Viral Medsos

Grup WA 'Muslim United' hingga 'Ummatan Washatan' Bahas Rencana Merusuhi-Menggagalkan Pemilu 2024

Dalam grup WA itu, para tersangka teroris mendapat semangat untuk melakukan aksi terorisme.

Editor: AbdiTumanggor
KOMPAS.com/Rahel
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan dan Juru Bicara Densus 88 Kombes Aswin Siregar memegang foto sejumlah tersangka kasus terorisme dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (31/10/2023). (KOMPAS.com/Rahel) 

TRIBUN-MEDAN.COM - Juru Bicara Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar mengungkapkan, 42 tersangka teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang berpaham radikal ingin merusuhi hingga menggagalkan pemilihan umum (Pemilu) 2024 memiliki grup WhatsApp (WA) bernama "Muslim United" hingga "Ummatan Washatan".

Dalam grup WA itu, para tersangka teroris mendapat semangat untuk melakukan aksi terorisme. "Mereka masing-masing juga ada di dalam suatu grup, misalnya di dalam grup WhatsApp yang mereka namakan kelompok 'Muslim United' atau 'Ummatan Washatan'. Ada beberapa grup seperti ini," ujar Aswin dalam jumpa pers, Jumat (3/11/2023).

"Isi dari grup tersebut adalah membicarakan mengenai giroh (gizi rohani) ya, semangat atau membangkitkan semangat untuk kegiatan-kegiatan yang sebenarnya sangat bersinggungan dengan aksi atau melanggar tindak pidana terorisme. Seperti share to share atau saling membagi materi-materi yang berasal dari kelompok ISIS (kelompok Negara Islam Irak dan Suriah)," katanya lagi.

Selain itu, Aswin menjelaskan bahwa grup WA itu juga berisi penggalangan donasi yang akan disalurkan nantinya dalam rangka menggagalkan Pemilu 2024.

Kemudian, 42 tersangka tersebut juga aktif melakukan pembahasan atau diskusi tentang bagaimana melakukan perencanaan penggagalan pesta demokrasi atau Pemilu 2024.

Aswin pun menegaskan bahwa Densus 88 tidak akan berhenti sampai hanya 42 tersangka teroris yang telah dibekuk ini.

"Ini membuktikan bahwa kita tidak berhenti pada si pemimpinnya saja, atau orang-orang yang menjadi pentolannya saja. Kita akan sisir terus semua jaringan ini, kita akan kejar terus semua jaringan ini," ujar Aswin.

Aswin mengatakan, para teroris tidak boleh sampai menganggu keamanan dan ketertiban di Indonesia. Apalagi, dalam bulan-bulan menjelang Pemilu 2024.

"Harapannya dengan makin terbukanya beberapa informasi seperti ini, ini tentu kita akan... Kita ingin berharap bahwa juga antisipasi kita terhadap rencana-rencana mereka juga semakin tajam," katanya.

Sebelumnya, Aswin mengungkapkan, total teroris yang memiliki misi untuk menggagalkan Pemilu 2024 yang sudah ditangkap bertambah menjadi 42 orang.

"Sampai dengan tanggal 27-28 (Oktober) kemarin, kita menangkap sebanyak 40 orang. Dan kemudian, kita melakukan pengembangan, sampai hari ini kita sudah menangkap 42 orang, ada tambahan dua orang lagi yang baru kita lakukan penangkapan terkait dengan jaringan AO yang berencana menggagalkan atau mengganggu jalannya pesta demokrasi tersebut," ujar Aswin.

Aswin mengatakan, tersangka teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang baru ditangkap adalah AH alias AM dan DAM.

AH dan DAM sama-sama ditangkap di wilayah Jawa Barat pada 1 November 2023 kemarin.

Baca juga: Mantan Narapidana Terorisme Mendukung Pernyataan Kapolri Terakait Hal Ini. . .

Penangkapan teroris.
Penangkapan teroris. (TRIBUN MEDAN/HO)

Anggap Demokrasi Maksiat

Diberitakan sebelumnya, Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri mengungkapkan, 40 tersangka teroris kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) atau pendukung ISIS berencana mengganggu proses pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved