Bocah Stunting Dibuang
Terungkap Identitas Bocah di Semak-semak Penderita Stunting, Ternyata Korban Penculikan 2 Tahun Lalu
Di tengah peristiwa tersebut, muncul seorang ibu menduga jika bocah yang ditemukan di belakang SPBU itu adalah anaknya yang hilang dua tahun lalu.
TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Terungkap identitas bocah berusia 3 tahun yang ditemukan di semal-semak, Jalan Tjilik Riwut, Kabupaten Sampit, Kaliman Tengah, pada Rabu (1/11/2023).
Ternyata, bocah malang ini adalah hilang sejak dua tahun lalu. Diduga, ia menjadi korban penculikan.
Saat ditemukan di semak-semak, bocah ini dalam keadaan lemas dengan tubuh yang kurus.
Bahkan, ia telah menerita stunting atau gizi buruk.
Baca juga: Ditemukan Foto Firli Bahuri dan Alex Tirta, Sebelumnya Kuasa Hukum Bilang Firli tak Kenal Alex
Pasca ditemukan oleh warga sekitar, balita itu dibawa ke Puskesmas Baamang 2, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah.
Di tengah peristiwa tersebut, muncul seorang ibu menduga jika bocah yang ditemukan di belakang SPBU itu adalah anaknya yang hilang dua tahun lalu.
Hal itu diungkap oleh Wakil Bupati Kotawaringin Timur, Irawati saat mengunjungi bocah tersebut di RSUD dr Murjani.
Saat itu, kata Irawati, ada seorang ibu yang tak sengaja mengunjungi bocah malang itu.
Setelah melihat kondisi anak malang tersebut, ibu tersebut merasa yakin jika ia adalah putrinya.
"Ada salah seorang masyarakat Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) dari Kecamatan Telawang, beliau kehilangan anak saat umur 2 tahun dan anak itu sudah hilang selama 2 tahun," kata Irawati Wakil Bupati Kotawaringin Timur, saat mengunjungi bocah tersebut di RSUD dr Murjani Sampit, dilansir dari Instagram @fakta.indo, Rabu, 1 November 2023.
Baca juga: Laksanakan Patroli Kota Presisi, Polres Sibolga Siap Amankan Tahapan Pemilu 2024
Keyakinan Irawati itu semakin kuat setelah melihat petunjuk dari tanda lahir bocah tersebut.
Ciri-ciri dari tanda lahir balita tersebut memiliki kemiripan dengan anaknya yang 2 tahun menghilang.
Kendati demikian, Irawati menyampaikan belum dapat memastikan kebenaran hal tersebut.
Irawati menyarankan untuk melakukan tes DNA ketika kondisi sang anak kesehatannya sudah pulih.
"Namun kita belum bisa memastikan karena foto itu diambil saat anak masih segar sementara anak yang baru ditemukan ini mengalami gizi buruk," ujarnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.