Viral Medsos
Museum Nasional Terbakar, Rocky Gerung Tertawa: Hehehe, Cara Menghilangkan Sejarah? Bakar Museumnya
Gedung Museum Nasional Indonesia di Jalan Medan Merdeka Barat, Kelurahan Gambir, Kecamantan Gambir, Jakarta Pusat, pada Sabtu (16/9/2023) terbakar
Saat ini, pengelola museum tengah fokus memprioritaskan identifikasi dan memperbaiki ruangan museum yang terdampak, serta memastikan keamanan benda sejarah.
Perlu diketahui, Museum Nasional Indonesia juga berhenti beroperasi untuk sementara waktu. Pihak pengelola juga akan mengembalikan tiket pengunjung yang sebelumnya telah dibeli.
“Karena keadaan kahar ini, tiket yang telah dibeli akan dikembalikan. Informasi lebih lanjut mengenai proses pengembalian dana akan disampaikan segera setelah kami memiliki panduan yang lebih jelas,” ujar Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Layanan Umum Museum dan Cagar Budaya (BLU MCB) Ahmad Mahendra melalui keterangan resmi, dikutip Senin (18/9/2023).
Mengapa museum ini disebut Museum Gajah?
Dikutip dari situs resmi, eksistensi Museum Nasional diawali dengan berdirinya suatu himpunan yang bernama Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen oleh pemerintah Belanda pada 24 April 1778.
Pada masa itu, revolusi intelektual, atau dikenal dengan era pencerahan (the age of enlightment) terjadi di Eropa. Kala itu, banyak orang mulai mengembangkan pemikiran ilmiah dan ilmu pengetahuan.
Pada 1752, De Hollandsche Maatschappij der Wetenschappen (Perkumpulan Ilmiah Belanda) didirikan di Harleem, Belanda.
Hal ini mendorong orang-orang Belanda di Batavia – Jakarta di masa sekarang – untuk mendirikan organisasi sejenis.
Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen merupakan lembaga independen yang didirikan untuk tujuan memajukan penetitian dalam bidang seni dan ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang-bidang ilmu biologi, fisika, arkeologi, kesusastraan, etnologi dan sejarah.
Jumlah koleksi yang terus meningkat membuat pemerintah Hindia-Belanda memutuskan untuk membangun gedung museum baru di lokasi saat ini museum itu berdiri di Jalan Merdeka Barat, Jakarta pada 1862. Gedung museum ini baru dibuka untuk umum pada 1868.
Oleh masyarakat Indonesia – khususnya penduduk Jakarta – museum ini populer dengan sebutan “Gedung Gajah” atau “Museum Gajah”. Sebab, di halaman depan museum terdapat sebuah patung gajah perunggu.
Patung gajah itu adalah hadiah dari raja Thailand, Chulalongkorn (Rama V), yang berkunjung ke museum pada 1871.
Museum itu juga kerap disebut “Gedung Arca” karena di dalam gedung tersimpan berbagai jenis koleksi arca yang berasal dari berbagai periode sejarah di Indonesia.
(*/tribun-medan.com)
Baca juga: Heboh Museum Nasional Terbakar, Mendikbud Nadiem Buru-buru Selamatkan Artefak yang Terbakar
Baca juga: Museum Nasional Terbakar, Ratusan Ribu Benda Bersejarah Tidak Ternilai Harganya Hangus Tak Bersisa
Baca juga: BREAKING NEWS: Gedung Museum Nasional Terbakar di Jalan Medan Merdeka Barat
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.