Pembunuhan di Subang

Danu Terlibat Skenario Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Pengacara: Dia Disuruh Seorang Saksi

Danu sebelumnya berstatus saksi yang paling banyak menjalani pemeriksaan di kepolisian. Ia diperiksa sampai 16 kali.

Editor: Juang Naibaho
ISTIMEWA
Kolase foto korban Amalia Mustika Ratu dan tersangka Muhammad Ramdanu alias Danu dalam kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat. 

TRIBUN-MEDAN.com - Teka-teki kasus pembunuhan ibu dan anak, Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) di Subang Provinsi Jawa Barat pada 18 Agustus 2021 silam, akhirnya terungkap.

Kini, penyidik Polda Jabar telah menetapkan satu orang tersangka dalam peristiwa tragis tersebut.

Tersangka itu adalah Muhammad Ramdanu alias Danu (22), keponakan Tuti Suhartini.

Danu sebelumnya berstatus saksi yang paling banyak menjalani pemeriksaan di kepolisian. Ia diperiksa sampai 16 kali. Danu juga menjadi satu-satunya saksi yang pernah menjalani pemeriksaaan psikologi atau tes kejiwaan. 

Setelah lebih 2 tahun kasus ini bergulir, Muhammad Ramdanu alias Danu akhirnya menyerahkan diri ke Polda Jabar, Selasa (17/10/2023). Ia pun kini telah ditetapkan sebagai tersangka.

Dikutip dari Tribunjabar, Dirkrimum Polda Jabar Kombes Pol Surawan menyebut Muhammad Ramdanu sebagai pelaku pembunuhan Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu. "Ya, betul. M Ramdanu (MR)," ujar Surawan saat dihubungi melalui pesan WhatsApp, Selasa (17/10/2023) malam.

Surawan belum memberikan informasi lebih terperinci terkait siapa sosok Danu tersebut. Termasuk apakah pelaku hanya seorang diri atau masih ada tersangka lainnya. "Sebentar masih anev (analisis dan evaluasi)," katanya.

Muhammad Ramdanu alias Danu, saksi kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang
Muhammad Ramdanu alias Danu kini ditetapkan sebagai tersangka kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang (Tribun Jabar/Youtube Kompas TV)

Bongkar Fakta

Kuasa hukum Danu, Ahmad Taufan, mengatakan kliennya tersebut menyerahkan diri ke Polda Jabar pada Selasa (17/10/2023). Danu mendatangi Polda Jabar tanpa surat panggilan. "Alhamdulillah Ramdanu memiliki kekuatan, memiliki keberanian untuk bisa memberi pernyataan yang sebenar-benarnya," kata Achmad Taufan, Selasa.

Kata Achmad Taufan, niat Danu mengungkap kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang telah mendapatkan dukungan dari keluarga besar Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu. "Danu sudah menceritakan yang sesungguhnya kepada pihak keluarga korban seperti kakak-kakak almarhumah Ibu Tuti Suhartini. Keluarga sangat kaget mendengar cerita sesungguhnya dari Danu dan mendukung Danu untuk membongkar kasus pembunuhan keji tersebut," ucapnya.

Achmad Taufan mengatakan, tujuan Danu menyerahkan diri ke Polda Jabar untuk membongkar siapa aja pelaku dan dalang dari pembunuhan sadis terhadap Titik Rahayu dan anaknya, Amalia Mustika Ratu. "Kami ini kan sepakat untuk kasus ini segera terbongkar, dan Danu punya semangat, punya keinginan kuat, kali ini ya kita apresiasi sebesar-besarnya untuk Danu," ujar Achmad Taufan, kepada Tribun Jabar, Selasa malam.

Kepada Polisi, Danu menceritakan semua yang terjadi dalam peristiwa nahas pada 18 Agustus 2021 di rumah korban, di Jalan Cagak, Subang. "Iya, jadi semua ini kan ada skenarionya dan Danu mengetahui sekali skenario itu. Dia juga ada dalam skenario pembunuhan itu, karena dia disuruh oleh salah satu saksi," kata Taufan.

Taufan juga memohon penyidik Polda Jabar dan pimpinan kepolisian bisa memberikan pengamanan khusus kepada Danu agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan sehingga bisa memberikan pengakuan yang sebenar-benarnya. "Danu masih harus kita dukung dan kita kawal, dan Danu tetap berani, tetap eksis untuk menyatakan yang sebenar-benarnya," katanya.

Dikatakan Taufan, selama ini Danu banyak sekali mendapat intervensi. Ia kemudian memberikan contoh intervensi yang dialami oleh Danu, seperti 15 kali dijemput oleh orang tak dikenal. "Dulu pada saat masih ditangani oleh Polres Subang, itu Danu di luar dari agenda pemeriksaan yang resmi, Danu lebih dari 15 kali dijemput oleh oknum yang menyatakan bahwa dia adalah penyidik," tuturnya.

Namun oknum tersebut nyatanya tidak membawa Danu ke kantor polisi. Keponakan Tuti ini justru dibawa ke tempat lain. "Tapi dalam perjalanan itu tidak ke Polres, melainkan ke lokasi-lokasi yang Danu sendiri tidak tahu, dan di situ banyak intervensi yang Danu alami," katanya lagi.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved