Pilpres 2024

DAFTAR Tokoh Sempat Dukung Presiden Jokowi 3 Periode, Ada Cak Imin yang Dulu Minta Pilpres Ditunda

Publik sempat heboh dengan wacana Jokowi 3 Periode. Wacana ini sempat mencuat di pertengahan tahun 2023.

ANTARA FOTO/HAFIDZ MUBARAK A
Presiden Joko Widodo meninjau lahan yang akan dijadikan 'Food Estate' atau lumbung pangan baru di Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, Kamis (9/7/2020). Pemerintah menyiapkan lumbung pangan nasional untuk mengantisipasi krisis pangan dunia. 

TRIBUN-MEDAN.com - Publik sempat heboh dengan wacana Jokowi 3 Periode. Wacana ini sempat mencuat di pertengahan tahun 2023.

Banyak spekulasi yang muncul terkait wacana ini. Mulai dari yang mendukung hingga tidak setuju. 

Wacana Jokowi 3 Periode ini muncul sebelum Pemilu 2024. 

Beberapa tokoh publik ada yang mendukung wacana Jokowi 3 Periode. 

Dalam rangkuman kompas.com, ada 6 pejabat publik yang mendukung Jokowi 3 Periode. Siapa Saja? 

Senada dengan itu, Wakil Ketua Tim Koordinasi Relawan Pemenangan Pilpres (TKRPP) PDI Perjuangan, Adian Napitupulu menyebut gagalnya Jokowi 3 Periode karena ada penolakan dari PDI Perjuangan. 

Adian menuduh Jokowi meminta ke PDI Perjuangan untuk membantunya mendapatkan jabatan presiden 3 periode. 

"Nah, ketika kemudian ada permintaan tiga periode, kita tolak. Ini masalah konstitusi, ini masalah bangsa, ini masalah rakyat, yang harus kita tidak bisa setujui," kata Adian dalam keterangan tertulisnya, Rabu (25/10/2023).

Akan tetapi, pernyataan Adian tersebut langsung dibantah Ketua DPP PDI-P Puan Maharani.

Setahu Puan, Jokowi tidak pernah menyampaikan keinginannya agar jabatannya sebagai presiden ditambah atau diperpanjang.

"Enggak. Enggak pernah setahu saya, enggak pernah Beliau meminta (pada Ketum PDI-P Megawati Soekarnoputri) untuk perpanjangan tiga periode," kata Puan ditemui di Gedung High End, Jakarta Pusat.

Pernyataan Adian Napitupulu ini jelas menjadi bomerang bagi dirinya sendiri. 

Pernyataan Adian Napitupulu ini dianggap sebagai pelampiasan rasa sakit hati soal Gibran Rakabuming Raka menjadi Cawapres Prabowo Subianto. 

Lantas siapa saja pejabat publik yang sempat mendukung Jokowi 3 Periode: 

1. Muhaimin Iskandar

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin akhirnya memenuhi panggilan untuk menjalani pemeriksaan di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kamis (7/9/2023) sore. (Kompas TV)
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin akhirnya memenuhi panggilan untuk menjalani pemeriksaan di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kamis (7/9/2023) sore. (Kompas TV) (KOMPAS TV)

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini secara terang-terangan mendukung dua wacana itu.

Bahkan, Cak Imin mengeklaim memilik big data sebagai justifikasi untuk menunda Pemilu 2024.

Menurutnya, penundaan pemilu ini diperlukan agar momentum pertumbuhan ekonomi tidak terganggu oleh pemilu.

2. Airlangga Hartarto

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa ekonomi Indonesia termasuk kuat jika dibandingkan dengan sejumlah negara lain di dunia.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa ekonomi Indonesia termasuk kuat jika dibandingkan dengan sejumlah negara lain di dunia. (Dok. Kemenko Perekonomian)

Meski tak secara langsung mendukung pemilu, Ketua Umum Partai Golkar sekaligus Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut telah menerima aspirasi masyarakat terkait penundaan pemilu ini dan perpanjangan jabatan presiden.

Airlangga menerima aspirasi dari petani di Kabupaten Siak, Riau, yang ingin pemerintahan Jokowi berlanjut sampai tiga periode pada akhir Februari lalu.

3. Zulkifli Hasan

Ketum PAN, Zulkifli Hasan.
Ketum PAN, Zulkifli Hasan. (HO)

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan juga menjadi salah satu tokoh yang sempat mendukung wacana penundaan Pemilu 2024.

Ada lima faktor yang mendasarinya, yaitu pandemi Covid-19, kondisi ekonomi belum stabil, perang Rusia-Ukraina yang bisa menyebabkan tidak menentunya harga minyak dunia, membengkaknya anggaran Pemilu, dan tertundanya program-program pembangunan nasional imbas pandemi.

4. Luhut Binsar Pandjaitan

Menkomarves Luhut Binsar Panjaitan menegaskan perihal pembersihan Keramba Jaring Apung  (KJA) di perairan Danau Toba, Kamis (1/5/2023).
Menkomarves Luhut Binsar Panjaitan menegaskan perihal pembersihan Keramba Jaring Apung (KJA) di perairan Danau Toba, Kamis (1/5/2023). (TRIBUN MEDAN/MAURITS PARDOSI)

Sama seperti Muhaimin, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengeklaim bahwa dirinya banyak mendengar aspirasi rakyat soal penundaan Pemilu 2024.

Menurutnya, banyak yang menyatakan bahwa kondisi saat ini relatif tenang tanpa pergantian kepemimpinan, sehingga pemilu dikhawatirkan mengubah situasi politik saat ini.

5. Bahlil Lahadalia

Bahlil Lahadalia, Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi)
Bahlil Lahadalia, Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) (Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo)

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia juga beberapa kali pernah berbicara mengenai wacana penundaan Pemilu 2024.

Menurutnya, penundaan pemilu baik untuk memberikan kepastian investasi.

Dengan catatan, dilakukan secara komprehensif dan sesuai mekanisme undang-undang yang berlaku.

6. M Qodari

Pengamat politik dari Indobarometer, M Qodari.
Pengamat politik dari Indobarometer, M Qodari. (KOMPAS.com/Sabrina Asril)

Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari awal tahun ini menyuarakan ide wacana memasangkan Jokowi dan Prabowo Subianto pada Pemilu 2024.

Alasannya, ia optimis pasangan ini mampu menekan polarisasi di tengah masyarakat.

(*/tribun-medan)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved