia Mengaku Sudah Dua Kali Peringatkan Prigozhin agar Berhati-hati: Anda akan Mati Jika Terus Bergerak Menuju Moskow.

TRIBUN-MEDAN.COM -  Pemerintah Rusia dengan resmi mengumumkan telah menemukan 10 jasad dan rekaman penerbangan dari pesawat jet eksekutif Embraer (EMBR3 SA) Legacy 600 yang jatuh dan terbakar yang diduga ditumpangi bos Grup Wagner Yevgeny Prigozhin dan tangan kanannya, Dmitry Utkin.

"Tes genetik molekuler terhadap jasad yang ditemukan kini tengah dilakukan," kata penyidik dikutip dari BBC, Sabtu (26/8/2023).

Sebelumnya, sebuah pesawat jet eksekutif Embraer (EMBR3 SA) Legacy 600 jatuh dan terbakar di dekat ibu kota Rusia, Moskow, pada Rabu (23/8/2023) malam lalu.

Adapun jatuhnya pesawat tersebut menurut Kelompok Wagner akibat serangan misil pertahanan udara Rusia.

DI HARI YANG SAMA: Jenderal Sergey Vladimirovich Surovikin dipecat dari Panglima Angkatan Udara Rusia. Sementara Pemimpin tentara bayaran Rusia, Yevgeny Prigozhin, termasuk dalam daftar penumpang sebuah pesawat jet yang jatuh diduga ditembak pertahanan udara Rusia yang menewaskan 10 orang di dalamnya pada Rabu (23/8/2023) malam di sebelah utara Moskow.
KEJADIAN DI HARI YANG SAMA DI RUSIA: Jenderal Sergey Vladimirovich Surovikin dipecat dari Panglima Angkatan Udara Rusia. Sementara Pemimpin tentara bayaran Rusia, Yevgeny Prigozhin, termasuk dalam daftar penumpang sebuah pesawat jet yang jatuh diduga ditembak pertahanan udara Rusia yang menewaskan 10 orang di dalamnya pada Rabu (23/8/2023) malam di sebelah utara Moskow. (HO)

Presiden Putin Membantah

Setelah beberapa hari bungkam, akhirnya Presiden Rusia Vladimir Putin angkat suara dan membantah bahwa Kremlin telah memerintahkan untuk membunuh Prigozhin.

Bantahan juga disampaikan oleh juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov yang menyebut banyak spekulasi terkait jatuhnya pesawat tersebut.

"Di Barat, tentu saja, spekulasi ini datang dari sudut pandang tertentu. Itu semua bohong belaka. Kami tidak memiliki cukup fakta saat ini. Fakta yang ada perlu diklarifikasi dalam penyelidikan resmi yang sedang dilakukan sekarang," kata Juru Bicara Kremlin, Peskov, yang dikutip dari BBC.

Diketahui, Prigozhin sebelumnya loyalis Putin menjadi lawan sang presiden setelah Wagner melakukan kudeta yang kemudian digagalkan pada Juni 2023 lalu.

Saat itu, Putin menyebut bahwa kudeta tersebut adalah aksi pengkhianatan. Namun, kesepakatan kemudian tercapai dengan tentara bayaran Wagner bergabung dengan tentara Rusia.

Lantas, Yevgeny Prigozhin dilaporkan pergi ke Belarusia sebagai bagian dari kesepakatan.

Kendati begitu, para pengamat menganggap Prigozhin seperti 'mayat berjalan', dan menilai Putin tidak akan memaafkannya.

Sementara terkait insiden pesawat jatuh tersebut tercatat ada nama Prigozhin dan tangan kanannya, Dmitry Utkin, serta lima penumpang dan tiga kru penerbangan lainnya.

Kabar kematian Prigozhin dan Dmitry Utkin tersebut bersamaan dengan pemecatan Jenderal Sergey Vladimirovich Surovikin dari Panglima Angkatan Udara Rusia. 

potret Yevgeny Prigozhin dan Dmitry Utkin
Orang-orang menggantung potret Yevgeny Prigozhin dan Dmitry Utkin, sosok bayangan yang mengelola operasi Wagner dan diduga bertugas di intelijen militer Rusia, saat mereka memberikan penghormatan kepada mereka di peringatan darurat di depan kantor PMC Wagner di Novosibirsk, pada 24 Agustus 2023. (VLADIMIR NIKOLAYEV / AFP)

Putin Tanda Tangani Dekrit

Kemudian, pada Jumat (25/8/2023), sehari setelah kabar kematian Yevgeny Prigozhin dan pemecatan Jenderal Sergey Vladimirovich Surovikin, Presiden Vladimir Putin menandatangani surat perintah terkait organisasi paramiliter di negara tersebut.

Dekrit yang ditandatangani oleh Presiden Putin itu mewajibkan para pejuang paramiliter Rusia bersumpah di depan bendera Rusia. Tindakan tersebut bertujuan untuk “membentuk landasan spiritual dan moral untuk pertahanan Federasi Rusia”.

Dekrit atau perintah presiden ini berlaku bagi anggota formasi sukarelawan, sebuah istilah yang sering digunakan untuk menggambarkan kelompok tentara bayaran.

"Hal ini juga berlaku untuk kelompok yang “berkontribusi pada pelaksanaan tugas yang diberikan kepada angkatan bersenjata” dan unit pertahanan teritorial," menurut keputusan yang dipublikasikan di situs Kremlin.

"Para pejuang harus mengikrarkan “kesetiaan mereka kepada Federasi Rusia… dengan ketat mengikuti perintah komandan dan atasan mereka, dan dengan sungguh-sungguh memenuhi kewajiban mereka,” begitu bunyi dari bagian dekrit tersebut sebagaimana dikutip Tribunnews.com, Sabtu. 

Bagaimana masa depan Grup Wagner pasca-kematian para pimpinannya?

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan bahwa “secara hukum kelompok militer swasta Wagner tidak ada.” Artinya, perusahaan militer swasta secara resmi dilarang di Rusia, katanya.

Dekrit ini dinilai sebagai upaya pengambilalihan aset dan ribuan tentara Wagner yang tersebar di berbagai penjuru federasi Rusia, khususnya terkonsentrasi di Belarusia pasca pemberontakan mereka Juni silam. Dengan kata lain, tentara bayaran yang tadinya bekerja untuk perusahaan swasta, kini wajib bekerja untuk negara.

Misteri kematian pemimpin grup Wagner Yevgeny Prigozhin yang disebut ikut tewas dalam pesawat pribadi yang ditumpanginya dirudal pertahanan udara Rusia. Pemimpin tentara bayaran Wagner Grup Yevgeny Prigozhin dikabarkan tewas di hari yang sama dengan pemecatan Jenderal Sergey Vladimirovich Surovikin sebagai Panglima Angkatan Udara Rusia pada Rabu (23/8/2023) waktu setempat. (istimewa)
Misteri kematian pemimpin grup Wagner Yevgeny Prigozhin yang disebut ikut tewas dalam pesawat pribadi yang ditumpanginya dirudal pertahanan udara Rusia. Pemimpin tentara bayaran Wagner Grup Yevgeny Prigozhin dikabarkan tewas di hari yang sama dengan pemecatan Jenderal Sergey Vladimirovich Surovikin sebagai Panglima Angkatan Udara Rusia pada Rabu (23/8/2023) waktu setempat. (istimewa) (istimewa)

Belasungkawa Presiden Putin

Presiden Vladimir Putin telah menyampaikan belasungkawa kepada keluarga mereka yang tewas dalam kecelakaan pesawat pribadi di Wilayah Tver tersebut.

Terkait dengan Yevgeny Prigozhin, Vladimir Putin mengatakan bahwa dia mengenal sosok pimpinan Grup Wagner itu sejak lama.

Putin menggambarkannya sebagai orang berbakat tapi punya nasib sulit.

“Saya mengenal Prigozhin sejak lama, sejak awal tahun 1990-an. Dia adalah orang yang bernasib sulit, dan dia membuat kesalahan serius dalam hidup…," kata Vladimir Putin dilansir dari Sputnik, Sabtu (26/8/2023).

Putin melanjutkan, Prigozhin merupakan pengusaha berbakat yang memberikan sumbangsih tidak hanya di Rusia tetapi juga di Afrika.

"Dia adalah orang yang berbakat, pengusaha berbakat, dia bekerja tidak hanya di negara kita. dan bekerja dengan hasil, tetapi juga di luar negeri, khususnya di Afrika,” kata Putin dalam pertemuan dengan Denis Pushilin, penjabat kepala Republik Rakyat Donetsk.

Kontribusi Wagner untuk Melawan Nazisme di Ukraina

Vladimir Putin juga menyinggung peranan Perusahaan militer swasta Wagner dalam memerangi Nazisme di Ukraina.

“Tampaknya data primer menunjukkan bahwa karyawan perusahaan Wagner juga ada di sana. Saya ingin mencatat bahwa mereka adalah orang-orang yang telah memberikan kontribusi signifikan terhadap perjuangan kita bersama melawan rezim neo-Nazi di Ukraina,” tegas Putin.

Putin menambahkan bahwa negaranya mengingat, mengetahui dan “tidak akan melupakan” kontribusi Wagner dalam melawan Nazisme.

Putin menyebutkan bahwa Ketua Komite Investigasi Rusia melaporkan dimulainya penyelidikan jatuhnya pesawat yang membawa Prigozhin di dalamnya.

tentara bayaran swasta Wagner memberikan penghormatan kepada Yevgeny Prigozhin
Seorang anggota kelompok tentara bayaran swasta Wagner memberikan penghormatan kepada Yevgeny Prigozhin (kiri) dan Dmitry Utkin, sosok bayangan yang mengelola operasi Wagner dan diduga bertugas di intelijen militer Rusia, di peringatan darurat di depan kantor PMC Wagner di Novosibirsk, pada bulan Agustus 24 Agustus 2023. (VLADIMIR NIKOLAYEV / AFP)

Misteri Pemakaman Prigozhin

Dengan segala atribut dan dramanya, Progozhin jelas merupakan sosok yang pernah menjadi bagian dari kepresidenan Vladimir Putin selama memimpin Rusia.

Terkait tersebut, belakangan muncul pertanyaan apakan Putin akan ikut menghadari pemakaman Yevgeny Prigozhin.

Hal yang juga menjadi pertanyaan adalah akankah Prigozhin akan dimakamkan secara militer sebagai penghormatan mengingat adalah penerima gelar Pahlawan Rusia.

Soal ini, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan saat briefing, Sabtu (26/8/2023), tidak membantah atau mengiyakan kehadiran Putin saat Prigozhin dimakamkan nantinya.

Peskov beralasan, hal itu belum bisa dipastikan lantaran padatnya jadwal dari presiden.

“Ada banyak spekulasi seputar kecelakaan pesawat dan kematian tragis para penumpang, termasuk Yevgeny Prigozhin… Semua ini benar-benar bohong,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.

Ketika ditanya apakah Kremlin mendapat konfirmasi atas kematian Prigozhin, Peskov merujuk pada pesan dan ucapan belasungkawa Vladimir Putin pada hari Kamis di mana ia mengatakan penyelidikan “akan memakan waktu” dan “akan dilakukan secara penuh dan sampai pada kesimpulan.”

“Segera setelah kesimpulan resmi siap dipublikasikan, kesimpulan tersebut akan dipublikasikan,” kata Peskov.

Presiden Rusia Vladimir Putin (kanan) dan Presiden Belarus Alexander Lukashenko menggelar pertemuan di St Petersburg, Rusia, beberapa waktu lalu. (Maxim Blinov, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP/Kompas.id)
Presiden Rusia Vladimir Putin (kanan) dan Presiden Belarus Alexander Lukashenko menggelar pertemuan di St Petersburg, Rusia, beberapa waktu lalu. (Maxim Blinov, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP/Kompas.id) 

Presiden Belarusia Sudah Dua Kali Peringatkan Prigozhin agar Berhati-hati

Di sisi lain, Presiden Belarusia Alexander Lukashenko mengatakan dia telah memperingatkan pemimpin Wagner Yevgeny Prigozhin dua kali untuk mewaspadai ancaman terhadap nyawanya, lapor The Guardian, Sabtu (26/8/2023). Lukashenko mengatakan bahwa Prigozhin telah dua kali mengabaikan peringatan tentang kemungkinan ancaman tersebut.

"Pertama kali adalah ketika saya menelepon dia dan negosiasi (sedang berlangsung) saat mereka sedang melakukan demonstrasi (pemberontakan) di Moskow,” kata Lukashenko kepada wartawan dalam komentar yang dimuat oleh kantor berita negara Belarusia Belta yang tayang pada hari Jumat (25/8/2023).

“Saya mengatakan kepadanya: 'Yevgeny, apakah Anda mengerti bahwa Anda akan menghukum rakyat Anda dan binasa sendiri?" imbuhnya.

Lukashenko pun memperingatkan bahwa dia akan “mati” jika terus bergerak menuju Moskow.

Menurut Lukashenko, mendengar peringatan tersebut Prigozhin menjawab: “Persetan – saya akan mati.”

Lukashenko mengatakan peringatan yang kedua kalinya ketika Prigozhin dan Dmitriy Utkin, seorang letnan lama Prigozhin, datang menemuinya.

Tetapi, Lukashenko tidak menyebutkan kapan pertemuan itu berlangsung.

Ia juga menyarankan agar Prigozhin berbicara kepada Putin dan meminta jaminan keamanan penuh di Belarus, Belta melaporkan.

“Saya berkata: 'Jika Anda takut akan sesuatu, saya akan berbicara dengan Presiden (Vladimir) Putin dan kami akan memindahkan Anda ke Belarus. Kami menjamin keamanan penuh bagi Anda di Belarus'," imbuh Lukashenko.

Menurut Belta, Lukashenko mengatakan Prigozhin tidak pernah meminta jaminan keamanan darinya menyusul upaya pemberontakan dua bulan lalu.

Tes Genetika Molekuler

Rusia mengatakan 10 jenazah dan perekam penerbangan telah ditemukan dari lokasi kecelakaan pesawat yang diduga menewaskan pimpinan Wagner Yevgeny Prigozhin.

“Tes genetika molekuler kini sedang dilakukan,” kata para peneliti, dikutip dari Al Jazeera.

Pesawat itu jatuh di dekat Moskow pada hari Rabu (22/8/2023), memicu spekulasi bahwa penyebabnya adalah bom atau rudal, dilansir BBC.

"Klaim bahwa Kremlin memberikan perintah untuk membunuh Prigozhin adalah sebuah kebohongan total", kata Juru Bicara Presiden Rusia Vladimir Putin, Dmitry Peskov kepada BBC.

(*/tribun-medan.com)

Artikel ini sebagian telah tayang di Tribunnews.com

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved