Advertorial

UMKM Siantar Naik Kelas setelah Dibina Dekranasda dan Diskoperindag, Destinasi Yes Transit No

Di Pematang Siantar sedikitnya 2.300 UMKM yang di antaranya ada 950 yang berstatus Industri Kecil Menengah (Home Industri)

Penulis: Alija Magribi | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN MEDAN/HO
Penampakan Dekranasda Kota Pematang Siantar yang menampilkan display produk UMKM Binaan, Rabu (8/11/2023) 

"Setiap hari kita fokus bantal silikon dan menghasilkan selimut bedcover. Sekira 99 persen limbah konveksi yang ada kami kelola menjadi produk turunan yang bernilai seperti bando, bantal leher dan sebagainya," kata Sulastri, Rabu (8/11/2023).

Sulastri menyampaikan, ia menyerap beberapa tenaga kerja dari rumah mereka yang ada di Kelurahan Sumber Jaya, Kecamatan Siantar Martoba. Ia pun menaruh syukur sebab mampu memberdayakan ibu rumah tangga dan anak-anak SMK tata busana.

"Kita pengin punya toko di kota tetapi tidak punya dana. Kemudian diajaklah ke sini untuk menitipkan hasil produksi UMKM. Dan puji Tuhan, gratis. Secara omset, penjualan sangat jauh meningkat bila kemarin hanya sekadar jualan di rumah," kata Sulastri.

Sulastri melanjutkan, ketika dia telah bergabung dengan Dekranasda, dan selalu diikutkan dalam event bazaar dalam kota dan di luar kota, pundi-pundi cuan pun meningkat.

"Seperti event kemarin yang hanya 3 hari. omzet bazaar sampai Rp 25 juta," ujar Sulastri yang terus memuji langkah Dekranasda Kota Pematang Siantar.

Selain Sulastri, Liana Ritonga dengan brand
Lila Cookies juga mengaku untung besar setelah bergabung dengan Dekranasda Kota Pematang Siantar. Sebelum bergabung, pasar produknya hanya di sekitaran lingkungan tetangga.

"Setelah saya gabung, jualan aneka kripik saya pun makin banyak. Dulu hanya tetangga aja yang beli. Sekarang sudah keluar kota dan alhamdulillah setiap tahun hampir satu ton cookies kita laku terjual," kata Liana.

Senada dengan kedua ibu rumah tangga sebelumnya, Aprizal S Lubis, Founder salah satu Cafe mengaku ikut terkesan. Sebab Dekranasda juga mau mengajaknya bergabung yang mana ia sendiri sempat khawatir lantaran produk usahanya bergerak dalam bentuk basah olahan.

"Usaha saya berdiri tahun 2021. Setelah gabung Dekranasda, saya sering diajak menghadiri bazaar dan menitipkan produk kopi saya. Syukurnya laris ya," kata Aprizal.

(adv/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    Komentar

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved