Berita Viral
5 Bulan Merantau, Gadis Ini Kaget Saat Pulang Kampung Temukan Foto Ibunya Terpajang di Baliho Besar
Keduanya tangannya saling menempel seperti memohon. Postingan ini pun dibanjiri oleh komentar netizen.
Postingan ini pun dibanjiri oleh komentar netizen.
Baca juga: VIRAL Detik-detik Sopir Kontainer Dikeroyok Rombongan Pengantar Jenazah, Paksa Masuk ke Truk
"Buset dapat nomor urut 1 lagi. Niat kali mamamu nak (emoticon tertawa)," komentar netizen.
"Ditinggal dua tahun mungkin beliau menjadi presiden," lanjut komentar netizen.
"Kocak. Pulang-pulang jadi anak pejabat," ungkap netizen.
"Ini mah Mbak Taylor juga angkat tangan," komentar netizen.
Kisah Lain: Cerita Tukang Kopi Ikut Nyaleg di Medan, Hempang Stigma Politik Harus Punya Banyak Uang
Tak hanya mereka yang mapan, pemilihan anggota legislatif di kota Medan turut diikuti kalangan warga biasa yang lahir bukan dari poros elit politik atau mereka yang memiliki kekuatan uang yang melimpah.
Tanpa mempersiapkan uang untuk kampanye, Wahyu Darmono maju sebagai calon anggota legislatif dari daerah pemilihan IV Kota Medan yang mencakup Kecamatan Amplas, Medan Baru, Medan Area dan Medan Denai.
Ini adalah pengalaman pertama bagi Wahyu pengusaha kopi yang maju sebagai bakal calon anggota legislatif.
"Iya memang mungkin banyak anggapan maju caleg harus mapan, kalau tidak mustahil bisa menang, tapi demi harapan yang lebih baik untuk masyarakat saya akhirnya maju sebagai anggota legislatif," kata Wahyu kepada Tribun Medan, Kamis (21/9/2023).
Wahyu memang bukan lah kader partai, baru bergabung dengan Partai Keadilan Sejahtera kira kira setahun lalu.
Saat itu PKS membuka peluang bagi masyarakat non partai untuk maju sebagai calon anggota legislatif.
"Saya daftar setahun lalu, awalnya bukan kader partai, kemudian PKS saat itu buka dia nomor sebagai bacaleg dari non kader. Kemudian saya daftar dan alhamdulillah diterima. Kalau kader pantai Baru, namun saya memang sudah ikuti PKS sejak lama,," ujar Wahyu.
Sejak tahun 2015 Wahyu adalah penjual kopi. Usaha itu dia geluti hingga kini. Dia pun sudah merasakan pahit manisnya sebagai pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Bahkan gerai kopinya pernah tutup saat pandemi Covid-19.
Cerita itu lah yang kemudian menjadi alasan kuat baginya untuk terjun ke dunia politik. Menurut Wahyu, perlu ada campur tangan pemerintah untuk membela kepentingan pelaku usaha sepertinya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.