Viral Medsos

RESPON Menohok Kubu Ganjar setelah Anies-Cak Imin Diduga Dapat Dukungan dari HRS dan PA 212

Pasangan bacapres-bacawapres Koalisi Perubahan, Anies - Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, bertemu Habib Rizieq Sihab (HRS), pada Rabu (27/9/2023)

|
Editor: AbdiTumanggor
istimewa
ANIES-CAK IMIN BERTEMU HRS: Pasangan bacapres-bacawapres Koalisi Perubahan, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar alias Cak Imin bertemu Habib Rizieq Sihab (HRS) dan Tokoh 212, pada Rabu (27/9/2023) malam. (Istimewa) 

"Kubu Ganjar tegas tidak tertarik dukungan 212, Kubu Prabowo kebingungan: kalau ditolak sayang2 tapi kalau diterima kayak gimana gitu. Kubu Anies lebih eksplisit butuh dukungan dan kini ditegaskan kedatangan Anies-Imin ke Rizik," tulis Romli.

Menurut Romli, kubu Anies dan Cak Imin mencoba peruntungan dengan kembali merapat ke HRS setelah berhasil di Pilkada DKI.

"Anies mencoba peruntungan dengan kembali merapat ke Rizik setelah berhasil di Pilkada DKI dengan memainkan politik identitas & isu SARA, tapi Prabowo mengulangi cara Anies untuk Pilpres 2019 gagal total,"sambung Romli.

Kemudian saat ini kata Romli, Anies dan Cak Imin kembali merapat untuk memainkan politik identitas.

"Sekarang untuk Pilpres 2024, Anies diikuti Imin merapat ke Rizik. Apa tujuannya? (1. Ini 'alarm' akn ada permainan politik identitas & isu SARA seperti di Pilkada DKI. (2. Ini cara Anies untuk terus menarik barisan 212 yang masih ada di kubu Prabowo untuk kembali ke Anies, dengan menunjukkan bahwa Anies adalah "loyalis" Rizik. (3. Pesan pada Jokowi bahwa Anies & Imin semakin jadi antitesa Jokowi, karena Jokowi yang membubarkan FPI yang didirikan Rizik, tapi Anies justru mesra dengan Rizik," papar Romli.

Romli menegaskan merapatnya Anies ke HRS akan berdampak ke kubu Prabowo, sementara kubu Ganjar sama sekali tidak tertarik. "Apa dampaknya? (1. Kubu Prabowo makin melemah karena ditinggal barisan 212 (2. Kubu Prabowo akan terpancing melakukan cara yang sama dengan menggandeng tokoh-tokoh 212 yang msh ada di barisan Prabowo untuk menghentikan eksodus 212 dari kubu Prabowo. Kubu Ganjar? Tidak tertarik dengan 212," sambung dia, sebagaimana dikutip dari WartaKotalive.com.

Bagaimana dengan NU?

Sebelumnya, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf menegaskan bahwa NU bukanlah partai politik. Terkait hal tersebut, dalam konteks perhelatan pemilihan umum atau pemilihan presiden, NU tidak berada dalam posisi memberikan dukungan politik.

”Semua yang diarahkan untuk kemaslahatan bangsa dan negara direstui oleh Nahdlatul Ulama,” kata Yahya Cholil Staquf saat menjawab awak media di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (9/6/2023) lalu.

Jawaban tersebut disampaikan Yahya saat ditanya apakah dukungan NU akan mengerucut atau tersebar saat banyak kekuatan politik meminta dukungan organisasi tersebut.

”Jawaban kami sama, kami bukan partai politik. Kami tidak dalam posisi untuk mengajukan calon. Silakan dipikir sendiri oleh parpol-parpol itu,” ujarnya menanggapi pertanyaan terkait sejumlah partai yang dikabarkan membuka komunikasi dengan NU.

Yahya juga mempersilakan ketika, misalnya, ada partai politik yang memilih salah satu tokoh NU sebagai calon. ”Silakan saja, silakan saja, tidak ada masalah. Silakan saja,” ujarnya.

Namun, ketika ditanya apakah NU akan memberi dukungan, Yahya balik bertanya mengenai jenis dukungan apa yang dimaksudkan.

”Ya, dukungannya dukungan apa? Wong NU ini bukan parpol. Saya, tuh, bolak-balik sampai teriak-teriak soal ini. NU bukan parpol. NU tidak dalam posisi untuk memberikan dukungan politik,” katanya, dikutip dari Kompas.Id.

Menurut Yahya, satu-satunya yang akan dilakukan NU terkait ini adalah berusaha sekuat tenaga ikut menjaga supaya masyarakat tetap tenteram dan harmonis serta tidak terjadi antagonisme dan permusuhan antarkelompok gara-gara agenda politik semacam pemilu.

NU ingin menyampaikan kepada masyarakat bahwa pemilu cuma prosedur yang harus dilewati secara rutin untuk menentukan pemerintahan.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved