Berita Nasional
Stafsus Menkeu Skakmat Anies yang Ngaku Banyak Konglomerat Diperiksa Pajak Usai Dukung Dirinya
Stafsus Menkeu Yustinus Prastowo skakmat Anies Baswedan yang ngaku sejumlah konglomerat diperiksa pajak usai mendukungnya.
Penulis: Angel aginta sembiring | Editor: Angel aginta sembiring
TRIBUN-MEDAN.COM – Stafsus Menkeu Yustinus Prastowo skakmat Anies Baswedan yang ngaku sejumlah konglomerat diperiksa pajak usai mendukungnya.
Seperti diketahui, Anies Baswedan mengklaim bahwa banyak pengusaha menengah hingga besar yang takut untuk mendukungnya sebagai capres di pilpres 2024.
Anies Baswedan mengatakan para pengusaha itu takut karena diperiksa pajak usai mendukung dirinya.
Hal ini memancing Staf Khusus Menteri Keuangan Yustinus Prastowo buka suara.
Terkait hal tersebut, Yustinus Prastowo membantah tudingan bakal calon presiden Anies Baswedan soal pemeriksaan pajak dilakukan dengan motif politis.
"Kami klarifikasi, informasi yang Bapak terima perlu diperjelas dan tudingan ada penggunaan alat negara untuk kepentingan politis tertentu dipastikan tidak benar. Kemenkeu dan DJP senantiasa berkomitmen menjaga integritas dan akan menindak tegas semua pelanggaran yang dilakukan pegawai.," ujar Prastowo dalam akun resmi X (Twitter), Rabu (20/9).
Ia mengungkapkan Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dalam melakukan pelayanan, edukasi, pengawasan, dan pemeriksaan senantiasa didasarkan pada UU, aturan, tata cara yang baku, dan dilaksanakan secara profesional dan berintegritas.
Pemeriksaan pajak hanya dapat dilakukan jika wajib pajak memiliki kelebihan bayar pajak atau terdapat data/ informasi akurat yang menunjukkan tingkat risiko tinggi sehingga kepatuhan harus diuji.
"Dengan demikian, tidak mungkin pemeriksaan dapat dilakukan dengan motif subyektif tertentu, termasuk politik," ujarnya.
Baca juga: Momen Anies Baswedan Ngaku Sebagai Bacapres Paling Miskin di Depan Najwa Shihab,Padahal Harta Rp11 M
Baca juga: Annisa Pohan Pamer Kemesraan AHY-Prabowo setelah Sempat Dituding Nyindir Kepemimpinan Anies
DJP, sambungnya, adalah alat negara yang digunakan secara deliberatif untuk menghimpun partisipasi rakyat, bergotong royong dengan membayar pajak demi kebaikan bersama.
"Kami mendorong para Bacapres dan kontestan politik dapat menjadikan pajak sebagai isu utama dalam diskursus publik agar timbul kesadaran yang semakin tinggi dan kepatuhan yang lebih baik - demi mencapai tujuan bernegara yaitu masyarakat adil, makmur, sejahtera," tukasnya.
Adapun sebelumnya Anies mengatakan para pengusaha tersebut takut lantaran terdapat sejumlah pengusaha yang diperiksa laporan pajaknya usai bertemu atau berinteraksi dengannya.
Hal itu dikatakan Anies saat menjadi pembicara dalam acara acara bertajuk 'Bacapres Bicara Gagasan' yang diselenggarakan Universitas Gadjah Mada (UGM) berkolaborasi dengan Mata Najwa, digelar di Grha Sabha Pramana UGM, Selasa (19/9/2023).
Diketahui tidak hanya Anies, dua Bacapres lain direncanakan juga hadir dalam acara tersebut, yakni Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.
"Kami dibantu oleh banyak orang yang memberikan dukungan saat ini, dan yang paling akan mahal ketika menjelang kampanye (yakni) produksi alat-alat peraga," kata Anies Baswedan.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.