Siswi SMP Dirudapaksa Paman dan Sepupu
Respons Guru SMP Swasta di Medan Tahu Satu Terduga Pelaku Rudapaksa Muridnya Hingga Hamil Ditangkap
Saat dijelaskan bahwa salah satu terduga pelaku berinisia MRD sudah ditangkap Polisi, wajah YT berubah kembali.
Penulis: Fredy Santoso |
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Wajah YT, seorang guru SMP swasta di Kecamatan Medan Timur tampak ketakutan, saat ditemui ketika sedang mengajar anak muridnya di ruang kelas VII.
Ketika hendak diwawancarai terkait dugaan rudapaksa yang dialami AZZ, muridnya, wajah wali kelas korban nampak memerah dan gugup.
Baca juga: BEJAT, Guru SMK Negeri di Medan & Anak Lelakinya Diduga Rudapaksa Ponakannya Hingga Hamil 8 Bulan
Sambil bertanya-tanya bagaimana kabar rudapaksa yang diduga dilakukan paman dan sepupu korban ini tersebar, mata YT melihat ke kanan dan kiri.
Namun, saat dijelaskan bahwa salah satu terduga pelaku bernama MRD sudah ditangkap Polisi, wajah YT berubah kembali.

Sambil menanyakan siapa yang mengabarkan, ia langsung menyingkap kedua tangannya ke wajahnya seraya bersyukur.
"Yang betul ? Alhamdulillah," ungkapnya.
Salah satu murid SMP swasta di Kecamatan Medan Timur berinisial AZZ diduga menjadi korban rudapaksa paman dan sepupunya hingga saat ini hamil delapan bulan.
Remaja 14 tahun ini diperkirakan akan melahirkan pada bulan Desember mendatang.
Setelah mendapat kabar salah satu pelaku ditangkap, kepala sekolah tempat AZZ mengenyam pendidikan juga mendesak Polda Sumut segera menangkap SNHD, terduga pelaku yang masih bebas berkeliaran.
"Saya secara legalitas, cukup ini jangan terjadi lagi kepada pelajar dan segera dituntaskan. Kita khawatir kalau Polisi tidak segera menangkap terduga pelaku bisa terjadi lagi kepada orang lain,"kata ZA (42), kepala sekolah SMP di Kecamatan Medan Timur, tempat korban sekolah.
AZZ sedang mengandung delapan bulan dan diungsikan ke rumah aman. Sehingga ia tak bisa mengikuti proses belajar mengajar.
Namun demikian, SMP tempat korban sekolah memastikan AZZ tetap lulus sebagai siswa SMP meski dia tidak aktif ikut belajar karena masalah ini.
"Saya sebagai kepala sekolah menjamin korban tetap akan lulus SMP. Kami memahami kondisi psikologis korban dan mendukung penuh Polisi menuntaskan kasus ini."
Baca juga: Awal Terbongkarnya Kasus Siswi SMP Diduga Dirudapaksa Paman dan Sepupu Sampai Hamil 8 Bulan
Diberitakan sebelumnya, seorang siswi SMP swasta di Kota Medan berinisial AZZ (14) diduga menjadi korban rudapaksa pamannya berinisial MRD dan sepupunya berinisial SNHD.
Akibat peristiwa ini korban hamil delapan bulan dan kini diasingkan agar tidak bertemu dengan pelaku.
Terbongkarnya kasus ini bermula pada 16 Agustus 2023 lalu. Waktu itu AAZ mengikuti gladi resik persiapan 17 Agustus 2023 karena ia menjadi peserta paduan suara.
Lalu ada seorang guru yang curiga dengan bentuk tubuhnya yang kian membesar, berbeda dengan siswi seumurannya.
Kemudian guru tadi menyampaikan kepada YT (31) wali kelasnya mengenai bentuk tubuh korban.
Lalu YT pun memanggil AZZ ke masjid di lingkungan sekolah.
Ia sempat mengelak dan menyebut perubahan tubuhnya lantaran baru selesai makan.
Lantas YT yang tak percaya begitu saja mendesak agar remaja tanpa kedua orang tua ini berterus terang.
Disinilah korban mengaku dirinya sudah tidak menstruasi selama lima bulan.
Sang guru pun berinisiatif membeli alat uji kehamilan instan. Benar saja, hasilnya positif.
Karena merasa kurang yakin, lantas guru-guru di sekolah ini membawanya ke rumah sakit untuk ultrasonografi atau USG.
Baca juga: Diduga Dirudapaksa Suami dan Anak Pertamanya, Siswi SMP Yatim Piatu Malah Diajak Istri Pelaku Damai
Disinilah kemudian nampak ada janin berusia lima bulan yang entah siapa ayahnya.
Setelah itu wali kelasnya perlahan menanyakan siapa yang menghamilinya.
Penuh cemas ketakutan AZZ tak bisa menjawab pasti karena terduga pelakunya tak lain ialah paman korban berinisial MRD dan sepupu korban berinisial SNHD
"Saya pegang kok keras tapi dia bilang selesai makan. Kemudian kami bawa USG setelah di testpack dan ternyata benar hamil 5 tahun," kata YT, wali kelas korban sekaligus pelapor, kepada Tribun-Medan.com, Selasa (31/10/2023).
Setelah melihat dan mengetahui langsung bahwa muridnya sedang mengandung hasil pemerkosaan, sang guru mengadukan permasalahan ini ke kepala sekolah.
Lalu disepakati mereka meminta bantuan hukum ke lembaga perlindungan anak dan lembaga hukum.
Tepatnya pada 21 Agustus 2023, YT resmi melapor ke Polda Sumut pada 21 Agustus 2023 dengan terlapor paman dan sepupunya.
"Setelah berunding sehingga kami memutuskan untuk melapor," ungkap YT.
Ia diduga dilecehkan dan dirudapaksa oleh SNHD sejak kelas VI SD sampai 21 April 2023 atau kelas III SMP.
Artinya, SNHD, anak ke pertama dari MRD telah memerkosa sepupunya selama hampir 3 tahun.
Hal ini dilakukan SNHD pada sore hari, saat rumah kosong ayah dan ibunya tak ada, sementara korban sendirian.
"Sejak SD sekitar kelas VI dia dilecehkan Syarif," ungkapnya.
Baca juga: Diduga Rudapaksa Keponakan-Sepupu, Guru SMK Negeri di Medan Ditangkap Polisi, Anak Lelakinya Kabur
Kemudian, kebejatan MRD diduga berlangsung sekitar pada 12 Juli 2022 sampai 13 Agustus 2023.
Saat itu MRD hanya beberapa hari setelah dia pulang berhaji bersama sang istri.
Dari pengakuan korban, MRD keponakannya pada malam hari. Sementara anak pertamanya bernama SNHD pada sore hari.
"Si paman ini waktu korban kelas 2 SMP, sekitar tahun 2022. Itu kejadian sepulang tersangka pulang berhaji sama istrinya," bebernya.
Terpisah, Kepala SMK Negeri 14 Medan Andriyanti Pasaribu mengaku belum mengetahui salah satu tenaga pengajarnya ditangkap Polisi.
Ia sendiri mengaku terkejut mendengar MRD ditangkap Polisi atas dugaan rudapaksa.
Katanya, pada Selasa tanggal 31 Oktober 2023, MRD memang tidak masuk mengajar tanpa alasan.
Pihak SMK Negeri 14 Medan juga mengaku sudah berulang kali menghubunginya dan keluarga, tapi tidak ada respons.
Padahal, sehari sebelumnya ia mengajar seperti biasa.
Kemudian, tak ada gelagat mencurigakan dari guru bidang otomotif teknik kendaraan ringan (TKR) tersebut.
"Saya baru dua bulan menjabat sebagai kepala sekolah di sini. Jujur saya kaget mendengar kabar beliau ditangkap. Kami coba konfirmasi tidak diangkat. Gak ada konfirmasi. Ke istrinya juga," ungkap, Andriyanti Pasaribu.
Pihak SMK Negeri 14 Medan mengatakan tetap menghormati proses hukum yang dilakukan Polda Sumut meskipun itu salah satu gurunya.
Andriyanti sendiri dan pihak sekolah pun sangat menyayangkan peristiwa ini jika benar terjadi, meski bukan di lingkungan sekolah.
Pihaknya juga tidak menolerir apabila ada tenaga pengajar justru mencoreng dunia pendidikan.
Baca juga: Polresta Deliserdang Masih Kesulitan Tangkap Pelaku Rudapaksa Seorang Remaja Wanita di Namorambe
Dalam waktu dekat Kepala Sekolah akan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Sumut terkait hal ini.
Tentunya jika MRD terbukti, akan mendapatkan sanksi tegas maupun pembinaan.
"Terus terang saya tidak menyetujui apa yang dilakukan pak Ripin ini dan sangat tidak menyukai. Apalagi ini dilakukan seorang guru. Walaupun tidak melakukan disekolah tapi Menyangkut perlindungan anak," tutupnya.
(cr25/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter
paman rudapaksa keponakan
rudapaksa
Muhammad Ripin Dalimunthe
Syarif Nur Hanif Dalimunthe
Kota Medan
korban rudapaksa sepupu
Tribun Medan
Siswi SMP Dirudapaksa Paman dan Sepupu
TribunBreakingNews
breakingnews
Polda Sumut Segera Terbitkan DPO terhadap Asisten Dosen yang Rudapaksa Sepupunya hingga Hamil |
![]() |
---|
RESPONS Disdik Medan Terkait Kasus Siswi SMP Swasta Dirudapaksa Paman dan Sepupu |
![]() |
---|
Inspektorat Sumut Sebut Oknum Guru SMKN 14 Medan yang Diduga Rudapaksa Keponakan Terancam Dipecat |
![]() |
---|
Dirudapaksa Paman & Sepupu Hingga Hamil, Siswi SMP di Medan Alami Post Traumatic Stress Disorder |
![]() |
---|
Polisi Akan Tes DNA Bayi Siswi SMP di Medan yang Diduga Dirudapaksa Paman dan Sepupu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.