Peredaran Narkoba dan Maling
Bandar Sabu di Polonia Berkeliaran, Maling Merajalela, Korban Lapor Polisi, Malah Dua Kali Kebobolan
Bandar sabu di Kecamatan Medan Polonia, khususnya di Jalan Cinta Damai meresahkan warga, hingga marak aksi pencurian
TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN- Keberadaan pengedar dan bandar sabu di Kecamatan Medan Plonia, Kota Medan berdampak pada maraknya aksi pencurian.
Komplotan maling yang merupakan pecandu sabu kerap menyatroni rumah warga di Jalan Cinta Damai, Gang Utama, Kecamatan Medan Polonia.
Mirisnya, korban yang sudah melapor ke Polsek Medan Baru, malah kembali menjadi korban pencurian.
Menurut Latifa Hanum, warga Jalan Cinta Damai, dia sudah dua kali kemalingan.
Aksi kemalingan pertama sudah dilaporkan ke Polsek Medan Baru.
Baca juga: Transaksi Narkoba di Tanjungbalai Terang-terangan, Bandar Sabu Tumbalkan Istri
Baca juga: INI WAJAH Efan Pelaku Maling Mobil saat Dipanasi, Dapat Hadiah Timah Panas dari Polisi
Namun, pelaku belum tertangkap.
Karena maling yang membobol rumahnya tak ditangkap, ia pun kembali menjadi korban dan kehilangan harta benda.
Dari cerita Hanum, aksi kemalingan pertama terjadi saat dirinya pulang kampung pada April 2023 lalu.
Ketika itu, ia dan ibunya Eva Bakti Mandy memilih berlebaran di kampung halaman.
Sepulang dari kampung, Hanum melihat pintu rumahnya sudah terbuka.
Baca juga: VIRAL Dituduh Maling, Kepala Bocah SD Dijitak Ortu Murid,Kini Ngurung Diri di Kamar Takut ke Sekolah
Seisi rumah sudah acak-acakan, dan barang berharga seperti TV LED, dua unit laptop, satu tablet, celengan berisikan uang sekira Rp 500 ribu, dan dua tabung gas ukuran 3 kilogram raib.
"Saya sudah melapor ke Polsek Medan Baru, tapi pelakunya belum ditangkap," kata Hanum, Jumat (22/9/2023) kemarin.
Lantaran maling tak juga ditangkap, ditambah lagi maraknya pengedar dan bandar sabu di lingkungannya, aksi serupa kembali terjadi pada Jumat (15/9/2023) kemarin.
Rumah Hanum kembali kebobolan.
Baca juga: Oknum Guru Ngaji Cabuli Santriwati, Modus Dipacari, Diajak jadi Istri Kedua dan Dicabuli
Pelaku mencongkel jendela, lalu menggasak uang yang ada di dalam dompet berkisar Rp 400 ribu, dua unit handphone android dan satu buah tabung gas.
"Saya lihat jendela sudah terbuka, dan barang-barang di rumah sudah hilang," kata Hanum.
Ia berharap, polisi bisa segera mengambil tindakan.
Minimal, menangkap komplotan maling dan bandar sabu yang berkeliaran di sekitar permukiman warga.
"Gang di rumah kami memang sudah sering kemalingan, dan memang di lokasi itu juga banyak pemakai narkoba. Orang-orang sudah pada tahu di daerah situ memang rawan pemakai narkoba," kata Hanum.
Baca juga: Perampok Supir Truck di Lahusa Ditangkap, Polres Nisel: Sempat Bawa Uang Korban 15 Juta
Bahkan, Hanum menduga, bahwa pelaku yang sering mencuri di lingkungannya merupakan residivis.
"Tapu kami enggak bisa menuduh, karena tidak ada bukti," ungkap Hanum.
Ia kembali berharap, polisi khususnya Polsek Medan Baru bisa segera menangkap para pelaku.
"Harapannya bukan cuma sekedar nerima laporan saja, tetapi tindakan yang pasti diperlukan, apa lagi korbanya itu bukan hanya kami, ada yang lain juga," katanya.
Baca juga: Pengakuan Gadis Punk Mondy Tatto Tiga Kali Dilecehkan Ustaz Ebit Lew, Selamat Setelah Sopir Datang
Saat Tribun-medan.com menyambangi lokasi, tak sedikit warga yang mengeluh dengan maraknya aktivitas pencurian dan narkoba.
Sayangnya, Polsek Medan Baru dinilai lamban dan cuma diam-diam saja setelah warga melapor.
Tak heran, bandar sabu dan maling makin nekat beraksi, karena polisi di jajaran Polsek Medan Baru dianggap warga 'melempem' menghadapi pelaku kejahatan.
Kanit Reskrim Polsek Medan Baru, AKP Harjuna beralasan masih menyelidiki kasus ini.
Ia berdalih lambannya pengungkapan kasus karena minim saksi.
"Masih lidik, saksi-saksi masih diperiksa. Kendalanya, enggak ada saksi yang melihat langsung pelaku," pungkasnya.(tribun-medan.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.