Viral Medsos

TERKAIT Usulan Pemecatan Bobby Nasution dari Anggota PDIP, Gibran Akan Turun Langsung ke Medan

Terkait usulan pemecatan Bobby Nasution ini, Gibran Rakabuming Raka pun akan turun langsung ke Medan.

|
Editor: AbdiTumanggor
KOMPAS.com/Labib Zamani
Wali Kota Solo sekaligus calon wakil presiden, Gibran Rakabuming Raka menanggapi usulan pemecatan Bobby Nasution dari Anggota PDIP. Gibran mengatakan dalam waktu dekat akan turun ke Medan. (KOMPAS.com/Labib Zamani) 

Di sisi lain, PDI Perjuangan dinilai masih gamang dalam menyikapi manuver politik kadernya, Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka. Karena kebimbangan itu, hingga kini PDIP belum memecat Gibran, meski putra sulung Presiden Joko Widodo tersebut telah dideklarasikan sebagai calon wakil presiden (cawapres) pendamping bakal calon presiden (capres) Koalisi Indonesia Maju, Prabowo Subianto.

Dugaan kebimbangan DPP PDIP itu disampaikan Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam.

Menurutnya, PDIP masih sedang dalam kondisi gusar, sehingga masih agak gamang untuk mengambil keputusan.

Padahal sebelumnya, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri telah mewanti-wanti jajarannya untuk tak melakukan manuver politik. Katanya, kader yang bermanuver bakal dipecat.

Merujuk langkah cepat partai banteng dalam memecat sejumlah kader yang dianggap membelot seperti Budiman Sudjatmiko dan Murad Ismail, kata Umam, seharusnya, tak butuh waktu lama buat PDI-P mendepak Gibran.

Namun, Umam menduga, Megawati masih ragu memecat Gibran karena hal itu akan berdampak pada hubungan baik dengan keluarga besar Jokowi, sosok yang turut melambungkan nama partai banteng.

“Sikap tegas PDI-P terhadap Gibran dan Jokowi berpotensi berimbas langsung pada positioning dukungan politik PDI-P pada pemerintahan Jokowi,” ujarnya dikutip dari Kompas.com, Selasa (14/11/2023).

Jika konsisten pada aturan dan konstitusi partai, lanjut Umam, PDI-P tidak perlu menunggu surat pengunduran diri dari Gibran yang jelas-jelas tidak loyal terhadap sikap dan keputusan partai.

Bahkan, mengingat manuver Gibran mungkin melibatkan cawe-cawe Jokowi, terbuka pula peluang buat PDI-P untuk mengevaluasi status Jokowi sebagai kader.

Menurutnya, salah satu langkah paling ekstrem yang bisa diambil Megawati sebagai bentuk protes ialah mencabut dukungan politik dari pemerintahan Jokowi dan melepaskan semua jabatan posisi menteri di kabinet Jokowi.

“Namun sebaliknya, jika PDIP ternyata bersikap lunak pada langkah politik Gibran dan Jokowi, maka PDI-P bisa dituding tebang pilih, gamang atau tidak siap untuk berhadap-hadapan dengan kekuasaan yang saat ini masih dikendalikan oleh tangan Jokowi,” kata Umam.

“Artinya, saat ini PDIP tampaknya masih mencoba untuk menakar secara matang sikap dan keputusan politik yang terukur seperti apa yang akan dikeluarkan untuk menyikapi ‘mbalelo’-nya keluarga Jokowi” tutur dosen Universitas Paramadina itu.

(cr17/tribun-medan.com/kompas.com) 

Baca juga: Respons Kaesang Pangarep soal Kemungkinan Bobby Nasution Gabung PSI: Capek 24 Jam Bahas Politik

Baca juga: Respons Bobby Nasution Soal Kaesang Ingatkan Wali Kota Jangan Sampai Terjerat OTT KPK

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter 

Artikel ini sebagian telah tayang di Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved