PDI Perjuangan Sumut
Kisah Perjalanan Geopark Danau Toba yang Pernah Sukses di Tangan Rapidin Simbolon
Ornamen gorga Batak yang melekat pada bodi memudar, catnya sebagian mengelupas, bagian buritan tenggelam dan lambungnya dimasuki air hingga membuat.
TRIBUN-MEDAN.COM, SAMOSIR-Ornamen gorga Batak yang melekat pada bodi memudar, catnya sebagian mengelupas, bagian buritan tenggelam dan lambungnya dimasuki air hingga membuat setengah badannya terendam. Sensasi rumah Batak terapung di Danau Toba tak lagi menggoda, kini kapal berarsitektur rumah batak ikonik Danau Toba bagai barang usang tak berharga dihempas ombak Danau.
Begitulah kondisi kapal berarsitektur rumah Batak, kapal iconik Danau Toba Kabupaten Samosir yang pernah menghasilkan PAD sedikitnya 600 Juta untuk Kabupaten Samosir ini, ditemukan terperonggok di Pantai Silima Tali, Desa Tomok Kecamatan Simanindo Samosir, Sabtu (30/9/2023) lalu.
Kapal iconik ini sebelumnya diluncurkan pada 29 Desember 2017 lalu oleh Bupati Samosir Rapidin Simbolon dan dikelola Dinas Pariwisata. Berdasarkan data diperoleh, sejak peluncuran hingga awal 2020 akhir, kapal iconik ini telah menyumbang PAD Kabupaten Samosir kurang lebih sebesar Rp 600 juta di masa kepemimpinan Bupati Rapidin Simbolon.

Wilmar Simanjorang yang pernah pernah menjadi manajer Geopark Danau Toba pada era lalu di Geosite Sigulatti mengatakan, kapal yang dibangun ini tentu tak lepas perannya menjadi penyumbang lolosnya Danau Toba sebagai anggota Geopark Kaldera Toba menjadi bagian Geopark global Geopark Network UNESCO pada 7 Juli 2019 lalu.
Sayangnya, menurut Wilmar apa yang telah diperjuangkan selama ini sirna. Harapan warga Danau Toba menjadi bagian dari GGN UNESCO nyaris tenggelam seperti karamnya kapal iconik Rumah Batak yang pernah berdampak baik untuk Samosir itu.
Kini, Status UNESCO Global Geopark Danau Toba terancam dicabut setelah diberikan kartu kuning dalam rapat di Maroko pada 4-5 September 2023.
"Tentu tak lepas perannya, diantara 3 Pilar Geopark yang saling berkaitan, ini menjadi penyokong lolosnya Danau Toba khususnya Kabupaten Samosir menjadi anggota GGN UNESCO, tapi kini sudah kartu kuning. Kapal pun sudah tenggelam,"kata Wilmar Simanjorang yang kini menjadi Koordinator bidang edukasi dan litbang Toba Caldera Unesco Global Geopark.
Diantara 3 pilar “biodiversity, cultrural diversity dan geodiversity’, tentu adanya kapal iconik ini dipastikan Wilmar masuk ke dalam cultural diversity.
Ini bagian dari salah satu pilar terpenting karena merupakan potensi sosial yang dapat membentuk karakter dan citra budaya Batak sendiri dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat lewat PAD.
Kisah Perjalanan Geopark di Tangan Rapidin dan Wilmar Simanjorang Pernah Sukses.
Di mata seorang Wilmar Simanjorang, Rapidin memiliki banyak peran menyokong tercapainya penetapan status Danau Toba sebagai anggota Geopark Kaldera Toba menjadi bagian Geopark Global Geopark Network UNESCO 2019 lalu.
Sejak 2013, Rapidin dan Wilmar telah mendorong bagaimana agar Geopark Kaldera Toba behasil lolos menjadi bagian anggota taman bumi Geopark Global Geopark Network UNESCO.
Jauh sebelum itu, Rapidin dan Wilmar telah mempersiapkan persyaratan untuk meloloskan Danau Toba Samosir ke UNESCO sesuai kapasitasnya.

Meski, pada penyerahan Dosir untuk UNESSO Global Geopark sempat terkendala dikarenakan penebangan kayu hutan oleh PT Gorga Dumasari (GDS) di Tele.
Secara khusus di Samosir yang merupakan asal mula Peradaban Banga Batak, banyak kegiatan kebudayaan yang dilakukan Rapidin Simbolon selama memimpin Samosir rentang waktu 2015-2020.

Rapidin Simbolon
Geopark Kaldera Toba
Toba Caldera Global Geopark dapat kartu kuning
Tokoh di Balik Terbentuknya Geopark Kaldera Toba
Wilmar Simanjorang
Keindahan Kaldera Toba
Sebagai UNESCO Global Geopark
Aksara Batak, Pancasila, dan Geopark: Menjaga Budaya, Menyelamatkan Kaldera Toba |
![]() |
---|
Rapidin dan BPIP Bekali Relawan Pancasila di Samosir Selamatkan Budaya Batak dan Status Geopark |
![]() |
---|
Geopark, Budaya, dan Pancasila: Rapidin Serukan Kesadaran Ideologis dan Keselamatan Alam Toba |
![]() |
---|
Kritikan Pedas Rapidin Soal Perjanjian Ekspor Barang Indonesia: Merugikan Negara, Menjajah Ekonomi |
![]() |
---|
Warga Terdampak Kemarau di Samosir Terabaikan, Rapidin Pulang Pimpin Distribusi Air Hingga Malam |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.