Pembunuhan di Subang

Danu Terlibat Skenario Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Pengacara: Dia Disuruh Seorang Saksi

Danu sebelumnya berstatus saksi yang paling banyak menjalani pemeriksaan di kepolisian. Ia diperiksa sampai 16 kali.

Editor: Juang Naibaho
ISTIMEWA
Kolase foto korban Amalia Mustika Ratu dan tersangka Muhammad Ramdanu alias Danu dalam kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat. 

Sehingga, lanjut Achmad Taufan, dengan usia Danu yang masih muda dan menghadapi situasi ini pasti mengalami goncangan. "Apalagi membongkar kasus ini, dengan pengakuan yang sebenar-benarnya dalam kasus ini, ini taruhannya sangat besar," tandasnya.

Taufan mengatakan, selama dua tahun ini Danu tertekan dan masih labil memberikan penyataan saat diperiksa penyidik. "Harus kita maklumi hal itu, karena Danu banyak tekanan dari luar yang bisa mengancam dirinya dan keluarganya," ucapnya.

Kecantikan Amalia Mustika Ratu.
Amalia Mustika Ratu (ISTIMEWA/FACEBOOK)

Pada Rabu (18/8/2021) pagi, Yosef pulang ke rumah yang ia tempati bersama Tuti dan Amalia. Sebelumnya pada Selasa (17/8/2021) malam, Yosef pergi ke rumah istri mudanya.

Saat itu, Yosef mendapati rumahnya berantakan. Ia juga tak menemukan Tuti dan Amalia. Merasa ada yang janggal, Yosef lantas melapor ke Polsek Jalan Cagak. Bersama anggota kepolisian, ia mencari keberadaan istri dan anaknya.

Yosef dan polisi menemukan ceceran darah di sekitar lokasi kejadian yang mengarah ke mobil Alphard. Ketika bagasi dibuka, ditemukan jasad Tuti dan Amalia dalam kondisi tumpang-tindih serta mengeluarkan banyak darah.

Polisi kemudian melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), memeriksa saksi-saksi, dan mengautopsi kedua jenazah. Hasil autopsi menunjukkan bahwa Tuti dan Amalia tewas dengan luka berat di kepala karena diduga akibat serangan benda tumpul. Adapun Tuti juga mengalami luka robek di bibir.

Polisi menemukan papan pencuci baju dengan noda darah yang diduga sebagai alat untuk memukul kedua korban. Ditemukan juga pisau dan karpet dengan bercak darah di sekitar lokasi penemuan kedua jenazah.

Hasil autopsi juga menunjukkan bahwa Tuti diperkirakan lebih dulu dibunuh oleh pelaku. Tuti diperkirakan meninggal sekitar pukul 01.00 WIB, sedangkan Amalia pukul 05.00 WIB.

Kepolisian menduga Tuti dieksekusi di kamar tidurnya. Dugaan itu muncul berdasarkan hasil olah TKP, di mana ditemukan bercak darah di kamar tidur Tuti. Polisi juga menduga bahwa jasad Tuti sempat dibersihkan di kamar mandi oleh pelaku, sebelum akhirnya dimasukkan ke bagasi mobil Alphard. Sementara itu, polisi menduga bahwa Amalia sempat melawan saat diserang oleh pelaku.

Kontroversi Danu dan Keterangannya

Danu, keponakan Tuti, menjadi satu di antara beberapa saksi yang paling sering dimintai keterangan oleh penyidik. Namun, keterangan Danu selalu berubah-ubah.

Hal itu menjadikan Danu sebagaoi sosok yang dicurigai. Di samping itu, banyak kejanggalan seputar Danu dalam proses penyidikan kasus ini. Antara lain, banyak sidik jari Danu terlacak di lokasi pembunuhan. Kecurigaan lain, yakni puntung rokok Danu di TKP, bekas luka di kaki dan tangannya, hingga digonggong anjing pelacak.

Terkait bekas luka, kala itu Danu berdalih kulitnya sensitif. "Danu itu sensitif, garuk-garuk sedikit udah luka," begitu ujar Achmad Taufan, pengacara Danu.

Sementara terkait puntung rokok, Danu dalam video yang diunggah di kabar YouTube Misteri Mbak Suci, mengatakan, saat itu disuruh pasang lampu di TKP. Tepatnya pada 19 Agustus 2021 malam, atau sehari setelah Tuti dan Amel tewas.

Kata Danu, lampu tersebut tidak menyala sehingga ia harus ke dalam rumah untuk memperbaikinya. Danu mengatakan jika dirinya sempat merokok di lokasi TKP pada saat itu. Kemudian bekas rokok itu diakuinya dibuang ke samping rumah TKP. Danu mengaku tidak menyangka jika puntung rokok bekasnya dijadikan sebagai barang bukti.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved