Cekcok Kepsek dengan Guru SMPN 15

Sasar Cekcok Guru SMP N 15 dengan Kepala Sekolah, Kadis Pendidikan: Dua Pihak Sama-sama Salah

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Medan Laksamana Putra Siregar angkat bicara terkait permasalahan guru di SMP Negeri 15.

|
Penulis: Anisa Rahmadani | Editor: Randy P.F Hutagaol

"Kepsek itu baru pindah di bulan Maret. Tapi dia sering melontarkan kata kasar dan mengintimidasi kami. Misalnya ada beberapa kegiatan rapat. Dia selalu mengeluarkan kata kata kasar. Dia bilang guru-guru dan siswa di sini merupakan buangan," ucapnya dengan sambil memperagakan Kepsek berbicara.

Bahkan dikatakannya, Kepsek tersebut sering mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas diucapkan sebagai Kepala Sekolah.

"Pernah juga setelah selesai penerimaan murid baru, kami dikumpulkan. Tiba-tiba dia (Kepsek) ngomong, guru ini bodoh-bodoh. Kalau nilai siswamu rendah, berarti gurunya yang bodoh," paparnya.

Awal mula permasalahan semua guru lainnya dengan kepsek, dikatakan Poni, saat beberapa guru menghadap ke Disdik Medan.

"Jadi permasalahan itu awal mulanya, dia (Kepsek) bilang kalau kalian ga suka dengan aturan saya silakan ajukan surat pindah ke dinas. Dari sana, karena kami sudah tidak kuat makanya menghadap lah kami ke dinas," ucapnya.

Diakuinya tujuan dirinya menghadap ke dinas karena ingin meminta surat pemindahan mengajar.

"Tapi saya menghadap ke dinas karena arahan dan perkataan ibu (Kepsek) itu. Karena saya sendiri sudah tidak tahan dengan sikapnya," ucapnya.

Usai dari Disdik, sejumlah guru yang menghadap Dinas Pendidikan, langsung mendapatkan surat peringatan.

Sejak sejak saat itu, dikatakan Poni, siapapun guru-guru yang mendekati mereka (guru-guru protes) yang menghadap akan mendapatkan surat teguran juga.

"Jadi menghadap lah saya ke dinas, pulang dari dinas, kami mendapatkan surat panggilan. Sejak saat itu siapapun guru yang mendekati kami juga mendapatkan surat panggilan," ucapnya.

Bahkan masalah ini semakin membesar dan membuat guru-guru jengah. Sebab perkataan kepsek yang menyakiti hati.

"Kami sudah kesal karena perkataan Kepsek 'kalau tidak suka dengan saya main fisik pun jadi'," ucapnya menirukan.

Isi surat peringatan dan pemanggilan yang dilayangkan itu, diterangkan Poni, dirinya sering tidak disiplin dalam mengajar.

"Tapi dalam surat tersebut dikatakan saya tidak disiplin sebelum dan sesudah dirinya menjabat sebagai Kepsek. Saya tidak terima. Akhirnya saya tanya mana bukti saya tidak disiplin mengajar sebelum ibu jadi kepsek. Boleh ditanya murid dan guru-guru di sini pernah tidak saya tidak hadir," jelasnya.

Kemudian bukan hanya itu Kepsek tersebut pun sering menyindir dengan kata kata yang tidak pantas.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved