Pilpres 2024
Alissa Wahid Tak Rela Cak Imin Dijegal Kasus Dugaan Korupsi dalam Pilpres 2024: Itu Bahaya
Alissa Wahid menyatakan bahwa dia tidak setuju jika kasus korupsi yang menyeret nama Cak Imin digunakan sebagai senjata politik dalam Pilpres 2024 men
TRIBUN-MEDAN.com - -Putri dari mantan Presiden Abdurrahman Wahid, Alissa Wahid, telah memberikan pernyataan terkait kasus korupsi yang menimpa Muhaimin Iskandar atau yang akrab disapa Cak Imin.
Alissa Wahid menyatakan bahwa dia tidak setuju jika kasus korupsi yang menyeret nama Cak Imin digunakan sebagai senjata politik dalam Pilpres 2024 mendatang.
Kasus korupsi yang melibatkan Cak Imin kembali mencuat setelah deklarasi calon wakil presiden (cawapres) pada Pilpres 2024.
Diketahui Cak Imin pernah menjadi Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi di era SBY periode kedua tepatnya tahun 2009 hingga 2014.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyatakan bahwa mereka membuka peluang untuk memeriksa Cak Imin terkait dugaan korupsi di Kementerian Ketenagakerjaan pada tahun 2012, saat Cak Imin menjabat sebagai Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

Hubungan antara keluarga Gus Dur dan Cak Imin dikenal tidak baik karena isu kudeta terhadap Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang dipimpin oleh Cak Imin.
Meskipun begitu, Alissa Wahid mengungkapkan bahwa menggunakan kasus korupsi untuk menjegal lawan politik dianggapnya sebagai tindakan yang sangat berbahaya bagi masa depan bangsa.
"Di sisi lain, (walau saya bermasalah dg Cak Imin cs) saya tak ingin kontestasi politik menjadikan hukum sbg bahan jegal2an. Itu bahaya bagi masa depan bangsa," tulis Alissa Wahid di akun Twitternya pada Minggu (3/9/2023).
Alissa juga menegaskan bahwa pandangan ini tidak hanya berlaku untuk kasus Cak Imin, tetapi juga untuk semua kasus korupsi.
Menurutnya, menggunakan kasus korupsi sebagai senjata politik sama saja dengan mengorbankan prinsip hukum dan keadilan demi kepentingan politik sesaat.
Alissa Wahid berharap bahwa isu ini tidak benar dan tidak akan terjadi di masa depan.
Dia mengajak semua pihak untuk tetap bersikap adil, memikirkan kebaikan Indonesia, dan mengesampingkan dendam politik.
Alissa juga menekankan bahwa tidak ada yang boleh menggadaikan ideologi demi jabatan dan kekuasaan.
Kasus korupsi yang menyeret nama Cak Imin menjadi sorotan publik setelah Cak Imin diumumkan sebagai bakal cawapres pendamping Anies Baswedan dalam Pilpres 2024.
Meski demikian, kedua calon tersebut menghadapi tantangan politik dari berbagai pihak, baik dari internal maupun eksternal.
Cak Imin
Anies Baswedan
Alissa Wahid
KPK
Apa Kasus Cak Imin di KPK
Tribun-medan.com
Pilpres 2024
Alissa Wahid Tak Rela Cak Imin Dijegal
Nama 55 Anggota DPRD DI Yogyakarta Periode 2024-2029, PDIP Kursi Terbanyak Disusul Gerindra dan PKS |
![]() |
---|
Nama 50 Anggota DPRD Surabaya 2024-2029, PDIP, Gerindra dan PKB Raup Kursi Terbanyak |
![]() |
---|
NASIB PDIP Usai Kalah di Pilpres Juga Bisa Gagal Raih Kursi Ketua DPR Gegara Oposisi: Revisi UU MD3 |
![]() |
---|
USAI Nyatakan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin Minta Relawan Perubahan Jangan Berhenti Berjuang |
![]() |
---|
PKS Niat Gabung Koalisi Prabowo: Golkar Anggap Sensitif, Gelora Tegas Tolak, PSI Sebut Tak Sehat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.