Bully di SMAN 1 Stabat

INI 7 Fakta Bullying di SMAN 1 Stabat, Tiga Siswi Akhirnya Dikeluarkan dari Sekolah

Pihak SMAN 1 Stabat akhirnya mengeluarkan tiga siswi dari sekolah karena melakukan bullying. 

|
Penulis: Muhammad Anil Rasyid | Editor: Juang Naibaho

Aksi perundungan itu akhirnya diketahui W, orangtua korban. Ia mengaku tahu dari teman anaknya.

"Pada Sabtu (14/10/2023) pagi, guru sekolah mendatangi rumah kami menjelaskan hal ini. Saya tidak dapat menerima kelakuan anak-anak itu (pelaku) terhadap anak saya (korban)," ujar W, Minggu (15/10/2023).

Malam harinya, para pelaku bullying beserta orangtuanya juga datang ke rumah W. "Mereka datang baik-baik, ya kami terima. Cuma saya bilang, kejadian ini terjadi di sekolah dan selesainya tidak di rumah ini," ujar W.

4. Pertemuan di Sekolah

Kepsek SMAN 1 Stabat mempertemukan keluarga korban dan pelaku pascaviralnya aksi bullying atau perundungan. Pertemuan ini berlangsung di ruangan Perpustakaan SMAN 1 Stabat pada Senin (16/10/2023).

Selain ortu korban dan pelaku, tampak hadir Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah II Binjai-Langkat, Syaiful Bahri.

Pertemuan berjalan alot. Keluarga dan orangtua korban bersikukuh meminta ketiga pelaku bullying dikeluarkan dari sekolah.

Akhirnya, keputusan yang diambil pada pertemuan itu adalah pemanggilan psikolog untuk pendampingan terhadap korban. Pendampingan dilakukan di rumah korban.

Keputusan lainnya, tiga pelaku akan tetap bersekolah di SMAN 1 Stabat. "Pelaku tetap di sekolah, toh dia punya cita-cita. Jadi orangtua sepakat, pelaku tetap sekolah di sini, yang penting korban diberikan pendampingan psikolog untuk memperbaiki mental," ujar Nano, Senin.

5. Pelaku Dikeluarkan dari Sekolah

Pada Kamis (18/10/2023), dilakukan lagi pertemuan antara orangtua korban dan pelaku. Pertemuan kali ini turut dihadiri Komite Sekolah.

Hasil pertemuan, tiga siswi yang melakukan bullying akhirnya dikeluarkan dari sekolah. Identitas ketiga siswi itu berinisial BNQ, FDM, dan MS yang duduk di kelas XII (3) IPS.

"Ini hasil putusan rapat dengan orangtua siswa pihak sekolah dan komite sekolah, berkenaan dengan peristiwa bullying atau perundungan yang terjadi pada tanggal 13 Oktober 2023 di SMAN 1 Stabat," ujar Nano.

Nano mengatakan, ortu korban tetap mengajukan permohonan agar para pelaku bullying dikeluarkan atau dipindahkan dari SMAN 1 Stabat.

Dalam pertemuan tersebut, para ortu pelaku telah menerima keputusan ini. Dan, pihak SMAN 1 Stabat akan memproses perpindahan siswi para pelaku ke sekolah lain.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved