Breaking News

Perang Hamas vs Israel

Presiden Ukraina Singgung Keterlibatan Rusia di Balik Pecahnya Perang Hamas-Israel

Presiden Putin dalam pernyataannya menyuarakan keprihatinannya atas jatuhnya korban sipil di Israel dan Gaza.

Editor: AbdiTumanggor
HO
Tank Israel meluncur ke bagian selatan 

TRIBUN-MEDAN.COM - Presiden Rusia Vladimir Putin memberikan tanggapan atas pecahnya perang antara Israel dengan pejuang Hamas Palestina.

Presiden Putin dalam pernyataannya menyuarakan keprihatinannya atas jatuhnya korban sipil di Israel dan Gaza.

Tak hanya itu, ia menyebut pembentukan negara Palestina sangat diperlukan.

Bahkan, Putin juga menyinggung kegagalan kebijakan Amerika Serikat (AS) di Timur Tengah.

Menanggapi pernyataan Putin, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menuduh Moskow telah mendukung Hamas.

"Kami yakin Rusia mendukung, dengan satu atau lain cara, operasi Hamas," kata Zelensky, dikutip dari The Times of Israel.

"Krisis yang terjadi saat ini menjadi saksi fakta bahwa Rusia benar-benar berupaya melakukan tindakan destabilisasi di seluruh dunia," lanjutnya.

Perlu diketahui, hubungan Moksow dengan Yerusalem dulunya merupakan sekutu dekat.

Namun, hubungan keduanya rusak setelah Rusia menginvasi Ukraina dan Israel mengirimkan bantuan ke Kyiv.

Zelensky mengeluarkan pembelaan penuh terhadap Israel pada saat serangan kejutan Hamas terhadap komunitas Israel.

"Hak Israel atas pertahanan ini tidak dapat disangkal," ucap Zelensky.

Baca juga: Apakah Iran dan Rusia Berada di Balik Serangan Mendadak Hamas Palestina terhadap Israel?

Badan Intelijen AS Cari Bukti Keterlibatan Iran

Sementara, Badan intelijen AS saat ini tengah mencari bukti keterlibatan Iran dalam serangan mendadak Hamas ke Israel.

Meskipun AS yakin Iran "terlibat" dalam serangan tersebut, penasihat keamanan nasional Jake Sullivan mengatakan bahwa pemerintah masih belum memiliki bukti langsung yang menghubungkan Teheran dengan perencanaan dan pelaksanaan serangan tersebut.

"Kami sedang mencari informasi intelijen lebih lanjut," kata Sullivan kepada wartawan di Gedung Putih, dikutip dari CNN. "Tetapi ketika saya berdiri di sini hari ini, sementara Iran memainkan peran yang luas dalam hal serangan mengerikan pada tanggal 7 Oktober, saat ini kita tidak memiliki bukti tersebut," lanjutnya.

Intelijen Israel juga memeriksa bukti-bukti sebelumnya, kata seorang pejabat senior Israel kepada CNN. "Saya ragu Iran tidak memiliki pengetahuan apa pun," kata pejabat itu.

"Kami telah melihat pertemuan-pertemuan dan kami telah melihat koordinasi yang erat di antara mereka," lanjutnya.

Intelijen AS dan Israel tidak memiliki peringatan dini mengenai serangan tersebut – sesuatu yang menurut para pejabat AS sangat mengejutkan mengingat skala serangan tersebut – dan kini, pemerintahan Biden mengambil tindakan dengan hati-hati.

Kelompok pejuang Hamas berahasil menerobos pembatas perbatasan atau penghalang di Kerem Shalom dengan melumpuhkan tentara Israel dan memotong pagar besi. (X)
Kelompok pejuang Hamas berahasil menerobos pembatas perbatasan atau penghalang di Kerem Shalom dengan melumpuhkan tentara Israel dan memotong pagar besi. (X)

Pimpinan Hizbullah dan Hamas Bertemu

Pimpinan kelompok pejuang Hamas Palestina dan kelompok Hizbullah yang berbasis di Lebanon bertemu di Beirut untuk membahas perlawanan terhadap Israel.

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved