Mata Lokal Series

Kapolda Sumut Ajak Seluruh Masyarakat Sukseskan Pemilu 2024 dengan Damai Tanpa Hoaks

Kapolda Sumut Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi mengajak seluruh masyarakat turut mensukseskan Pemilu 2024.

|
Penulis: Anugrah Nasution |
Tribun Medan/Anugrah Nasution
Kapolda Sumut, Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi mengajak seluruh masyarakat mensukseskan Pemilu 2024 dalam talshow Tribun Series yang digelar di Ballroom Hotel Grand Mercure, Medan, Senin (6/11/2023). 

TRIBUN-MEDAN. com, MEDAN - Kapolda Sumut Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi mengajak seluruh masyarakat turut mensukseskan Pemilu 2024.

Hal itu disampaikan Agung saat menjadi pembicara pada talkshow yang dilaksanakan Tribun Network dengan tema 'Bersandar pada Negara Wujudkan Kolaborasi Presisi untuk Terciptanya Pemilu Damai 2024 dan Bermartabat Tanpa Hoaks, di Ballroom Hotel Grand Mercure, Kota Medan, Senin (6/11/2023). 

Baca juga: Menteri Kominfo, Kapolda Sumut Hingga Dewan Pers Hadiri Talkshow Tribun Series soal Pemilu di Medan

"Pemilu damai, harus kerja bareng seluruh lapisan masyarakat, lembaga negara, pemerintah, masyarakat dan media," kata Agung. 

"Kenapa media penting, karena mengantar informasi. Karena informasi memunculkan persepsi jadi bagaimana kita mendorong informasi, dan ketika ada problem harus ada solusi," lanjutnya. 

Agung mengatakan, dibanding tahun 2018, pemilu tahun 2024 berjalan lebih damai. Pembelahan di masyarakat pun menurun. 

Katanya, suasana damai itu tercipta karena masyarakat semakin sadar dan tereduksi. 

"Dulu 2018 kita terpolarisasi ada cebong dan kampret namun pada tahun ini sudah berkurang. Karena masyarakat kita juga sudah terus meningkat kecerdasan dan kesadarannya. Untuk itu perlu edukasi dengan masyarakat. Karena itu perlu kerja sama antar media, lembaga pemerintah dan pendidikan, ahli peneliti, kerjasama internasional dan masyarakat," tambah Agung. 

Meski begitu, Agung menyampaikan di tengah meluasnya arus informasi saat ini, tantangan lain dalam menghadapi pemilu juga mesti dikelola. 

Salah satunya persoalan hoaks atau berita bohong. Agung menyebutkannya, hoaks menimbulkan permasalahan karena bertentangan dengan prinsip kejujuran etika dan integritas. 

Baca juga: Kominfo Bentuk Satgas Anti Hoaks Jelang Pemilu 2024, Menteri Budi Arie: Sudah Take Down 425 Konten

Apalagi, sebut Agung, saat ini media informasi di Indonesia sangat banyak. Karena itu, Agung meminta agar media bisa menjadi lembaga yang menyaring berita yang keliru. 

"Sekarang 18 ribu media saat ini bagaimana media mengelola informasi untuk melawan hoaks. Begitu juga media sosial bagaimana dapat dikelola dengan baik. Karena pemilu ada untuk menentukan pemimpin, karena negara perlu seorang pemimpin, karena itu negara harus menghasilkan pemimpin melalui pemilu," tuturnya. 

(cr17/tribun-medan.com) 

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google Network

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter

 

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved