Viral Medsos
Direktur Operasional II PT Bukaka Teknik Utama Tersangka di Kejagung RI, Inilah Manajemen PT Bukaka
Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kuntadi mengatakan Sofiah Balfas ditetapkan sebagai tersangka
TRIBUN-MEDAN.COM - Kejaksaan Agung Republik Indonesia menetapkan Direktur Operasional II PT Bukaka Teknik Utama, Sofiah Balfas, sebagai tersangka baru kasus dugaan korupsi ruas jalan tol layang Jakarta-Cikampek elevated Cikunir sampai Karawang Barat (MBZ). Adapun korupsi tol Japek MBZ tersebut merugikan negara Rp 1,5 triliun.
Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kuntadi mengatakan Sofiah Balfas ditetapkan sebagai tersangka usai ditemukannya dua alat bukti yang kuat oleh penyidik Kejagung.
"Setelah melakukan pemeriksaan secara intensif, tim penyidik berdasarkan dua alat bukti yang kuat, pada hari ini telah menetapkan saudara SB selalu direktur operasional II PT Bukaka Teknik Utama," kata Kuntadi saat jumpa pers di Kantor Kejagung RI, Selasa (19/9/2023).
Dalam perannya, Kuntadi menyatakan kalau Sofiah Balfas merupakan pihak yang diduga turut serta melakukan pemufakatan jahat.
Sofiah diduga mengatur spesifikasi barang atau ikut campur terhadap pengadaan proyek tersebut.
"Adapun peran yang bersangkutan dalam tindak pidana ini adalah diduga selaku direktur operasional, yang bersangkutan turut serta melakukan pemufakatan jahat mengatur spesifikasi barang-barang tertentu sehingga barang yang dapat memenuhi syarat," kata Kuntadi.
Meski begitu, Kuntadi belum menjelaskan secara detail bentuk pemufakatan yang dilakukan oleh Sofiah. Sebab, hal itu masih dalam pemeriksaan lebih lanjut setelah ditetapkan sebagai tersangka.
"Nanti itu, materi penyidikan," kata Kuntadi.
Sebagai tindak lanjut, saat ini Sofiah akan menjalani penahanan selama 20 hari sebelum nantinya menjalani persidangan.
"Untuk kemudian penyidikan yang bersangkutan kami lakukan penahanan untuk 20 hari ke depan di rutan salemba cabang Kejagung," beber dia.
Atas tindakan tersebut Sofiah Balfas dijerat pasal 2 ayat 1 dan Pasal 3 juncto pasal 18 UU No.20 tahun 2001 tentang Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 35 ayat 1 ke-1 KUHP.
Manajemen PT Bukaka
PT Bukaka Teknik Utama Tbk (BUKK) merupakan perusahaan multinasional yang dimiliki oleh keluarga Kalla.
Kerabat dekat Jusuf Kalla hingga saat ini masih terdaftar sebagai penguasa saham mayoritas dalam Bukaka.
PT. Bukaka Teknik Utama Tbk (BUKK) didirikan pada tanggal 25 Oktober 1978. Perusahaan bergerak dalam bidang pembuatan dan penyediaan peralatan Khusus dan usaha lainnya yang termasuk dalam industri konstruksi.
Perusahaan ini bermarkas di Bukaka Industrial Estate di Jalan Raya Narogong, Bekasi Km 19,5 Cileungsi, Bogor, Jawa Barat.
Afiliasi Anak Perusahaan:
PT. Bukaka Energi and subsidiaries
99 persen.
PT. Bukaka Forging Industri
99.5 persen
PT. Bukaka Mandiri Sejahtera and subsidiary
95 persen
PT. Bukaka Mega Investama
99.63 persen
PT. Bukaka Minyu Industries
51 persen
PT. Bukaka Teknik Utama Balikpapan
Manajemen
Suhaeli Kalla Presiden Komisaris
Solihin Jusuf Kalla Komisaris
Sumarsono Komisaris Independen
Irsal Kamaruddin Presiden Direktur
Abdullah Afifuddin Suhaeli Direktur
Sofiah Balfas Direktur
Teguh Wicaksana Sari Direktur
Amirudin Komite Audit
Oke Arifin Komite Audit
Pemegang Saham
Nama Pemegang Saham per 31 Maret 2023
PT. Denaya Cakra Cipta:
1.124.928.000 (Saham)
380.225.664.000 (IDR)
42,60 persen.
Solihin Jusuf Kalla:
418.584.960 (Saham)
141.481.716.480 (IDR)
15,85 persen.
Suhaelly Kalla:
418.179.080 (Saham)
141.344.529.040 (IDR)
15,84 persen.
Achmad Kalla:
405.722.360 (Saham)
137.134.157.680 (IDR)
15,37 persen
Public (each below 5 persen):
263.838.500 (Saham)
89.177.413.000 (IDR)
9,99 persen
Irsal Kamarudin:
9.199.100 (Saham
(*/Tribun-medan.com/Tribunnews.com)
Artikel telah tayang di Tribunnews.com
Baca juga: PRESIDEN Jokowi dan Prabowo Tertawa Mendengar Isu Penamparan Wamen, Ini Tanggapan Keduanya

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.