Viral Medsos

RESPON Menohok Kubu Ganjar setelah Anies-Cak Imin Diduga Dapat Dukungan dari HRS dan PA 212

Pasangan bacapres-bacawapres Koalisi Perubahan, Anies - Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, bertemu Habib Rizieq Sihab (HRS), pada Rabu (27/9/2023)

|
Editor: AbdiTumanggor
istimewa
ANIES-CAK IMIN BERTEMU HRS: Pasangan bacapres-bacawapres Koalisi Perubahan, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar alias Cak Imin bertemu Habib Rizieq Sihab (HRS) dan Tokoh 212, pada Rabu (27/9/2023) malam. (Istimewa) 

Apalagi, GNPF sebelumnya mendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2019. Bahkan, FPI yang menjadi salah satu ormas pendiri GNPF mendukung Prabowo di Pilpres 2014. "Mungkin enggak ke Prabowo? Bisa saja. Apakah mereka merasa ditinggalkan? Ya bisa saja, tetapi perlu diantisipasi juga, Prabowo itu agak unik sekarang," ucapnya.

"Dia bisa meleburkan elemen yang dulu membenci dia, dan mendukung dia. Saya tidak tahu apakah dia atau timnya relatif lebih telaten dalam membangun jaringan sel-sel dan kekuatan politik," imbuh Umam.

Saat ini, Umam mencatat terdapat sejumlah individu dan organisasi yang memilih mendukung Prabowo. Padahal, individu dan organisasi itu sebelumnya dinilai hampir tidak mungkin mendukung Prabowo. Beberapa di antaranya, relawan Pro Jokowi (Projo), Jokowi Mania, dan lainnya.

Bahkan, PSI yang sebelumnya kerap mengkritik Prabowo kini santer dikabarkan akan mendeklarasikan dukungan kepada Prabowo.

"PSI hanya satu nama. Masih banyak jaringan dan sel-sel relawan Jokowi yang lain kemudian individu-individu yang hampir tidak mungkin dulu mendukung dia, dan yang dulu menjadi mesin politik yang sangat efektif untuk mendegradasi dan mendelegitimasi kredibilitas politik dia sekarang berada di belakang Prabowo untuk memberikan back up dan support di pilpres 2024. Jadi memang belum bisa disimpulkan ke satu nama. Kita lihat perkembangannya saja," paparnya.

Umam menyebut karena itulah, terbuka kemungkinan GNPF Ulama dan FPI berada satu gerbong dengan PSI yang sebelumnya kerap berseberangan. Umam mengatakan, dalam konteks politik, tiap individu dan kelompok akan mengambil keputusan dengan pilihan yang kian terbatas.

Keputusan politik itu akan diambil dengan mempertimbangkan sejumlah hal, seperti merasa dimanusiakan, dihargai, dan diayomi.

"Jadi tidak semata-mata sebagai hasil dari proses transaksional dalam konteks logistik atay ekonomi politik. Ada juga nilai-nilai yang barangkali di luar aspek tadi itu," katanya.

Terlepas dari kelihaian dan ketelatenan tim Prabowo dalam menggalang dukungan, Umam mengatakan, bergabungnya GNPF Ulama dan PA 212 dalam barisan pendukung Prabowo sangat mungkin terjadi mengingat Pilpres 2024 memunculkan "alien-alien" hasil mutasi ideologis yang beragam. Dirinya mencontohkan deklarasi capres-cawapres Koalisi Perubahan untuk Persatuan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin). Narasi yang berkembang menyebut duet ini memadukan organisasi ekstra kampus HMI dan PMII yang selama ini kerap berbeda pandangan.

Selain itu, Pilpres 2024 juga mempertemukan PKS dan PKB yang dianggap seperti minyak dan air. "Terkait konteks GNPF, bukan tidak mungkin akan berada dalam satu gerbong barang kali yang dalam konteks ideologis political positioning di pemilu-pemilu sebelumnya berada di titik berbeda, tetapi di 2024 barang kali akan berada dalam satu gerbong yang sama," pungkas Umam.

(*/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter 

Baca juga: PIRAMID TOBA Setinggi 120 M Ditemukan, Luhut Cek Lokasi, Prof Danny: Sudah Setahun Kami Rahasiakan

Baca juga: Anak Kolonel TNI AU Dianiaya Lalu Dibakar di Pos Spion Ujung Landasan 24 Lanud Halim Perdanakusuma

Baca juga: Sidang Lanjutan Korupsi BTS Kominfo, Hakim Pukul Meja Dengar Uang Mengalir ke Oknum BPK Rp 40 Miliar

Baca juga: FAKTA BARU Kasus Korupsi BTS Kominfo: Nasib Menpora Dito, Uang Rp 70 M ke DPR hingga 40 M ke BPK

Baca juga: Nama-nama dan Peran 11 Tersangka hingga Terdakwa Dalam Kasus Korupsi BTS 4G BAKTI Kominfo

Baca juga: Jadi Tersangka Korupsi BTS Kominfo, Hakim Pernah Perintahkan JPU Jadikan Elvano Hatorangan Tersangka

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved