Breaking News

Beras Bulog

Beras Kemasan SPHP Dituding Punya Kandungan Plastik Akan Diuji Lab, Begini Penjelasan Bulog

Kepala UPT Perlindungan Tanaman Pangan Hortikultura mengatakan pihaknya sudah mendapat wewenang dari pusat untuk mengambil sample beras.

|

Beras Kemasan SPHP Dituding Punya Kandungan Plastik Akan Diuji Lab, Begini Penjelasan Bulog

TRIBUN-MEDAN.com, BINJAI - Kantor Bulog Cabang Medan, mendukung penuh langkah Pemerintah Kota Binjai dan kepolisian melakukan uji kualitas, soal beras yang diduga memiliki kandungan plastik yang beredar viral di media sosial.

"Terkait rencana untuk dilakukan uji kualitas, kami mendukung untuk memastikan kembali bahwa beras yang kami salurkan tidak mengandung unsur plastik," ujar perwakilan Kantor Bulog Cabang Medan, Matius Prananta Sitepu saat memberikan keterangan persnya di Kantor Wali Kota Binjai, Selasa (10/10/2023).

Lanjut Matius, terkait permasalahan beras yang beredar di masyarakat dapat ia jelaskan, jika beras yang tersedia di Bulog saat ini dari importasi yang merupakan penugasan dari pemerintah.

Adapun negara pengirim beras yang tersedia sekarang di gudang Bulog Cabang Medan yaitu berasal dari Vietnam, Thailand, India dan Pakistan serta Myanmar.

Bahkan Matius menambahkan, terkait proses penerimaan importasi yang diterima, proses pemeriksaan kualitas beras diakuinya sudah cukup ketat.

"Pertama dari negara pengekspor sendiri, beras itu sebelum naik ke kapal menuju ke Indonesia, sudah melalui pemeriksaan kualitas oleh otoritas pengawas makanan di negara pengirim," ujar Matius.

"Kemudian juga setelah beras sampai di Indonesia, Ada dua badan yang melakukan pemeriksaan. Yang pertama Sucofindo yang memeriksa kualitas juga dan kedua balai karentina Kementrian Pertanian. Jadi kalau barang itu hasil ujinya tidak memenuhi, tidak akan bisa dibongkar dan tidak bisa masuk ke gudang kami," sambungnya.

Jika hasil uji sudah terpenuhi, disitu lah beras didistribusikan, salah satu penyalurannya disebut dengan kemasan Stabilisasi Pasokan dengan Harga Pangan (SPHP).

Sedangkan itu, hingga September 2023, Matius menguraikan persediaan beras di gudang Bulog Cabang Medan sebanyak 50 ribu ton.

Sementara itu, Kepala UPT Perlindungan Tanaman Pangan Hortikultura, Marino menjelaskan, pihaknya sudah mendapat wewenang dari pusat untuk mengambil sample beras yang diduga miliki kandungan plastik.

"Hari ini kami mengambil sample yang akan kami kirim ke laboratorium terakreditasi. Mohon izin, harapkan kita 7-10 hari sudah diketahui hasilnya," ujar Marino.

Untuk dapat membuktikan beras tersebut masuk kategori beras plastik atau bukan, Marino mengatakan, nantinya uji kualitas itu menggunakan 14 parameter.

"Parameter itu sesuai dengan amanat daripada Otoritas Kompeten Keamanan Pangan (OKKP) pusat yang berada di bawah Badan Pangan Nasional. Harapan kami waktu yang sudah ditentukan itu bisa lebih dipersingkat lagi menjadi prioritas utama. Agar isu yang beredar dapat terselesaikan. Sehingga masyarakat tidak resah lagi seperti kondisi saat ini," tutup Marino.

Polres Binjai juga tengah menyelidiki dugaan beras sintetis tersebut. Bahkan, penyidik Unit Ekonomi Satuan Reserse Kriminal Polres Binjai juga sudah mengambil sampel daripada beras tersebut.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved