TRIBUN-MEDAN.COM,- Wabar, mungkin binatang ini asing bagi masyarakat Indonesia.

Namun, di Arab Saudi, hewan mungil paling banyak diburu oleh lelaki dewasa.

Hewan ini dianggap mempunyai khasiat sebagai obat kuat.

Tidak hanya itu, harga wabar ini bahkan lebih mahal dari kadrun atau kadal gurun yang disebut dhab.

Baca juga: Inilah Istilah-istilah yang Wajib Diketahui Mahasiswa Baru di Kampus

Hewan Peliharaan Abu Jahal

Wabar, hewan yang mirip marmut dan warnanya kecokelatan seperti tikus tanah ini ternyata dahulunya adalah peliharaan Abu Jahal.

Abu Jahal atau Amr bin Hisyam adalah sosok pembenci Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam (SAW).

Semasa hidupnya, Abu Jahal menjadikan wabar sebagai hewan peliharaan kesayangannya.

Namun, khusus di Kota Mekkah, hewan ini tidak ada yang memburunya.

Baca juga: SOSOK M Ashad Shahab, Jurnalis Keturunan Arab yang Jadi Penyebar Kabar Proklamasi

Sebab, ada larangan memburu hewan yang hidup di Makkah.

"Kalau di sini bukan Tanah Haram (Makkah), pasti sudah diburu," kata Alman Mulayana di channel Youtube miliknya yang diunggah 1 April 2022.

Apa yang disampaikan Alman ini sejalan dengan ucapan Rasulullah SAW, yang diperawikan Bukhari dan Muslim dari lbnu Abbas.

"Berkata Rasulullah SAW: Sesunggunya ini adalah negeri yang suci, pohon-pohonnya tak boleh ditebang, rumput-rumputnya tak boleh dicabut, binatang buruannya tak boleh diburu, dan barang-barangnya yang jatuh tak boleh dipungut kecuali orang yang memperkenalkan." (Bukhari dan Muslim darilbnu Abbas).

Tidak hanya hewan, manusia juga dilarang merusak tanaman yang ada di Kota Mekkah.

Baca juga: SOSOK Siti Walidah, Pahlawan Nasional Pendiri Aisyiyah Menentang Menyembah Matahari dan Kawin Paksa

Obat Kuat

Alman Mulyana, dalam channel Youtube yang diunggah pada 2 Desember 2020 lalu mengatakan bahwa Wabar diyakini sebagai obat kuat oleh pria di Arab Saudi.

Tak heran, banyak yang memburunya, bahkan menernaknya. 

"Di sini banyak hewan peliharaan Abu Jahal dulu guys. Dia itu bisa dijadikan obat kuat," kata Alman.

Alman Mulyana dan rekannya kala itu mengunjungi peternak wabar di Arab Saudi.

Baca juga: Sejarah Tembok Ratapan yang Diyakini Sebagai Telinga Tuhan oleh Yahudi, Tempat Paus II Berdoa

Bahkan, Alman juga menemukan wabar di tanah lapang di Kota Makkah, Arab Saudi.

Dalam video, Alman Mulyana bersama Irlan pergi ke desa dan menemui sebuah peternakan wabar.

Wabar diternak dalam sebuah kandang sederhana.

Kandangnya dibuat seperti habitat wabar di alam.

Peternak menaruh tumpukan batu agar hewan mungil itu bisa bersembunyi.

Baca juga: Halal, Kadrun atau Dhab Dimakan Orang Arab, Tapi Tidak Dimakan Nabi Muhammad

Kandang itu diisi sekelompok wabar berjenis kelamin jantan dan betina.

Makanan wabar juga mudah, hanya sejenis tanaman rambat.

Alman pun mencoba memberi makan wabar dengan dedaunan kecil.

"Namanya wabar, makannya berebut ya, kayaknya lapar," ucap Alman Mulyana.

Baca juga: Kaab al-Ahbar, Orang Yahudi Ahli Kitab dan Dikenal di Kalangan Umat Islam

Harganya Mahal

Kendati memiliki tubuh mungil dan kecil, ternyata harga wabar cenderung mahal.

"Kata petaninya, wabar jantan dijual dengan harga 350 real atau sekitar Rp 1 juta," sebut Alman.

Bahkan, harga wabar betina bisa mencapai Rp 3,5 juta.

Sedangkan harga kambing di sana hampir mencapai Rp 3 juta per ekor.

Baca juga: Yahudi Haredi, Kelompok Ortodoks yang Menentang Aksi Zionisme di Palestina

"Ternyata harganya yang betina lebih mahal dari kambing," sebutnya.

Seorang pekerja di peternakan wabar mengatakan bahwa hewan ini berasal dari Yaman.

Awalnya pemilik peternakan hanya membeli sepasang wabar, lalu dikembangbiakan.

Hewan ini sangat diburu oleh penduduk Arab karena dipercaya berkhasiat sebagai obat kuat untuk kaum laki-laki.

Tak heran, jika satu ekor wabar bisa dijual dengan harga mencapai Rp 5 juta.

Peternak wabar itupun juga membenarkan kalau hewan satu ini diyakini sebagai obat kuat kaumnya laki-laki.(tribun-medan.com)