Viral Medsos
RESPON Menohok Kubu Ganjar setelah Anies-Cak Imin Diduga Dapat Dukungan dari HRS dan PA 212
Pasangan bacapres-bacawapres Koalisi Perubahan, Anies - Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, bertemu Habib Rizieq Sihab (HRS), pada Rabu (27/9/2023)
”Nah, kalau sudah selesai prosedur ini, siapa pun yang terpilih, siapa pun yang menjadi pemerintah itu adalah pemerintah dari seluruh rakyat Indonesia. Harus didukung, harus ditaati, dan kita tidak perlu menerus-neruskan antagonisme di antara pendukung yang berbeda-beda. Jadi, ini cuma prosedur, ini bukan jihad fisabilillah, bukan Perang Badar, bukan soal hidup mati. Ini cuma soal prosedur untuk menentukan pejabat pemerintah yang dalam hal ini adalah presiden dan juga legislatif,” kata Yahya.
PA 212 Pecah Dua Kubu
Di sisi lain, survei terbaru Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) cukup mengejutkan. Ternyata, pendukung Persaudaraan Alumni (PA) 212 mayoritas memilih Anies Baswedan saat Pilpres 2024. Selanjutnya, pilihan kedua jatuh pada Prabowo Subianto, baru kemudian Ganjar Pranowo. Menurut Saiful Mujani, pendiri SMRC, pihaknya menggelar survei mengenai dukungan politik PA 212 di Pilpres 2024 lewat wawancara tatap muka, 31 Juli–11 Agustus 2023.
Sebanyak 5.000 responden dilibatkan dengan metode multistage random sampling. Margin of error survei dengan jumlah sampel tersebut secara nasional diperkirakan +/- 1.65 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Hasilnya, menurut survei tersebut, sebanyak 42 persen pendukung gerakan 212 memilih Anies Baswedan, 35 persen mendukung Prabowo Subianto, dan hanya 18 persen yang memilih Ganjar Pranowo. "Masih ada empat persen yang tidak menjawab," ujar Saiful Mujani dalam paparan ‘Bedah Politik bersama Saiful Mujani’ episode “Kelompok 212 dan Pilpres 2024”, Kamis (21/9/2023) lalu.
Saiful mengatakan, dukungan massa 212 yang setuju dengan gerakan tersebut lebih kuat pada Anies dibanding Prabowo. Sementara dukungan pada Ganjar dari komunitas ini relatif sangat lemah dibanding pada Anies dan Prabowo.
“Gerakan 212 memiliki efek signifikan pada pilihan presiden," ujarnya.
"Jadi umumnya pendukung gerakan 212 itu, kalau tidak ke Anies, ya ke Prabowo,” imbuhnya.
Sementara dalam simulasi dua nama, yakni Prabowo berhadapan dengan Ganjar, mayoritas pendukung gerakan 212 lebih memilih Prabowo. Dari yang setuju atau mendukung gerakan 212, sebanyak 59 persen memilih Prabowo, 29 persen Ganjar, dan masih ada 11 persen yang tidak jawab. Sebaliknya, yang tidak mendukung gerakan 212, hanya 38 persen yang memilih Prabowo, 54 persen memilih Ganjar, dan delapan persen tidak jawab.
Saiful mengatakan, walaupun elit 212 belum mengambil keputusan resmi, tapi massa pendukungnya di tingkat bawah sudah memiliki preferensi politik.
Sebagian pendukung kelompok 212 masih bertahan mendukung Prabowo Subianto, meski kini berada di pemerintahan.
Meskipun demikian, Prabowo tidak akan menunjukan kedekatannya kepada kelompok 212 secara eksplisit. "Namun, dia (Prabowo) juga tidak akan eksplisit menunjukkan kedekatannya dengan massa gerakan 212 tersebut, karena berharap tambahan dukungan dari pemilih atau pendukung Jokowi,” tuturnya.
Saiful menyatakan, publik yang mendukung gerakan 212 ini cukup banyak, sekitar 16 sampai 17 persen populasi atau sekitar 30 sampai 35-an juta orang. Oleh karenanya wajar apabila dikatakan pendukung kelompok ini cukup besar.
Kriteria dukungan HRS dan PA 212
Sementara itu, dosen ilmu politik dan international studies Universitas Paramadina Khoirul Umam, mengatakan GNPF Ulama dan PA 212 cenderung akan mendukung capres yang memiliki kesamaan cara pandang, satu frekuensi dalam konteks politik ke depan, dan tidak memiliki resistensi ideologis.
Selain itu, GNPF Ulama dan PA 212 juga akan cenderung memilih capres yang tidak memiliki catatan sejarah politik masa lalu. "Itu yang kemudian akan menjadi arah bagi mereka (GNPF) untuk menentukan dukungan," kata Umam, Kamis (21/9/2023).
Berdasarkan kriteria tersebut, Umam menilai dari tiga nama capres yang saat ini muncul, GNPF Ulama dan PA 212 hampir tidak mungkin mendukung bakal capres PDIP, Ganjar Pranowo. Dengan demikian, pilihan capres yang bakal didukung GNPF dan PA 212 tersisa dua, yakni Prabowo Subianto dan bakal capres Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan.
REKAM JEJAK Brigjen Yusri Yunus, Daftar Jabatan Penting di Polri Pernah Diemban Yusri Yunus |
![]() |
---|
DUDUK PERKARA Oknum TNI Prada SA Ngamuk di Tempat Hiburan Malam, TNI AD Usut Asal Senjata Api |
![]() |
---|
SOSOK Brigjen Yusri Yunus Petinggi Polri Meninggal Tadi Malam, Yusri Rekan Seangkatan Kapolri |
![]() |
---|
Nasib Oknum Polisi M Yunus Tendang Pengendara, Kapolres Prabumulih Diminta Bertindak, Kronologinya |
![]() |
---|
Paniknya Pejabat Ini Tiba-tiba Didatangi Petugas dan Ditangkap, Puluhan Juta Uang di Bawah Meja |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.