Pembunuhan di Subang

Ahli Forensik: Seharusnya Dulu Sudah Ada Tersangka, Geram Tes DNA Garis Keturunan Ibu Tak Dikerjakan

Ahli forensik di institusi polri itu pernah buka suara terkait kasus pembunuhan Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika ratu (23) di Subang itu.

|
Editor: AbdiTumanggor
YouTube
Ahli Forensik, dr. Sumy Hastry Purwanti geram terhadap kasus pembunuhan Tuti dan Amalia. (Youtube) 

TRIBUN-MEDAN.COM - Kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, korbannya Tuti Suhartini (55) dan anaknya, Amailia Mustika Ratu (23), sempat membuat geram Ahli Forensik, dr. Sumy Hastry Purwanti.

Ahli forensik di institusi polri itu pernah buka suara terkait kasus pembunuhan Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika ratu (23) di Subang itu.

Melalui podcast di YouTube Deddy Corbuzier pada Mei 2023, Dokter Hastry mengatakan bahwa dia turut terlibat dalam otopsi dua jenazah tersebut.

Menurutnya, dari hasil otopsi yang dilakukan, sejumlah data sudah ia sajikan, namun belum juga ada penetapan tersangka. “Belum ditangkap pelakunya, padahal saya udah otopsi kedua, padahal saya sudah jelaskan, sudah paparkan, sudah kasih clue-clue-nya gitu kan, tapi ya, belum ada tersangka sampai sekarang,” ujar Dokter Hastry.

Dokter Hastry mengaku gemes, pasalnya berdasarkan clue yang sudah ia paparkan dari hasil otopsi, seharusnya pihak kepolisian sudah bisa mengembangkan dan menetapkan tersangka, namun pada kenyataannya tersangka belum juga ditemukan. “Padahal menurut saya itu bisa,” ungkapnya.

Lebih lanjut, dokter Hastry pun mengungkap bahwa proses pengambilan DNA pun sudah dia lakukan, namun belum ada yang cocok. "Karena nggak ada yang cocok, akhirnya kita carilah dari garis keturunan sang ibu. Ya kan, siapa tahu ada yang cocok. Ternyata belum dikerjakan (Polres Subang) juga,” ungkapnya.

Lantas, Hastry pun menyebut jam kematian. Ketika bicara mengenai jam kematian, kata dia, jelas bahwa korban yakni Tuti dan Amalia meninggal dunia akibat dibunuh.

Dia mengunggkap, Tuti meninggal pada jam 02.00 – 04.00 dini hari, Adapun Amalia meninggal pada jam 04.00 – 06.00 WIB. "Saya bermain dong di jam itu, ‘HP siapa yang online’ Ambillah DNA-nya. Di TKP tuh ada dua DNA yang kita duga sebagai pelakunya," katanya.

Terakhir, Hastry memohon maaf kepada Kabareskrim karena telah membeberkan kasus ini, pasalnya, kata dia warganet kerap menanyakan terkait kelanjutan kasus Subang ini. Apalagi, korban juga disebut kerap mendatanginya lewat mimpi. Semoga dengan ini bisa terungkap kasus subang,” harap Dokter Hastry.

Ratusan Barang Bukti Disita Polres Subang

Dikutip dari Kompas.com, jasad Tuti dan Amalia diketahui ditemukan dalam kondisi mengenaskan di dalam mobil pada Rabu, 18 Agustus 2021.

Jasad kedunya berada di dalam mobil yang terparkir di rumahnya, Desa Jalan Cagak, Subang, Jawa Barat. Berdasarkan luka di tubuh korban, keduanya dilaporkan tewas akibat dibunuh.

Pelaku pembunuhan kemungkinan sudah mengetahui seluk beluk kehidupan kedua korban.

Pelaku juga diduga mengetahui tentang bisnis yang dikelola oleh Tuti dan Amel. Sehingga banyak teka-teki dan keanehan. Berbagai drama terjadi selama kasus ini diselidiki.

Dikutip dari Tribunnews Bogor, Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Ibrahim Tompo mengatakan, pihaknya sudah memeriksa 121 saksi pada kasus pembunuhan ibu dan anak ini.

“Sudah 216 barang bukti yang kita sita, melibatkan 10 TKP, melibatkan beberapa ahli, forensik, kesehatan jiwa, ahli DNA, ahli sketsa dan beberapa yang lain,” kata Ibrahim Tompo, dilansir dari Kompas TV, pada Sabtu (13/8/2022) lalu.

Peran Kedua Anak Mimin 

Kini, terungkap peran kedua anak tersangka istri muda Yosef Hidayah, Mimin Mintarsih (Mimin Tinarsih) di kasus pembunuhan Tuti dan Amalia.

Kedua anak Mimin, Arighi dan Abi juga ditetapkan sebagai tersangka bersamaan dengan ibunya dan Yosef.

Arighi dan Abi diduga ikut jadi eksekutor di malam pembunuhan ibu dan anak itu.

Bahkan menurut keterangan Danu, diainya melihat sendiri anak kandung Mimin itu sedang menyiksa Amalia Mustika Ratu.

Hal itu bahkan disaksikan pula oleh Yosef, ayah kandung Amel.

Bukan cuma itu, Danu juga mengaku melihat Tuti Suhartini, istri Yosef, sudah dalam posisi terbaring di kamarnya.

Orang yang pertama kali menemukan keduanya yakni Yosef.

Menurut Danu, Yosef adalah pelaku utama dalam pembunuhan tersebut. Bahkan pada tanggal 17 Agustus 2021 malam, Danu mengaku diajak oleh Yosef untuk membantunya.

Saat itu Danu sedang berada di warnet yang berada tak jauh dari rumahnya. "Pas ditanya minta dibantu apa, Pak Yosef bilang 'udah bantu aja Nu, ikut aja'," kata Pengacara Danu, Achmad Taufan, kepada TribunnewsBogor.com, Kamis (19/10/2023).

TERUNGKAP Anak Mimin Bertindik Ini Siksa Amel, Ahli Forensik: Seharusnya Dulu Sudah Ada Tersangka. (KOLASE TRIBUN MEDAN/TRIBUNNEWSBOGOR)
TERUNGKAP Anak Mimin Bertindik Ini Siksa Amel, Ahli Forensik: Seharusnya Dulu Sudah Ada Tersangka. (KOLASE TRIBUN MEDAN/TRIBUNNEWSBOGOR) 

Saat itu menurut Danu waktu menunjukkan sekitar pukul 22.00 WIB. Setibanya di rumah Tuti dan Amel, Danu diminta oleh Yosef untuk berjaga di luar rumah.

Yosef masuk ke dalam rumah itu seorang diri. Tak lama setelah itu Danu melihat lampu garasi dimatikan.

Pada tengah malam, hampir pukul 01.00 WIB, Danu bercerita bahwa tiba-tiba datang kedua anak Mimin, Arighi dan Abi ke rumah tersebut.

"Danu itu gak deket sama kedua orang ini, tapi Danu ya tahu lah," kata Taufan.

Kemudian setelah keduanya masuk ke dalam, Danu pun mengaku diminta oleh Yosef untuk mengambil golok yang ada di atas meja di dapur.

Saat itu menurut Danu semua ruangan gelap, hanya lampu dapur yang menyala.

"Setelah ambil golok, mau dikasih ke Pak Yosef diambil sama Arighi, Danu disuruh keluar lagi. Alasannya untuk jaga situasi," tuturnya.

Danu pun akhirnya kembali menunggu di luar rumah. Namun, Danu mengaku mendengar teriakan Amel dari dalam rumah dan ia pun spontan langsung berlari masuk.

"Danu masuk ke dalem lihat Amel lagi koma, sakaratul maut gitu. Dia hanya lihat Abi jedukin kepala Amel ke tembok," kata Achmad Tuafan.

Dalam kondisi itu, kata Danu, ia justru diberita perintah oleh Yosef. Menurutnya, Yosef meminta Danu untuk membawa jenazah Tuti dari kamarnya ke ruang tv.

Sementara itu, pengacara Yosef Hidayah, Mimin, Arighi dan Abi, Rohman Hidayat bersikukuh bahwa kliennya bukan pelaku pembunuhan.

Rohman menekankan bahwa keterangan dari keempat tersangka ini masih tetap sama sejak awal.

Menurut dia, pada tanggal 17 Agustus malam itu Yosef tidur di rumah Mimin.

Ia kemudian bangun pada pukul 05.00 WIB, lalu menuju ke tukang surabi dan langsung ke rumah Tuti untuk mengambil stik golf.

Sedangkan sang istri muda, Mimin mengaku ketiduran saat menonton sinetron.

Mimin sempat dibangunkan oleh Yosef namun kembali tertidur. Sementara itu, Abi mengaku tidur di rumah pada malam itu.

Sedangkan sang kakak, Arighi mengaku bekerja menjaga konter. "Mimin, Arighi dan Abi bahkan tidak mengenal Danu," kata Rohman Hidayat.

Ramdanu alias Danu mengaku diminta menemani Yosep, suami Tuti, ke rumah Tuti yang ada di Kampung Ciseuti, Desa Jalan Cagak, Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang, Jawa Barat, pada Rabu (18/8/2021). Yosep kemudian memerintahkan Danu mengambilkan golok dari dalam rumah. Setelah itu keponakan Tuti tersebut diminta menunggu di garasi.

Danu kemudian mendengar teriakan dari anak Tuti, Amalia Mustika Ratu. Danu masuk ke dalam rumah dan melihat Amalia sedang dianiaya oleh pelaku lainnya.

"Setelah mendengar teriakan dari korban yang bernama Amel (Amalia) ini, kemudian dia (Danu) sempat masuk ke dalam dan melihat juga pelaku lain membenturkan kepala Amel ke dinding," ucap Direktur Kriminal Umum Polda Jabar Kombes Pol Surawan, Rabu (18/10/2023).

TERUNGKAP Anak Mimin Bertindik Ini Siksa Amel, Ahli Forensik: Seharusnya Dulu Sudah Tersangka
TERUNGKAP Anak Mimin Bertindik Ini Siksa Amel, Ahli Forensik: Seharusnya Dulu Sudah Ada Tersangka. (KOLASE TRIBUN MEDAN/TRIBUNNEWSBOGOR)

Meski begitu, Surawan belum bisa menjelaskan secara rinci orang yang disebut sebagai 'pelaku lain' ini.

Pengakuan Danu hingga kini belum mau diakui Yosep.

Diketahui, sudah 5 tersangka dalam kasus ini, yaitu:

1. Yosep, suami Tuti (korban), aya Amalia (korban).

2. Mimin, istri kedua Yosep.

3. Reksa Pratam, anak dari Mimin.

4. Abi, anak Mimin

5. Ramdanu alias Danu yang merupakan keponakan dari Tuti (korban).

Kasus ini terungkap berawal dari Danu yang menyerahkan diri ke pihak kepolisian, pada Selasa (17/10/2023). 

Baca juga: Gagal Ungkap Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Mantan Kapolda Jabar Malah Promosi Bintang 3

Tuti dan Amalia di Subang dibunuh Yosef, Suami Sekaligus Ayah Korban
Tuti dan Amalia di Subang dibunuh Yosef, Suami Sekaligus Ayah Korban (Tribunbogor)

Kasus pada tahun 2021

Kasus pembunuhan Tuti Suhartini (55) dan anaknya, Amailia Mustika Ratu (23) yang menjadi misteri pada tahun 2021 saat ini mulai terungkap.

Tersangka utama tak lain suaminya sendiri, Yosep yang telah ditangkap usai M Ramdanu alias Danu menyerahkan diri ke polisi.

Danu juga ditangkap dan menjadi Justice Collaborator (JC) yang mengungkap peran Yosep dalam kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang tersebut.

Kasus pembunuhan ini terjadi pada 18 Agustus 2021, Yosef Hidayat atau Yosep diduga menyembunyikan aksi kejinya selama dua tahun terakhir.

Bahkan, Yosep pernah akting berpura-pura meminta perlindungan ke Presiden Joko Widodo untuk mengungkap kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang itu.

"Hampir satu tahun pembunuhan terhadap istri dan anak saya belum juag terungkap pembunuhnya. Saya memohon kepada bapak presiden RI, kiranya bapak Joko Widodo untuk membantu agar kepolisian RI segera mengungkap pelaku pembunuh terhadap istri dan anak kandung saya," kata Yosef dengan suara lantang dalam konferensi pers di Bandung, Jumat (12/8/2022) dikutip dari Surya.co.id.

Saat itu Yosef bahkan menyindir kerja polisi yang belum mampu mengungkap pembunuh istri dan anak kandungnya.

"Selama ini kami hanya mendapat jawaban, sudah ada titik terang, sudah ada titik terang, sudah ada titik terang. Akan tetapi hampir setahun keadaannya masih tetap gelap gulita bagi kami," kata Yosef dengan suara bergetar.

Yosep gelagapan ketika dicecar Kapolres Subang yang saat itu dijabat AKBP Sumarni. Kapolres ketika itu menanyakan keberadaan Tuti dan Amalia sebelum kejadian berlangsung.
Yosep gelagapan ketika dicecar Kapolres Subang yang saat itu dijabat AKBP Sumarni. Kapolres ketika itu menanyakan keberadaan Tuti dan Amalia sebelum kejadian. (Youtube Heri Susanto)

Yosep berulang kali diperiksa polisi

Dalam perjalanan kasus ini, Yosep belasan kali diperiksa kepolisian di Mapolres Subang.

Salah satunya pada pemanggilan ke-14, Kamis (21/10/2021) Yosep pernah dimintai keterangan selama delapan jam.

Selain itu, Yosep juga pernah dicecar 39 pertanyaan terkait aktivitasnya pada 17-18 Agustus sebelum dan ketika korban ditemukan tewas di bagasi mobil di garasi rumah.

Penyidik juga sempat memperlihatkan satu foto meja makan yang berisi nasi goreng di piring dan alumunium foil berisi makanan yang tidak diketahui jenisnya.

"Terus ditanyakan ke Pak Yosef, 'Pak Yosef pernah enggak waktu berangkat tanggal 17 malam ke rumah Bu Mimin (istri kedua), melihat enggak nasi goreng ini? (Yosef jawab) tidak melihat. Terus bilang, 'kalau melihat nasi goreng di rumah, ya saya pasti di rumah, enggak mungkin saya bikin nasi goreng di rumah Bu Mimin', kata dia gitu," ujar Kuasa Hukum Yosep, Rohman Hidayat, pada Jumat (26/11/2021).

Penyidik juga sempat menanyakan terkait asbak di ruang tamu. Menurut kliennya, asbak tersebut dalam kondisi kosong saat dirinya pergi.

"Sepengetahuan Pak Yosef, asbak itu kosong waktu berangkat, tapi penyidik tidak menyampaikan asbak itu ada isinya atau tidak, yang jelas masalah asbak dipertanyakan," ujar dia.

Namun saat itu, kasus pembunuhan Tuti dan Amalia ini belum juga terungkap.

Tuti Suhartini, Yosef dan Amalia
Tuti Suhartini, Yosef dan Amalia (IST)

Percikan darah korban di baju Yosep

Penetapan Yosep sebagai tersangka diperkuat dengan adanya bukti percikan darah yang menempel pada baju yang dikenakannya.

Direktur Kriminal Umum Polda Jabar Kombes Pol Surawan menyebut bahwa percikan darah di baju Yosep ini telah ditemukan pada saat Yosep melaporkan peristiwa itu ke Polsek setempat.

"Itu sudah dari awal kejadian (ditemukannya), pada saat yang bersangkutan datang ke polsek (2021)" kata Surawan yang dihubungi, Kamis (19/10/2023).

Penyidik kemudian melakukan uji DNA percikan darah tersebut yang ternyata identik dengan darah para korban.

"DNA nya identik dengan darah para korban," tuturnya.

Sejak itu, penyidik intens melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi di yang melihat tersangka di tempat kejadian perkara (TKP).

Analisa kamera pengawas atau closed circuit television dan bukti lainnya dilakukan untuk memperkuat penyelidikan.

Surawan juga mengatakan, sampai saat ini pihaknya masih mencari golok diduga menjadi alat bukti yang digunakan Yosep untuk membunuh Tuti dan anaknya berdasarkan keterangan Danu.

"(Golok) belum (ditemukan)," kata Surawan, Kamis (19/10/2023).

Meski begitu, Surawan belum dapat memastikan apakah golok ini menjadi alat yang digunakan untuk mengeksekusi kedua korban atau bukan.

Saat ini, penyidik masih melakukan pendalaman. "Kita masih mendalami itu," tuturnya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, kasus ini terungkap berawal dari Danu yang menyerahkan diri ke pihak kepolisian, Selasa (17/10/2023). Kepada polisi, Danu mengaku sudah lama ingin membuka kasus tersebut, tapi dirinya diancam oleh pelaku lainnya. Yosep dan Danu saat ini telah ditahan, sementara ketiga tersangka lainnya masih dalam pemeriksaan.

(*/tribun-medan.com)

Artikel ini sebagaian telah tayang di TribunnewsBogor.com.

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved